Sukses

Binance Bakal Tambah Jumlah Pegawai hingga 30 Persen

Di tengah crypto winter yang berlangsung, Binance justru bakal jumlah pegawai dalam jumah besar.

Liputan6.com, Jakarta - Binance merencanakan perekrutan besar-besaran pada 2023, CEO Binance, Changpeng Zhao mengatakan pada Rabu (11/1/2023), mengambil pandangan yang agak berlawanan karena perusahaan kripto banyak yang memberhentikan sebagian besar staf di tengah tekanan industri.

Zhao mengatakan Binance, pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia, meningkatkan jumlah karyawan pada 2022 dari 3.000 orang menjadi "hampir" 8.000. 

“Pada 2023, Binance berencana untuk meningkatkan jumlah staf antara 15 persen hingga 30 persen,” kata Zhao pada Konferensi Keuangan Kripto di St. Moritz, Swiss, dikutip dari CNBC, Jumat (13/1/2023). 

Pertukaran kripto global lainnya terpaksa memangkas sebagian besar tenaga kerja mereka setelah hampir USD 1,4 triliun atau setara Rp 21.624 triliun (asumsi kurs Rp 15.434 per dolar AS) terhapus dari pasar kripto pada 2022 dan mata uang digital utama termasuk bitcoin dan eter mengalami penurunan harga.

Pada November, Kraken mengumumkan memberhentikan 30 persen staf, dan tahun ini Huobi dan Coinbase mengatakan akan memotong 20 persen dari tenaga kerjanya. Itu adalah PHK putaran kedua untuk Coinbase pada tahun lalu.

Zhao mengatakan, Binance perlu membuat perusahaan "terorganisir dengan baik" menjelang crypto bull run berikutnya dan mengakui pertukaran itu tidak super efisien. 

“Kami akan terus membangun dan mudah-mudahan kami akan meningkat lagi sebelum pasar bullish berikutnya,” ujar Zhao.

Industri kripto telah terguncang tahun lalu oleh runtuhnya proyek-proyek besar, masalah likuiditas, kebangkrutan, dan kegagalan profil tinggi crypto exchange FTX. Sam Bankman-Fried yang mendirikan FTX telah didakwa dengan delapan tuntutan pidana oleh jaksa AS, termasuk penipuan. Dia mengaku tidak bersalah.

Binance memiliki peran besar dalam keruntuhan FTX. Pada November, Binance menawarkan untuk membeli bisnis non-AS FTX yang menghadapi masalah likuiditas tetapi kemudian mundur dari kesepakatan. 

Zhao mengatakan secara terbuka perusahaannya menjual kepemilikannya di token asli FTX, FTT, yang memperburuk keruntuhan koin digital itu, menambah spiral penurunan FTX.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi

2 dari 4 halaman

Kuasai 92 Persen Perdagangan Bitcoin, Binance Diwanti-wanti Pasar

Sebelumnya, pertukaran crypto terbesar di dunia, Binance kuasai 92 persen perdagangan bitcoin pada akhir 2022 dibandingkan awal tahun yang hanya 45 persen.

Raihan itu ditopang berbagai sentimen seperti penghapusan biaya perdagangan dan tumbangnya perusahaan kompetitor, FTX, sehingga mendorong pengguna ke Binance.

"Tidak peduli bagaimana Anda melihatnya dalam hal aktivitas perdagangan, Binance adalah pasar crypto. Setelah menyesuaikan biaya perdagangan untuk pasangan spot BTC musim panas ini, Binance sepenuhnya mengambil alih semua pangsa pasar di pasar spot,” ungkap Arcane Research, dikutip dari CoinDesk, Kamis (5/12/2022).

Binance sejauh ini merupakan pertukaran crypto terbesar berdasarkan volume perdagangan selama beberapa tahun.

Sebuah laporan dari CryptoCompare menunjukkan pangsa pasar crypto akhir tahun Binance secara keseluruhan adalah 66,7 persen. Di sisi lain, obrolan tentang solvabilitas Binance meningkat secara signifikan setelah jatuhnya FTX.

Bersamaan dengan itu, pertukaran memang mengalami beberapa arus keluar (outflow) untuk waktu yang singkat. Dengan pangsa pasar setinggi itu, bisa menjadi masalah bagi industri jika Binance menghadapi masalah.

"Binance terlalu besar. Tidaklah sehat untuk memiliki begitu banyak volume perdagangan yang terkonsentrasi pada satu bursa. Kripto ritel bisa memasuki zaman kegelapan yang membutuhkan waktu lama untuk keluar jika Binance gagal," kata analis senior di Oanda, Edward Moya.

Binance saat ini diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS terkait kepatuhan terhadap undang-undang dan sanksi anti pencucian uang. Perusahaan juga baru-baru ini kehilangan auditornya, Grup Mazars, yang mengumumkan jeda dalam pekerjaannya dengan pertukaran crypto yang ingin menghasilkan bukti cadangan.

 

3 dari 4 halaman

Binance Incar Pasar di Asia Tengah

Sebelumnya, Kazakhstan sekarang menjadi salah satu negara pertama yang menambahkan kurikulum blockchain ke program pendidikan universitas. Pertukaran kripto terbesar di dunia, Binance akan melatih ribuan siswa di negara tersebut. 

“Kami mendukung tujuan Kazakhstan untuk menjadi pemain terdepan dalam teknologi digital yang tidak mungkin terwujud tanpa meningkatkan pendidikan dan adopsi blockchain di seluruh negeri,” kata manajer umum Binance Kazakhstan, Zhaslan Madiyev melansir laman Bitcoin.com, Sabtu (24/12/2022).

Inisiatif ini berasal dari pertemuan pendiri dan CEO Binance Changpeng Zhao dengan Presiden Kassym-Jomart Tokayev pada Mei tahun ini.

Pada Oktober, Binance menawarkan untuk mendukung pemerintah Kazakhstan dalam “pengembangan yang aman” dari sektor kripto negara tersebut. 

Kemudian pada Oktober, Binance dilisensikan untuk beroperasi sebagai penyedia layanan pertukaran dan kustodian kripto dari pusat keuangan Astana. 

Fokus pada Kazakhstan muncul setelah menjadi hotspot penambangan utama sejak otoritas China menindak industri tersebut pada 2021. Pemerintahnya telah mencoba untuk mengatur ruang kripto .

Platform global telah berusaha untuk memperluas kehadirannya di wilayah tersebut di tengah musim dingin kripto yang sedang berlangsung dan mengadakan pertemuan dengan pejabat di negara tetangga Kyrgyzstan juga. 

Awal bulan ini, ia juga menawarkan untuk mendukung pemerintah Azerbaijan, bekas republik Soviet lainnya, dalam upayanya untuk membentuk kerangka peraturan nasional untuk aset digital.

 

4 dari 4 halaman

Jaksa AS Pertimbangkan Tuntutan untuk Pertukaran Kripto Binance, Ada Apa?

Sebelumnya, Jaksa Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan tuntutan pidana terhadap pertukaran kripto Binance dan eksekutif individu, termasuk pendiri dan CEO Binance, Changpeng Zhao. 

Dilansir dari CoinDesk, Rabu (28/12/2022), menurut laporan Reuters, mengutip dua orang yang mengetahui masalah ini, departemen Kehakiman juga telah membahas kemungkinan kesepakatan pembelaan dengan pengacara Binance.

"Jaksa di Kantor Kejaksaan AS di Seattle mulai menyelidiki Binance pada tahun 2018 setelah serentetan kasus yang melihat penjahat menggunakan Binance untuk mentransfer dana ilegal,” isi laporan Reuters, dikutip dari CoinDesk.

Jaksa lain percaya lebih banyak bukti perlu dikumpulkan sebelum kasus pidana dapat diajukan, menyebabkan perpecahan di dalam Departemen Kehakiman. 

Binance membantah artikel Reuters dalam sebuah pernyataan. Kepala intelijen dan investigasi global Bianance, Tigran Gambaryan mengatakan Binance telah menanggapi lebih dari 47.000 permintaan penegakan hukum sejak November 2021.

“Seperti yang telah dilaporkan secara luas, regulator sedang melakukan tinjauan menyeluruh terhadap setiap perusahaan kripto terhadap banyak masalah yang sama. Industri yang baru lahir ini tumbuh dengan cepat dan Binance telah menunjukkan komitmennya terhadap keamanan,” ujar Gambaryan.

Gambaryan menambahkan, kepatuhan Binance melalui investasi besar dalam tim serta alat dan teknologi yang digunakan untuk mendeteksi dan mencegah aktivitas terlarang.

"Selain itu, Binance telah meningkatkan keamanan dan kepatuhannya lebih dari 500 persen dan timnya bahkan mungkin yang terkuat di seluruh sektor keuangan,” pungkas Gambaryan.