Liputan6.com, Jakarta - Terra (LUNA) adalah protokol blockchain publik yang muncul dari Terra Classic. Terra Classic adalah tempat bagi algoritma stablecoin TerraClassicUSD (UST).Â
Sekarang berganti nama menjadi token LUNC beragunan UST, yang jatuh dalam pada Mei 2022. Itu menjatuhkan valuasi LUNA menjadi hampir nol dan menyebabkan peluncuran chain baru menghasilkan Terra Classic dan Terra.Â
Baca Juga
Pengembangan Terra Classic diluncurkan pada Januari 2018 dan blockchain-nya diluncurkan pada April 2019. Ini berusaha untuk menggabungkan harga dan adopsi mata uang fiat yang luas dengan ketahanan sensor Bitcoin (BTC) dan menawarkan yang cepat dan terjangkau melalui stablecoin UST-nya.Â
Advertisement
Terra Classic menawarkan stablecoin yang dipatok ke dolar AS, won Korea Selatan, tugrik Mongolia, dan keranjang mata uang Hak Penarikan Khusus Dana Moneter Internasional. Lantas bagaimana pergerakan harga koin Luna pada hari ini?
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa (11/4/2023), LUNA Coin melemah 0,81 persen dalam 24 jam terakhir. Harga LUNA Coin saat ini berada di level Rp 19.780 dengan volume perdagangan 24 jam terakhir sebesar Rp 641,4 miliar.
Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 115, turun dari sebelumnya 110. LUNA Coin memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 4,9 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 127,4 juta LUNA Coin dari maksimal suplai tidak tersedia.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Bitcoin Sentuh Rp 429,6 Juta, Tertinggi Sejak Kasus Runtuhnya Luna Coin
Harga Bitcoin melonjak pada 19 Maret 2023 hingga melampaui zona USD 28.000 atau setara Rp 429,6 juta (asumsi kurs Rp 15.345 per dolar AS), angka tertinggi sejak Juni 2022, setelah runtuhnya Terra LUNA.Â
Dilansir dari Cointelegraph, Senin (20/3/2023), secara keseluruhan minggu ini, harga Bitcoin telah naik lebih dari 37 persen terhadap dolar AS. Kapitalisasi pasar Bitcoin juga telah bertambah USD 194 miliar atau setara Rp 2.976 triliun pada 2023, mewakili kenaikan 66 persen tahun ini.
Bitcoin juga mengungguli saham bank Wall Street terutama karena kekhawatiran akan krisis perbankan global meningkat. Bitcoin meningkat sekitar 65 persen versus keuntungan 2,5 persen S&P 500 dan penurunan 15 persen Nasdaq sepanjang 2023.
Mantan chief technology officer Coinbase Balaji Srinivasan di Twitter mengatakan krisis perbankan global yang akan datang dapat membawa Bitcoin menjadi USD 1 juta atau setara Rp 15,3 miliar dalam waktu kurang dari 90 hari.Â
Menurut perkiraan Srinivasan, krisis perbankan AS akan memicu deflasi dolar Amerika dan, dengan demikian, menjadi skenario hiperinflasi yang mengarah ke harga Bitcoin sebesar Rp 15,3 miliar. Srinivasan bertaruh USD 2 juta atau setara Rp 30,6 triliun di Twitter atas pandangannya untuk masa depan ekonomi AS, serta dampak potensial terhadap nilai Bitcoin.
Valuasi bank Amerika Serikat telah turun di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut seputar bank-bank regional di negara itu setelah perkembangan minggu lalu, termasuk penutupan Silvergate, diikuti oleh pengambilalihan Signature Bank dan Silicon Valley Bank oleh regulator.
Advertisement