Liputan6.com, Jakarta DBS, mengumumkan pertukaran aset digitalnya mencapai rekor volume perdagangan untuk bitcoin dan eter pada 2022. Selain itu, jumlah BTC dan ETH yang ditahan di bank melonjak selama periode waktu yang sama.
Menurut bank, jumlah bitcoin yang diperdagangkan di DBS Digital Exchange (DDEX) mendekati 80 persen lebih tinggi dari tahun ke tahun sementara jumlah eter yang diperdagangkan di platform hampir 65 persen lebih tinggi.
Bank juga mengungkapkan jumlah bitcoin dan eter yang dilindungi dengan DBS masing-masing naik lebih dari 100 persen dan 60 persen. Ini menekankan pertumbuhan tersebut mencerminkan kekuatan berkelanjutan dari ekosistem aset digital bank meskipun pasar sedang bergejolak.
Advertisement
Chief executive DBS Digital Exchange, Lionel Lim mengatakan pasar telah secara tegas mengalihkan fokusnya ke arah kepercayaan dan stabilitas, terutama setelah berbagai skandal yang mengguncang industri ini.
“Sebagai pertukaran digital teregulasi yang didukung oleh Grup DBS, kami menawarkan banyak keuntungan unik yang diapresiasi oleh investor karena mereka mencari gerbang yang andal untuk mengakses ekonomi aset digital,” kata Lim, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (2/3/2023).
Bank terbesar di Asia Tenggara mengatakan tidak mengamati adanya aksi jual besar-besaran dalam cryptocurrency pada platformnya tahun lalu meskipun musim dingin kripto dan beberapa perusahaan besar mengajukan kebangkrutan, termasuk crypto exchange FTX.
Bank menambahkan pelanggan bursanya memiliki posisi net-buy sepanjang paruh kedua 2022.
“Kami telah mengambil pendekatan yang hati-hati dan terukur untuk mengembangkan ekosistem aset digital kami, memilih untuk mengimbangi pasar saat pasar semakin matang dan saat investor menjadi lebih canggih,” pungkas Lim.
Bank DBS Buka Layanan Kripto di Hong Kong
Salah satu bank terbesar di Asia Tenggara, DBS Bank mengumumkan rencananya untuk memperluas layanan kripto di Hong Kong. Bank berencana untuk mengajukan lisensi untuk menawarkan layanan perdagangan kripto kepada pelanggan Hong Kong.
CEO DBS Bank Hong Kong, Sebastian Paredes mengatakan setelah peraturan aset kripto di Hong Kong menjadi jelas dan memahami kerangka kerjanya dengan tepat, DBS akan menjadi salah satu pemberi pinjaman yang tertarik untuk berpartisipasi.
“Kami berencana mengajukan permohonan lisensi di Hong Kong agar bank dapat menjual aset digital kepada pelanggan Hong Kong kami,” kata Paredes, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (15/2/2023).
Paredes menambahkan, DBS menyadari risiko yang terkait dengan aset digital, bank mendukung perubahan kebijakan Hong Kong baru-baru ini.
Hong Kong saat ini sedang berusaha untuk menarik bisnis aset digital. Pada Januari 2023, Sekretaris Keuangan Paul Chan Mo-po menegaskan kembali komitmen kota untuk menjadi pusat kripto.
Tidak seperti sikap anti-kripto China, pemerintah Hong Kong sedang mempertimbangkan untuk memberikan akses yang lebih besar bagi investor ritel untuk berdagang mata uang kripto dan dana yang diperdagangkan di bursa kripto.
Langkah Bank DBS di Industri Kripto
DBS sebelumnya meluncurkan pertukaran bitcoin layanan lengkap di Singapura untuk investor korporasi dan institusi pada akhir 2020. Setelah melihat peningkatan volume perdagangan, bank meluncurkan layanan crypto trust, diikuti dengan penawaran token keamanan pertamanya.
DBS terus memperluas bisnis kripto dengan alasan permintaan yang meningkat. Bank memperoleh lisensi dari Monetary Authority of Singapore (MAS) untuk menyediakan layanan kripto pada Oktober 2021 dan kemudian meluncurkan layanan perdagangan kriptomandiri. Selanjutnya, DBS memasuki metaverse pada September tahun lalu.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement