Sukses

Kinerja Bitcoin dan Ethereum Kalahkan Wall Street dalam Sepekan

Performa dau kripto teratas Bitcoin dan Ethereum bisa ungguli indeks saham Amerika Serikat (AS) atau wall street dalam sepekan.

Liputan6.com, Jakarta - Cryptocurrency berhasil melanjutkan reli dalam sepekan bahkan ketika saham AS mundur dari reli tahun baru mereka. Penguatan ini juga terjadi saat pemberi pinjaman kripto besar, Genesis Global Capital mengajukan pengajuan kebangkrutan.

Dilansir dari CNBC, Senin (23/1/2023), Bitcoin terakhir berhasil menguat sekitar 12 persen selama seminggu, menurut data dari Coin Metrics, sementara eter telah menguat 14 persen dalam sepekan. Sebagai perbandingan, dua dari tiga rata-rata saham utama AS berada di jalur untuk membukukan minggu dengan penurunan.

S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average terakhir turun masing-masing 0,9 persen dan 2,9 persen, dalam sepekan. Nasdaq Composite, telah menjadi yang terbaik, naik sedikit dalam sepekan dan telah naik 5 persen untuk tahun ini, memimpin indeks besar lainnya.

Di sisi lain, Bitcoin dan eter masing-masing naik 2,73 persen dan 2,15 persen, dalam periode empat hari yang sama. 

Bitcoin diperdagangkan sejalan dengan saham hampir sepanjang 2022 karena investor institusional yang memasuki pasar kripto pada tahun sebelumnya dan stimulus pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve menjadi pendorong harga terbesar.

Namun, pada akhir tahun, korelasi tersebut mereda dan harga bitcoin tetap relatif stabil di tengah gelombang kebangkrutan di industri kripto dan hilangnya kepercayaan secara umum pada kelas aset.

Kenaikan harga kripto minggu ini juga terjadi di tengah pukulan terbaru bagi industri, Genesis salah satu pemberi pinjaman terbesar di kripto dan salah satu kreditur tanpa jaminan terbesar FTX mengajukan kebangkrutan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Harga Kripto pada 23 Januari 2023

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Senin (23/1/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin pagi, 23 Januari 2023, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 2,18 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 8,22 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 22.570 per koin atau setara Rp 339,9 juta juta (asumsi kurs Rp 15.063 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga kembali melemah.. ETH turun 1,70 persen dalam sehari terakhir, tetapi masih menguat 4,97 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 24,44 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali koreksi pagi ini. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 0,76 persen dan 0,22 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,52 juta per koin. 

Kemudian Cardano, berhasil kembali berada di zona hijau. Dalam satu hari terakhir ADA tumbuh 0,26 persen dan 7,11 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.627 per koin.

 

3 dari 4 halaman

Harga Kripto Solana hingga Binance USD

Adapun Solana (SOL) masih melemah dalam satu hari terakhir sebesar 5,23 persen. Namun masih menguat 5,08 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 362.121 per koin.

Sedangkan XRP berhasil kembali melemah. XRP turun 2,60 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 3,97 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 6.005per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini kembali alami kenaikan. Dalam satu hari terakhir DOGE menguat 1,07 persen dan 3,26 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.324 per token.

Harga kripto hari ini yaitu Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1.035 miliar atau setara Rp 15.590 triliun. 

4 dari 4 halaman

Senator AS Tegaskan Bitcoin Adalah Komoditas Bukan Mata Uang

Sebelumnya, Senator AS John Boozman mengungkapkan, meskipun disebut mata uang kripto, Bitcoin tetap dianggap sebuah komoditas bukan mata uang. Dia menekankan, pertukaran di mana komoditas diperdagangkan, termasuk bitcoin, harus diatur oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC).

“Bitcoin, meskipun mata uang kripto, itu tetap adalah komoditas. Ini adalah komoditas di mata pengadilan federal dan pendapat ketua Securities and Exchange Commission (SEC). Tidak ada perselisihan tentang ini,” kata Boozman dalam sebuah sidang, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (6/12/2022).

Menyebut keruntuhan FTX mengejutkan, sang senator berkata laporan publik menunjukkan kurangnya manajemen risiko, konflik kepentingan, dan penyalahgunaan dana pelanggan. 

Senator Boozman melanjutkan untuk berbicara tentang regulasi kripto dan memberdayakan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) sebagai pengatur utama pasar spot kripto. 

“CFTC secara konsisten menunjukkan kesediaannya untuk melindungi konsumen melalui tindakan penegakan hukum terhadap aktor jahat,” lanjut Senator Boozman.

Boozman yakin CFTC adalah agensi yang tepat untuk peran regulasi yang diperluas di pasar spot komoditas digital.

Pada Agustus 2022, Boozman dan beberapa senator memperkenalkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Komoditas Digital (DCCPA) untuk memberdayakan CFTC dengan yurisdiksi eksklusif atas pasar spot komoditas digital. 

Dua RUU lainnya telah diperkenalkan di Kongres tahun ini untuk menjadikan regulator derivatif sebagai pengawas utama untuk sektor kripto.

Sementara bitcoin adalah komoditas, Ketua SEC Gary Gensler berulang kali mengatakan sebagian besar token kripto lainnya adalah sekuritas.