Liputan6.com, Jakarta Reli pasar kripto pada Kamis (16/2/2023) mendorong kenaikan kapitalisasi pasar kripto sebesar USD 84 miliar atau setara Rp 1.272 triliun (asumsi kurs Rp 15.144 per dolar AS).Â
Pada hari yang sama, Bitcoin berhasil menguat sebanyak 9 persen dan diperdagangkan di atas USD 25.000 atau setara Rp 378,6 juta untuk pertama kalinya dalam enam bulan sejak Agustus 2022.
Baca Juga
Dilansir dari CNBC, Jumat, 17 Februari 2023, sebelumnya pasar kripto gelisah sepanjang awal pekan ini menyusul peningkatan pengawasan peraturan dari otoritas AS pada mata uang digital dan pelaku industri kripto.Â
Advertisement
Pada Senin, Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York memberi tahu Paxos untuk berhenti mencetak stablecoin Binance USD, atau BUSD, yang baru.Â
Stablecoin adalah jenis cryptocurrency yang dipatok ke aset dunia nyata dan beberapa didukung oleh aset seperti obligasi atau uang tunai. BUSD dipatok 1 banding 1 terhadap dolar AS.
Paxos juga mengonfirmasi Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah memberitahu perusahaan bahwa agensi tersebut dapat merekomendasikan tindakan yang menuduh BUSD sebagai sekuritas. SEC belum secara resmi mengajukan tuntutan apapun terhadap Paxos.
Ketua SEC, Gary Gensler menjelaskan ada beberapa kripto yang dianggap sebagai sekuritas karena melakukan penawaran kepada investor. Meskipun begitu, pada tahun lalu, SEC telah menyebut Bitcoin adalah komoditas dan bukan sekuritas.
Tahun lalu, hampir USD 1,4 triliun atau setara Rp 21.201 triliun nilai terhapus dari pasar kripto setelah gejolak yang menyebabkan kebangkrutan, kegagalan proyek dan perusahaan. Semua itu diakhiri dengan runtuhnya FTX bursa utama.
Namun sejak awal 2023 pasar kripto menunjukkan kinerja positif yang mendorong Bitcoin menguat lebih dari 30 persen pada Januari 2023.Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.