Sukses

CEO Binance Changpeng Zhao Keluhkan Banyak Pemain Kripto Tergoda Uang

CEO Binance, Changpeng Zhao menilai, banyak sejumlah pelaku industri kripto yang teralihkan uang.

Liputan6.com, Jakarta - Pemain di industri kripto mestinya bisa lebih fokus pada fundamental dari teknologi kripto, alih-alih malah terdisktraksi oleh uang yang beredar pada sektor tersebut.

CEO Binance, Changpeng Zhao mencermati, ketika industri mengalami pasang surut, banyak pemain yang mulai kehilangan gairah pada fundamental kripto.

"Ketika terjadi pasang surut, semua hype hilang, dan itu adalah hal mendasar yang penting. Dalam industri kami, kami sangat dekat dengan uang… begitu banyak orang yang teralihkan oleh hal itu, dan hanya itu yang mereka fokuskan," kata dia, dokutip dari CoinDesk, Kamis (19/1/2023).

Binance, yang merupakan pertukaran kripto ( crypto exchange) terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan, telah berada di bawah pengawasan setelah firma akuntansi Mazars mencabut laporan bukti cadangan perusahaan, yang berusaha memverifikasi kepemilikan bursa.

Pekan lalu, Binance mengakui bahwa stablecoinnya, BUSD, tidak selalu didukung penuh dengan cadangan. Dalam pidatonya dj Davos, Zhao menegaskan kembali keyakinannya bahwa pengembangan kripto sebagai sistem pembayaran baru harus dilakukan bertahap. Secara bersamaan, ia mengatakan konsep di balik teknologi juga tidak akan terhapus.

"Kami sebenarnya perlu berjalan perlahan, hati-hati dan mantap, sehingga kami tidak menimbulkan gangguan besar. Ini bukan tentang koin tunggal, blockchain, atau pertukaran, ini adalah teknologi fundamental yang sedang berkembang dan akan terus berkembang," kata dia.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Binance Bakal Tambah Jumlah Pegawai hingga 30 Persen

Sebelumnya, Binance merencanakan perekrutan besar-besaran pada 2023, CEO Binance, Changpeng Zhao mengatakan pada Rabu (11/1/2023), mengambil pandangan yang agak berlawanan karena perusahaan kripto banyak yang memberhentikan sebagian besar staf di tengah tekanan industri.

Zhao mengatakan Binance, pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia, meningkatkan jumlah karyawan pada 2022 dari 3.000 orang menjadi "hampir" 8.000. 

“Pada 2023, Binance berencana untuk meningkatkan jumlah staf antara 15 persen hingga 30 persen,” kata Zhao pada Konferensi Keuangan Kripto di St. Moritz, Swiss, dikutip dari CNBC, Jumat (13/1/2023). 

Pertukaran kripto global lainnya terpaksa memangkas sebagian besar tenaga kerja mereka setelah hampir USD 1,4 triliun atau setara Rp 21.624 triliun (asumsi kurs Rp 15.434 per dolar AS) terhapus dari pasar kripto pada 2022 dan mata uang digital utama termasuk bitcoin dan eter mengalami penurunan harga.

Pada November, Kraken mengumumkan memberhentikan 30 persen staf, dan tahun ini Huobi dan Coinbase mengatakan akan memotong 20 persen dari tenaga kerjanya. Itu adalah PHK putaran kedua untuk Coinbase pada tahun lalu.

Zhao mengatakan, Binance perlu membuat perusahaan "terorganisir dengan baik" menjelang crypto bull run berikutnya dan mengakui pertukaran itu tidak super efisien. 

“Kami akan terus membangun dan mudah-mudahan kami akan meningkat lagi sebelum pasar bullish berikutnya,” ujar Zhao.

Industri kripto telah terguncang tahun lalu oleh runtuhnya proyek-proyek besar, masalah likuiditas, kebangkrutan, dan kegagalan profil tinggi crypto exchange FTX. Sam Bankman-Fried yang mendirikan FTX telah didakwa dengan delapan tuntutan pidana oleh jaksa AS, termasuk penipuan. Dia mengaku tidak bersalah.

Binance memiliki peran besar dalam keruntuhan FTX. Pada November, Binance menawarkan untuk membeli bisnis non-AS FTX yang menghadapi masalah likuiditas tetapi kemudian mundur dari kesepakatan. 

