Liputan6.com, Jakarta FBI mengungkapkan lebih dari USD 10 miliar kerugian terjadi karena penipuan online sepanjang tahun 2022. Hal itu juga dipicu lonjakan penipuan investasi crypto.
FBI menyebut jika kerugian tahunan penipuan online ini merupakan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Terjadi lonjakan lebih dari USD 3 miliar dalam laporan penipuan online dari tahun 2021 hingga 2022.
Baca Juga
Angka itu mencapai hampir tiga kali lipat terkait penipuan investasi cryptocurrency, kata FBI dalam Laporan Kejahatan Internet tahunan.
Advertisement
Laporan tersebut menghitung berbagai macam keluhan penipuan. Mulai dari penipuan pemasaran hingga ransomware.
Di mana merupakan metrik bagi pembuat kebijakan AS dalam mengukur berapa banyak peretasan dan skema lain yang merugikan ekonomi Amerika.
Sementara orang berusia 30-an mengajukan keluhan penipuan paling banyak tahun lalu, beban banyak penipuan digital jatuh pada orang tua.
Orang berusia di atas 60 tahun menyumbang USD 724 juta, atau lebih dari dua pertiga kerugian yang dilaporkan akibat "penipuan pusat panggilan", menurut FBI.
Penipuan semacam itu terjadi ketika scammer menelepon seseorang yang menyamar sebagai dukungan teknis atau lembaga pemerintah.
Ransomware, yang mengunci komputer sampai peretas dilunasi, menyumbang sekitar USD 34 juta dalam kerugian yang dilaporkan ke FBI tahun lalu.
Angka yang relatif sederhana dibandingkan dengan bentuk penipuan lainnya mungkin disebabkan oleh fakta bahwa banyak organisasi korban masih tidak melaporkan serangan ransomware ke FBI.
Jenis ransomware populer yang disebut Hive digunakan dalam 87 serangan tahun lalu, menurut FBI. Biro menyita infrastruktur komputer operasi Hive awal tahun ini, tetapi tidak sebelum peretas yang berafiliasi dengan ransomware memeras lebih dari USD 100 juta dari rumah sakit, sekolah, dan korban lainnya di seluruh dunia.
Â
Cara Lain
Sementara ransomware cenderung menjadi berita utama, skema peretasan berbeda yang dikenal sebagai kompromi email bisnis (BEC) menyebabkan jauh lebih banyak uang yang dicuri dari korban secara agregat.
Skema BEC biasanya melibatkan seseorang yang menipu korban untuk mengirimkan uang kepada mereka, seringkali dengan menyamar sebagai pelanggan atau kerabat.
Salah satu contoh penipuan BEC yang lebih terkenal tahun lalu merugikan kota Lexington, Kentucky, sekitar $4 juta dalam pendanaan federal untuk bantuan perumahan.
Penipuan BEC menyumbang sekitar USD 2,7 miliar dalam kerugian yang disesuaikan pada tahun 2022, dibandingkan dengan sekitar USD 2,4 miliar pada tahun 2021, menurut data FBI.
Advertisement