Sukses

Harga Kripto Hari Ini 4 Januari 2023: Solana Pimpin Penguatan

Solana pimpin penguatan pada perdagangan Rabu (4/1/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Rabu (4/1/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali bertengger di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi, 4 Januari 2023, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 0,40 persen dalam 24 jam terakhir dan 0,25 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 16.665 per koin atau setara Rp 259,8 juta (asumsi kurs Rp 15.594 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut melemah. ETH turun 0,50 persen dalam sehari terakhir dan 0,12 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.211 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,44 persen dan 0,07 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 245,67 per koin. 

Kemudian Cardano, kembali bertengger di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA ambles 1,56  persen dan 3,21 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,2513 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih menguat dalam satu hari terakhir sebesar 17,69 persen dan 20,41 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 13,27 per koin.

Sedangkan XRP kembali melemah hari ini. XRP ambles 1,97 persen dalam 24 jam dan 7,35 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3441 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE koreksi 3,07 persen dan 4,56 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,07 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto saat ini alami penurunan ke level USD 804,5 miliar dari sebelumnya di level 808,8 miliar.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Kapitalisasi Pasar Solana Rontok Rp 857,52 Triliun pada Akhir 2022

Sebelumnya, Solana disebut-sebut sebagai kripto yang akan menantang eter dengan pendekatan ramah lingkungan, kecepatan transaksi lebih cepat, dan biaya yang lebih konsisten.

Investor bertaruh mengalami tahun yang menyedihkan. Kapitalisasi pasar runtuh lebih dari USD 55 miliar atau sekitar Rp 857,52 triliun (asumsi kurs Rp 15.591 per dolar AS) pada Januari 2022 menjadi hampir di atas USD 3 miliar atau sekitar Rp 46,77 triliun pada akhir tahun 2022.

"Jual semua yang kamu mau. Kalau begitu pergilah," ujar mantan CEO FTX, Sam Bankman-Fried kepada seorang skeptis pada Januari 2021, dikutip dari CNBC, Sabtu (31/12/2022).

Perusahaan Bankman-Fried memegang token dan aset terkait senilai hampir USD 1,2 miliar pada Juni 2022, menurut dokumen yang ditinjau oleh Coindesk. Ketika FTX runtuh, investor menebus Solana hingga sekitar USD 8 miliar atau sekitar Rp 124,73 triliun. Namun, dalam beberapa hari terakhir, kripto yang relatif tenang dan harga stabil, Solana telah anjlok lebih jauh.

Dua proyek non-fungible token (NFT) terbesar yang dibangun di Solana mengumumkan migrasi dari platform Solana.

Dalam sepekan terakhir, Solana merosot lebih dari 30 persen. Ether tetap stabil, dan turun 1,7 persen dalam periode yang sama. Sementara itu, bitcoin hanya susut 1,2 persen. Di antara 20 kripto paling berharga yang dilacak oleh CoinMarketCap, kripto yang tertekan yaitu Dogecoin. Dogecoin merosot 9 persen.

Hanya dalam satu jam perdagangan pada Kamis, 29 Desember 2022, Solana susut 5,8 persen sehingga membawanya ke level terendah sejak awal 2021, waktu Bankman-Fried mulai secara vocal menawarkan dukungannya untuk proyek tersebut.

Solana sejak itu turun dari posisi terendah dengan kapitalisasi pasar melewati USD 3,5 miliar. Volume perdagangan 24 jam naik lebih dari 200 persen.

 

3 dari 4 halaman

Kripto Solana Anjlok Terdampak Kasus FTX

Sebelumnya, Solana (SOL) salah satu kripto yang dicap sebagai salah satu cryptocurrency dengan masa depan yang menjanjikan tengah diuji dengan penurunan karena terdampak bangkrutnya pertukaran kripto FTX. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (15/11/2022), Solana kehilangan 61,6 persen dari nilainya dalam tujuh hari terakhir, menurut perusahaan data CoinGecko.

Harga Solana (SOL) kini turun 95 persen dari level tertinggi sepanjang masa pada 6 November 2021. Solana saat ini diperdagangkan sekitar USD 14,12 (Rp 218.197) dari USD 259,96 (Rp 4 juta) pada November 2021.

Runtuhnya Solana disebabkan oleh ledakan pertukaran cryptocurrency FTX pada 8 November, yang mengajukan kebangkrutan Bab 11 tiga hari kemudian karena krisis uang tunai. Akibatnya, sejak 8 November, harga SOL telah turun sebesar 51,5 persen, yang berarti kerugian nilai pasar sebesar USD 5,5 miliar.

Solana adalah token yang dikeluarkan oleh Solana Blockchain, yang memungkinkan untuk mengembangkan keuangan terdesentralisasi atau proyek DeFi yang menawarkan layanan keuangan seperti pinjaman, hipotek, produk keuangan, dan lain-lain.

Ikatan Solana dengan Sam Bankman-Fried

Cryptocurrency Solana terkait dengan pertukaran kripto on-chain yang disebut proyek Serum, yang dibuat oleh pendiri FTX Sam Bankman-Fried, yang mengundurkan diri pada 11 November, menyusul kebangkrutan kerajaannya. Serum adalah pusat likuiditas.

Serum adalah salah satu fondasi infrastruktur Solana DeFi, karena merupakan protokol dan ekosistem yang menghadirkan kecepatan tinggi dan biaya transaksi rendah ke Solana DeFi. 

 

 

4 dari 4 halaman

Ikatan Solana dengan Sam Bankman-Fried

Ini menerapkan buku pesanan batas pusat on-chain dan mesin pencocokan, memungkinkan untuk berbagi likuiditas dan menawarkan fitur perdagangan yang kuat kepada investor institusi dan ritel.

Serum adalah aset agnostik. Ini memberi pengembang kontrol penuh dan fleksibilitas untuk membangun aplikasi perdagangan yang memanfaatkan likuiditas dan manfaat ekosistem Serum.

Visi utama di balik Serum adalah "untuk mendorong adopsi masal global DeFi" seperti yang dinyatakan dalam situs webnya, "mencapai 1 miliar pengguna dan USD 10 triliun nilai on-chain". Serum telah memproses lebih dari USD 32 miliar volume tahun ini, menurut situs data Nomics.

Tapi sekarang kasus yang menimpa FTX, apapun yang berhubungan dengan pertukaran dan pendirinya pasti akan terdampak, begitupun dengan kripto Solana.

Pengungkapan penarikan uang, berjumlah ratusan juta dolar dalam cryptocurrency, dilakukan secara tidak sah di FTX setelah pengajuan kebangkrutannya, membawa Serum dan Solana menjadi jelek oleh. Namun, investor bertanya-tanya apakah protokol mungkin terpengaruh juga.

Â