Liputan6.com, Jakarta XEN adalah token ERC-20 yang dibangun di atas Ethereum. Didirikan oleh Jack Levin, pencipta ImageShack dan Nventify serta mantan insinyur awal di Google.Â
Dilansir dari Coinmarketcap, XEN beroperasi dengan misi untuk menumbuhkan komunitas pengembang yang berpikiran sama melalui token dengan tokenomik unik.Â
Baca Juga
Artinya, proyek tersebut ingin kembali ke misi asli Bitcoin untuk memberi orang akses ke kripto yang terdesentralisasi, swasembada, dan tahan sensor yang sepenuhnya bersumber terbuka dan mengutamakan komunitas.Â
Advertisement
Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi penambang dan pemegang XEN Coin. Proyek ini sangat didedikasikan untuk gagasan desentralisasi dalam kripto. Ini berarti pemilik XEN adalah penjaga mereka sendiri.Â
itu juga merupakan kontrak pintar sumber terbuka yang tidak dimiliki oleh siapa pun. Selain itu, salah satu aspek unik dari XEN adalah fakta ini adalah token yang dibuat secara gratis.Â
Hal yang perlu dilakukan calon pengguna hanyalah menghubungkan dompet yang kompatibel dengan Ethereum ke kontrak pintar XEN.
Cara Kerja XEN
Menurut litepaper XEN adalah cryptocurrency populer overbought dan yang kurang dikenal menderita pra-penambangan dan akumulasi paus. Inilah sebabnya mengapa XEN merancang tokenomiknya sedemikian rupa sehingga nilai token berasal dari partisipasi dan penggunaan komunitas.
XEN mudah untuk bergabung dengan komunitas juga. Hal yang perlu dilakukan seseorang untuk membuat XEN adalah menghubungkan dompet yang kompatibel dengan Ethereum mereka ke kontrak pintar XEN.Â
Jadi dompet seperti MetaMask dan ETH untuk membayar biaya gas atau gas fee adalah satu-satunya yang dibutuhkan seseorang untuk memulai.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.