Sukses

Harga Bitcoin Hari Ini Lagi-lagi Diprediksi Loyo, Data Inflasi AS Jadi Biang Keladi

Harga Bitcoin diprediksi dibuka fluktuatif namun kembali melemah.

Liputan6.com, Jakarta Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi harga Bitcoin hari ini akan dibuka fluktuatif namun melemah di rentang USD 20.940 atau setara Rp 318 juta (asumsi kurs Rp 15.189 per dolar AS) hingga USD 22.585 atau setara Rp 343 juta per koin pada perdagangan Rabu (15/2/2023).

Ibrahim menjelaskan, Bitcoin dan sejumlah aset kripto terpantau cenderung mengalami penguatan pada perdagangan hari sebelumnya, walaupun sempat melemah imbas dari berita negatif yang timbul dalam beberapa hari ini terkait regulasi mengenai sekuritas Amerika Serikat (AS) yang ‘menyerang’ pelaku industri kripto.

Selain itu, Ibrahim mengungkapkan, rilis data Consumer Price Index (CPI) AS menjadi salah satu sentimen yang akan mendorong pergerakan harga pasar kripto. 

“Volatilitas pasar kripto kemungkinan akan kembali bergejolak pada saat pengumuman berlangsung,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (15/2/2023).

Menurut data Departemen Ketenagakerjaan AS, tingkat inflasi AS turun menjadi 6,4 persen pada Januari 2023 dari 6,5 persen pada Desember 2022.

Angka tersebut masih lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 6,2 persen. Meskipun begitu, angka inflasi bulanan AS naik 0,5 persen di periode Januari dari Desember. 

Binance Pimpin Kerugian

Token asli Binance memimpin kerugian di antara mata uang kripto utama pada Selasa di tengah kekhawatiran tindakan keras AS terhadap afiliasi bursa, sementara kekhawatiran pengawasan peraturan yang lebih banyak juga membebani pasar mata uang kripto yang lebih luas.

Token BNB Binance tergelincir lebih dari 7 persen dan diperdagangkan mendekati level terendah satu bulan. 

 

2 dari 2 halaman

Harga Kripto Lainnya

 

Token diperdagangkan turun lebih dari 10 persen dalam tujuh hari terakhir, karena laporan media menunjukkan Paxos, sebuah perusahaan AS yang mengeluarkan token untuk pertukaran kripto terbesar di dunia, menjadi target pengawasan peraturan yang ketat.

Securities and Exchange Commission (SEC) minggu ini menandai potensi tindakan pengaturan terhadap Paxos atas pencetakan stablecoin Binance USD (BUSD), menyebutnya sebagai keamanan yang tidak terdaftar. 

Langkah itu dilakukan tak lama setelah Paxos diperintahkan oleh Departemen Layanan Keuangan New York untuk berhenti mencetak token BUSD.

 

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.