Liputan6.com, Jakarta PayPal Holdings Inc menghentikan proyek stablecoin karena regulator meningkatkan pengawasan terhadap cryptocurrency dan mitra utama dalam proyek menghadapi penyelidikan oleh Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York.
Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (13/2/2023) PayPal berharap untuk memulai debutnya stablecoin, yang akan didukung satu per satu oleh dolar AS, dalam beberapa minggu mendatang, tetapi akan menunda pekerjaan itu karena berupaya memahami lanskap peraturan yang berubah untuk aset digital semacam itu.Â
Selain itu, regulator New York telah menyelidiki Paxos Trust Co, sebuah perusahaan cryptocurrency yang bekerja sama dengan PayPal dalam upaya stablecoinnyaÂ
Advertisement
Stablecoin dimaksudkan untuk memiliki nilai yang ditetapkan, dan beberapa didukung oleh cadangan aset yang sesuai seperti uang tunai dan obligasi.Â
Bloomberg News pertama kali melaporkan tahun lalu PayPal yang berbasis di San Jose, California sedang menjajaki peluncuran stablecoinnya sendiri sebagai bagian dari dorongan mata uang kripto.
Paxos yang berbasis di New York, penerbit token bermerek Binance yang menduduki peringkat sebagai stablecoin terbesar ketiga, diatur oleh Departemen Layanan Keuangan negara bagian.Â
Di situs webnya, Paxos menekankan komitmennya terhadap perlindungan konsumen dan mengatakan cadangan untuk kedua stablecoin yang dikeluarkannya dipegang sepenuhnya dalam bentuk tunai dan Departemen Keuangan AS. Perusahaan juga menerbitkan stablecoinnya sendiri yang disebut Pax Dollar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.