Liputan6.com, Jakarta Pemberi pinjaman kripto Genesis Global Capital mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di New York pada Jumat (20/1/2023). Perusahaan ini jadi yang terbaru di industri yang mengajukan kebangkrutan karena dampak dari jatuhnya harga kripto tahun lalu.
Dalam kebangkrutannya, tersimpan beberapa fakta dari Genesis Global Capital sebagai salah satu pemain besar dalam industri kripto. Adapun faktanya sebagai berikut.
Baca Juga
Miliki Lebih dari 100 Ribu Kreditur
Advertisement
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa 24 Januari 2023, pengajuan tersebut memperkirakan perusahaan memiliki antara USD 1 miliar atau setara Rp 15 triliun (asumsi kurs Rp 15.029) hingga USD 10 miliar atau setara Rp 150,5 triliun aset.
Dari total aset yang dimiliki, Genesis juga memiliki kewajiban membayar sekitar USD 1 miliar hingga USD 10 miliar, dengan lebih dari 100.000 kreditor yang diperkirakan.Â
Alami Kerugian Besar Sejak Tahun Lalu
Rencana pengajuan Bab 11 sudah lama datang untuk Genesis, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Digital Currency Group (DCG), ini mengalami kerugian besar mulai Juni tahun lalu dan akhirnya tidak dapat lagi beroperasi setelah runtuhnya pertukaran kripto FTX.
Pada November tahun lalu, Genesis Capital sempat membekukan penarikan terdampak dari penurunan harga kripto yang ekstrem hingga terdampak berbagai runtuhnya perusahaan kripto lainnya.Â
Jadi Kreditur Pertukaran Kripto FTX
Perusahaan pemberi pinjaman kripto Genesis Global Capital ternyata adalah kreditur tanpa jaminan terbesar dari FTX.com dan perusahaan afiliasi FTX.Â
Dilansir dari Yahoo Finance, Genesis Global Capital memimpin "Daftar 50 Teratas" yang mewakili FTX dan kreditur utama perusahaan afiliasinya, karena berutang USD 226,3 juta atau setara Rp 3,4 triliun (asumsi kurs Rp 15.029 per dolar AS), menurut pengajuan pengadilan.
FTX menyatakan bangkrut pada 11 November, menyebabkan gejolak besar di seluruh sektor kripto yang juga berdampak pada berbagai perusahaan kripto lainnya.Â
Sempat Diselidiki SEC
Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC) mengumumkan mereka telah memeriksa perusahaan kripto Genesis Global Capital LLC dan Gemini Trust Company LLC atas penawaran dan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar kepada investor ritel melalui program peminjaman aset kripto Gemini Earn.Â
Melalui penawaran yang tidak terdaftar ini, Genesis dan Gemini mengumpulkan aset kripto senilai miliaran dolar dari ratusan ribu investor.Â
SEC menjelaskan pada Desember 2020, Genesis menandatangani perjanjian dengan Gemini untuk menawarkan kepada pelanggan Gemini, termasuk investor ritel di AS, kesempatan untuk meminjamkan aset kripto mereka ke Genesis dengan imbalan janji Genesis untuk membayar bunga.
Kedua perusahaan menawarkan program peminjaman cryptocurrency Gemini Earn kepada investor ritel antara Februari 2021 hingga November 2022.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.