Zhao mengatakan secara terbuka perusahaannya menjual kepemilikannya di token asli FTX, FTT, yang memperburuk keruntuhan koin digital itu, menambah spiral penurunan FTX.

 

3 dari 4 halaman

Kuasai 92 Persen Perdagangan Bitcoin, Binance Diwanti-wanti Pasar

Sebelumnya, pertukaran crypto terbesar di dunia, Binance kuasai 92 persen perdagangan bitcoin pada akhir 2022 dibandingkan awal tahun yang hanya 45 persen.

Raihan itu ditopang berbagai sentimen seperti penghapusan biaya perdagangan dan tumbangnya perusahaan kompetitor, FTX, sehingga mendorong pengguna ke Binance.

"Tidak peduli bagaimana Anda melihatnya dalam hal aktivitas perdagangan, Binance adalah pasar crypto. Setelah menyesuaikan biaya perdagangan untuk pasangan spot BTC musim panas ini, Binance sepenuhnya mengambil alih semua pangsa pasar di pasar spot,” ungkap Arcane Research, dikutip dari CoinDesk, Kamis (5/12/2022).

Binance sejauh ini merupakan pertukaran crypto terbesar berdasarkan volume perdagangan selama beberapa tahun.

Sebuah laporan dari CryptoCompare menunjukkan pangsa pasar crypto akhir tahun Binance secara keseluruhan adalah 66,7 persen. Di sisi lain, obrolan tentang solvabilitas Binance meningkat secara signifikan setelah jatuhnya FTX.

Bersamaan dengan itu, pertukaran memang mengalami beberapa arus keluar (outflow) untuk waktu yang singkat. Dengan pangsa pasar setinggi itu, bisa menjadi masalah bagi industri jika Binance menghadapi masalah.

"Binance terlalu besar. Tidaklah sehat untuk memiliki begitu banyak volume perdagangan yang terkonsentrasi pada satu bursa. Kripto ritel bisa memasuki zaman kegelapan yang membutuhkan waktu lama untuk keluar jika Binance gagal," kata analis senior di Oanda, Edward Moya.

Binance saat ini diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS terkait kepatuhan terhadap undang-undang dan sanksi anti pencucian uang. Perusahaan juga baru-baru ini kehilangan auditornya, Grup Mazars, yang mengumumkan jeda dalam pekerjaannya dengan pertukaran crypto yang ingin menghasilkan bukti cadangan.

4 dari 4 halaman

Incar Pasar di Asia Tengah

Sebelumnya, Kazakhstan sekarang menjadi salah satu negara pertama yang menambahkan kurikulum blockchain ke program pendidikan universitas. Pertukaran kripto terbesar di dunia, Binance akan melatih ribuan siswa di negara tersebut. 

“Kami mendukung tujuan Kazakhstan untuk menjadi pemain terdepan dalam teknologi digital yang tidak mungkin terwujud tanpa meningkatkan pendidikan dan adopsi blockchain di seluruh negeri,” kata manajer umum Binance Kazakhstan, Zhaslan Madiyev melansir laman Bitcoin.com, Sabtu (24/12/2022).

Inisiatif ini berasal dari pertemuan pendiri dan CEO Binance Changpeng Zhao dengan Presiden Kassym-Jomart Tokayev pada Mei tahun ini.

Pada Oktober, Binance menawarkan untuk mendukung pemerintah Kazakhstan dalam “pengembangan yang aman” dari sektor kripto negara tersebut. 

Kemudian pada Oktober, Binance dilisensikan untuk beroperasi sebagai penyedia layanan pertukaran dan kustodian kripto dari pusat keuangan Astana. 

Fokus pada Kazakhstan muncul setelah menjadi hotspot penambangan utama sejak otoritas China menindak industri tersebut pada 2021. Pemerintahnya telah mencoba untuk mengatur ruang kripto .

Platform global telah berusaha untuk memperluas kehadirannya di wilayah tersebut di tengah musim dingin kripto yang sedang berlangsung dan mengadakan pertemuan dengan pejabat di negara tetangga Kyrgyzstan juga. 

Awal bulan ini, ia juga menawarkan untuk mendukung pemerintah Azerbaijan, bekas republik Soviet lainnya, dalam upayanya untuk membentuk kerangka peraturan nasional untuk aset digital.