Liputan6.com, Jakarta Sebuah penipuan cryptocurrency online di Mesir menipu ribuan investor sekitar USD 620.000 atau setara Rp 9,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.342 per dolar AS) menurut laporan Al Jazeera pada Senin, mengutip media negara.
Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (8/3/2023), menurut laporan, pihak berwenang telah menangkap 29 orang, termasuk 13 warga negara asing, terkait dengan platform penipuan yang dikenal sebagai "HoggPool".
Baca Juga
Skema ini pertama kali muncul di Mesir pada Agustus 2022, menjanjikan keuntungan besar kepada investor dari penambangan dan perdagangan kripto.
Advertisement
Perdagangan kripto pada 2018 dinyatakan terlarang di Mesir berdasarkan hukum Islam. Meskipun dekrit agama itu tidak mengikat secara hukum, larangan de facto telah diberlakukan berkat undang-undang perbankan yang melarang pada 2020.
Namun, minat kripto tetap tinggi di negara tersebut, yang telah mengalami kesulitan ekonomi yang parah dalam beberapa tahun terakhir, dengan pound Mesir yang telah terdepresiasi hampir 50 persen terhadap dolar sejak Maret 2022.
Penipuan terjadi masih sering terjadi di berbagai negara, meskipun begitu menurut data dari perusahaan analitik blockchain Chainalysis mengungkapkan pendapatan penipuan kripto turun 46 persen pada 2022.
Laporan Chainalysis menjelaskan penipuan kripto pada 2022 turun signifikan secara, dari USD 10,9 miliar atau setara Rp 165,8 triliun pada tahun sebelumnya menjadi USD 5,9 miliar atau setara Rp 89,7 triliun.
Chainalysis melacak beberapa jenis penipuan kripto, termasuk penipuan giveaway, penipuan peniruan identitas, penipuan investasi, penipuan non-fungible token (NFT), dan penipuan melalui modus kencan.
Perusahaan tersebut secara khusus menyebutkan penipuan pig butchering atau penyembelihan babi telah menjadi sangat populer. Biro Investigasi Federal (FBI) telah memperingatkan tentang penipuan kripto jenis ini berkali-kali. November lalu, otoritas AS menyita tujuh domain yang digunakan oleh penipu dengan modus ini.
SEC Bekukan Aset BKCoin Terkait Dugaan Skema Ponzi Kripto
Komisi Sekuritas dan Bursa AS ( SEC) mengajukan tindakan darurat terhadap penasihat investasi BKCoin Management dan salah satu prinsipalnya sehubungan dengan dugaan skema penipuan kripto senilai USD 100 juta atau setara Rp 1,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.357 per dolar AS).
SEC mengatakan berhasil membekukan aset BKCoin Management, penunjukan penerima dan bantuan darurat lainnya terhadap perusahaan yang berbasis di Miami itu.
Keluhan SEC, diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida, menuduh BKCoin melanggar ketentuan anti penipuan undang-undang sekuritas federal.
Dari setidaknya Oktober 2018 hingga September 2022, SEC mengatakan dalam rilis 6 Maret, BKCoin mengumpulkan sekitar USD 100 juta dari setidaknya 55 investor untuk berinvestasi dalam aset kripto.
SEC menuduh BKCoin malah menggunakan sebagian uang itu untuk melakukan pembayaran seperti Ponzi dan untuk penggunaan pribadi.
“Para terdakwa mengabaikan struktur dana, mencampurkan aset investor, dan menggunakan lebih dari USD 3,6 juta atau setara RP 55,2 miliar untuk melakukan pembayaran seperti Ponzi untuk mendanai investor,” kata SEC, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (7/3/2023).
BKCoin didirikan pada 2018 oleh Kevin Kang dan Carlos Betancourt. Kang dipecat pada Oktober karena diduga menyalahgunakan USD 12 juta aset atau setara Rp 184,2 miliar dari tiga dana multistrategi, menurut pengajuan pengadilan ke Pengadilan Sirkuit AS di Florida.
Pengaduan tersebut juga mengatakan Kang menyalahgunakan setidaknya USD 371.000 atau setara Rp 5,6 miliar uang investor untuk membayar, antara lain, liburan, tiket acara olahraga, dan apartemen di New York City.
Kang diduga berusaha menyembunyikan penggunaan uang investor yang tidak sah dengan memberikan dokumen yang diubah dengan saldo rekening bank yang membengkak kepada administrator pihak ketiga untuk mendapatkan dana tertentu.
Advertisement
Kasus Lain
Influencer kripto Venezuela terkemuka Newman Perez awal bulan ini alami perdebatan di Kolombia oleh seorang pria yang menuduhnya mencuri dananya.
Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (6/3/2023), Perez sebenarnya orang Venezuela, saat ini dia tinggal di Kolombia karena dia dicari di Venezuela atas tuduhan penipuan terus-menerus, ancaman terhadap pejabat publik, perubahan barang, dan kekerasan pribadi.
Influencer yang memiliki pengikut Instagram lebih dari 668.000, telah meluncurkan beberapa bisnis sebelumnya. Salah satu yang tertua dan paling terkenal adalah situs web Apreciodepana.com, yang menurut Perez didukung oleh Google Ventures.
Setelah kejadian tersebut, Perez mengatakan di akun Instagramnya itu semua adalah “eksperimen sosial”. Namun beberapa pengikutnya percaya itu hanya sebuah alasan.
Tak lama setelah itu, Perez mengarahkan pengikutnya ke siaran pers yang diterbitkan di Forbes, mempromosikan proyek kripto terbarunya yaitu BNB Beats.
Kontroversi BNB Beats
BNB Beats, aplikasi kripto di jaringan BNB Chain, mengklaim itu menghasilkan pengembalian harian 1 persen dan 3 persen per hari dari jumlah berapapun yang diinvestasikan oleh penggunanya.
Buku putihnya tidak menjelaskan apa yang dilakukannya, tetapi mengatakan berfokus pada "meningkatkan kualitas hidup manusia" melalui pendidikan, kepercayaan, dan inovasi.
Baru-baru ini, DappBay, pusat aplikasi yang dibuat oleh Binance pada Juli 2022 mengeluarkan peringatan merah pada BNB Beats milik Perez, yang berarti proyek itu telah ditandai sebagai penipuan.