Liputan6.com, Jakarta - Samsung, perusahaan elektronik Korea Selatan tengah membangun perangkat metaverse dan extended reality device, mengisyaratkan kemungkinan peluncuran headset VR dalam waktu dekat. Â
Head of Samsung Mobile Experience Business, TM Roh menyatakan, perangkat tersebut akan dibangun dalam kemitraan dengan Google dan Qualcomm.
Baca Juga
Samsung mengungkapkan akan segera bergabung dengan pasar headset metaverse dan VR (virtual reality). Perusahaan ini mengumumkan pihaknya sedang mengerjakan apa yang disebut perangkat keras "extended reality device", mengisyaratkan produksi headset VR.
Advertisement
TM Roh pun mengonfirmasi, perangkat semacam itu sedang dikerjakan, tetapi tidak menawarkan jendela peluncuran untuk perangkat keras tersebut. Namun, ia melaporkan keterlibatan Qualcomm, pembuat chip yang luar biasa, dan Google, sebagai mitra.
"Banyak perusahaan yang berbeda telah membuat pengumuman tentang realitas yang berbeda, jadi kami juga telah membuat persiapan serupa, tidak kalah dari yang lain," kata Roh, dikutip dari Bitcoin, Minggu (5/2/2023).
Roh menuturkan, Samsung telah menunda keikutsertaannya di pasar. Menurut ia, pasar masih belum siap dan perangkat serupa lainnya yang diluncurkan oleh pesaing tidak memiliki kesuksesan yang diharapkan.
Samsung bergabung dengan deretan produsen yang telah meluncurkan perangkat metaverse, seperti Meta dan HTC, dan lainnya yang berencana melakukannya dalam waktu dekat, seperti Apple. Â
Roh menyatakan, perangkat baru Samsung akan ditenagai oleh chip Qualcomm yang dirancang khusus untuk bekerja lebih baik dalam aplikasi realitas virtual, dan akan menggunakan OS yang ditenagai oleh Google.
Â
Prediksi Nokia Terkait Teknologi Metaverse
Tekad Samsung untuk melompat ke dalam apa yang dikonfigurasi menjadi pasar yang ramai mungkin menjawab dorongan ekspansi dari smartphone tradisional ke sesuatu yang lebih.Â
Nokia, perusahaan teknologi ponsel lainnya, memperkirakan teknologi metaverse akan menggantikan smartphone pada paruh kedua dekade ini. Namun, sebaliknya, Roh percaya rangkaian perangkat baru ini tidak menimbulkan bahaya apa pun terhadap apa yang ditawarkan smartphone saat ini. Â
"Smartphone akan terus dibangun berdasarkan fitur dan kebutuhan konsumen serta akan memberikan lebih banyak lagi pengalaman baru," kata dia.
Bagi Roh, bisa ada integrasi metaverse dan smartphone untuk melengkapi pengalaman mereka dan berkembang lebih jauh dari sana. Keterlibatan Samsung dengan metaverse bukanlah hal baru, karena perusahaan telah melakukan beberapa investasi dalam proyek di area tersebut.
Â
Advertisement
Kripto Berbasis Metaverse Berhasil Ungguli Kinerja Bitcoin pada Januari 2023
Sebelumnya, token berbasis metaverse telah memulai tahun yang cemerlang karena berhasil mengungguli kinerja bitcoin sebagai mata uang kripto terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar.
Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat(3/2/2023), berikut daftar kripto berbasis metaverse yang berhasil ungguli kinerja Bitcoin pada Januari 2023.
MANA Coin
MANA Coin yang merupakan token asli dari proyek metaverse Decentraland, telah memperoleh kenaikan sekitar 145 persen pada Januari 2023. Kenaikan harga Decentraland sebagian besar mengikuti pengumuman sejumlah fitur baru pada pertengahan bulan, meskipun angka pengguna platform belum meningkat secara signifikan.
Lonjakan pasar selama Januari 2023 telah melihat sejumlah token yang lebih kecil mengungguli cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar. Bitcoin telah meningkat 40 persen bulan ini, Ether sebesar 32 persen dan BNB sebesar 32 persen.Â
YGG Coin
YGG Coin, kripto dari ekosistem metaverse Yield Guild Games juga telah naik 92 persen pada Januari. YGG adalah game yang berinvestasi di dunia play-to-earn dan menyediakan jalur landai bagi pengguna. YGG memiliki kapitalisasi pasar USD 57 juta atau setara Rp 854,9 miliar (asumsi kurs Rp 14.999 per dolar AS).Â
SAND Coin dan AXS Coin
Token kripto asli metaverse Sandbox (SAND Coin) telah meningkat sebesar 91 persen menjelang pembukaan tokennya pada pertengahan Februari.
Token AXS dari game play-to-earn Axie Infinity juga naik sekitar 75 persen pada bulan yang sama dan memiliki fitur token unlock pada April 2022.
Penyebab Kenaikan Kripto Berbasis Metaverse
Mitra pengelola di konsultan blockchain STORM Partners, Sheraz Ahmed mengatakan peningkatan token terkait metaverse sebagian karena “potensi bisnis token semacam itu sekarang jauh lebih jelas daripada tahun lalu, yang berbeda dengan altcoin tertentu tidak demikian.
Di sisi lain, laporan baru dari biro konsultasi global McKinsey & Co. mengatakan pengeluaran di metaverse bisa mencapai total USD 5 triliun atau setara Rp 74.021 triliun pada 2030, ini yang menjadi salah satu pendorong token metaverse menguat.
Kapitalisasi pasar total token terkait metaverse saat ini sekitar USD 8,5 miliar atau setara Rp 127,5 triliun, kurang dari 1 persen dari total kapitalisasi pasar kripto keseluruhan, yang sekarang hampir USD 1,1 triliun atau setara Rp 16.504 triliun.
Advertisement