Sukses

Canon Bakal Luncurkan Pasar NFT

Canon belum mengungkapkan fotografer mana yang akan berpartisipasi dalam platform ini.

Liputan6.com, Jakarta Canon USA, divisi Amerika dari raksasa kamera, mengumumkan akan meluncurkan pasar NFT Ethereum yang dinamai Cadabra. Proyek ini didedikasikan untuk industri fotografi.

Dilansir dari Decrypt, Jumat (14/4/2023), Cadabra dideskripsikan sebagai pasar kurasi untuk foto-foto yang diberi token, akan diluncurkan pada 2023 setelah pratinjau awal pada konferensi NFT NYC minggu ini. 

Menurut siaran pers, pasar akan menawarkan foto dalam berbagai kategori, antara lain satwa liar, olahraga, gaya hidup, dan lanskap.

Canon belum mengungkapkan fotografer mana yang akan berpartisipasi dalam platform ini, tetapi Cadabra akan menampilkan koleksi foto awal serta pasar sekunder untuk menjual kembali NFT.

Selain gambar digital, Cadabra juga akan mengizinkan seniman yang berpartisipasi untuk menawarkan cetakan fisik dari gambar yang akan dipenuhi oleh Canon. Cadabra awalnya hanya akan diluncurkan di Amerika Serikat, dan akan mendukung pembayaran kartu kredit, debit dan cryptocurrency.

Canon sebelumnya telah meluncurkan rangkaian NFT foto di Solana pada Juli 2022, bekerja sama dengan Immutable Image. Koleksi berbasis Solana termasuk foto tokenized dari fotografer seperti Sam Abell, Barbara Bordnick, Melvin Sokolsky, dan Joyce Tenneson.

Perusahaan yang berbasis di Tokyo ini membuat berbagai produk kelas konsumen dan profesional, termasuk kamera dan camcorder, printer, pemindai, mesin fotokopi, dan peralatan medis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mall di Dubai Hadirkan Toko NFT Fisik

Toko NFT, yang memadukan pengalaman konsumen fisik dan digital, telah hadir di Dubai Mall, sebuah distrik perbelanjaan ikonis yang terletak di jantung kota Dubai. 

Dilansir dari Cointelegraph, Selasa (11/4/2023), acara pembukaan kombinasi toko dari pengalaman imersif digital dan dunia nyata ini telah memberi kesan pada khalayak luas, mulai dari kolektor seni hingga penggemar NFT hingga pembeli yang tidak terbiasa dengan Web3.

Diluncurkan oleh Fastex, salah satu ekosistem Web3 dengan pertumbuhan tercepat, toko dibuka pada 16 Maret sebagai tindak lanjut dari toko NFT dunia nyata pertama Fastex di Mall of the Emirates, salah satu mal paling populer di Dubai.

Setelah peluncuran toko NFT pertama yang sukses, Fastex mengumumkan pembukaan toko NFT fisik barunya di Dubai Mall, pusat perbelanjaan terbesar di dunia. Dirancang sebagai toko NFT fisik satu-satunya, suasana nyaman toko NFT mengubah pembelian NFT menjadi pengalaman sosial di dunia nyata bagi pelanggan.

Pengunjung toko dapat menikmati tur berpemandu melintasi perpustakaan NFT yang luas yang tersedia di pasar NFT dan membawa pulang karya seni digital favorit mereka. Aktivitas di dalam toko seperti kabin DJ, "bilik avatar" yang didukung pemindai 3D, dan liontin fisik koleksi NFT digital yang menyertai semuanya meningkatkan pengalaman berbelanja ke interaksi langsung dengan dunia digital.

Toko NFT juga membantu artis dengan mudah menambahkan NFT mereka ke pasar NFT. Bagi siapa saja yang ingin membuat NFT pertama mereka, pemindai NFT 3D di dalam toko menyediakan cara cepat untuk membuat mitra digital dari tampilan fisik apa pun.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 3 halaman

Facebook dan Instagram Setop Fitur NFT

Facebook dan Instagram, raksasa media sosial milik Meta mengumumkan akan menghentikan fitur koleksi digital atau non-fungible token (NFT) mulai besok, 11 April 2023.

Dalam sebuah pernyataan, Instagram mengungkapkan akan mulai menghapus data pengumpulan digital di sistemnya, termasuk alamat dompet, dan tidak akan lagi terhubung atau dikaitkan dengan dompet digital pihak ketiga.

Pengumuman ini telah mengirimkan gelombang kejutan melalui dunia seni digital dan telah membuat seniman dan investor berebut mencari alternatif untuk memamerkan dan memperdagangkan NFT mereka.

Pimpinan Meta untuk commerce dan fintech, Stephane Kasriel mengatakan, Meta sebagai perusahaan induk Facebook telah mengakhiri pekerjaannya dengan NFT di Facebook dan Instagram.

Dalam utas Twitter baru-baru ini, Kasriel mengungkapkan bahwa Meta akan mengakhiri pengujian pembuatan dan penjualan NFT di Instagram, serta kemampuan untuk membagikan NFT di Instagram dan Facebook dalam beberapa minggu mendatang.

"Sebagai gantinya, perusahaan akan fokus pada area yang dapat memberikan dampak dalam skala besar, seperti perpesanan dan monetisasi di Reels dan peningkatan Meta Pay," ungkap Stephane, dikutip dari Cryptopolitan, Senin (10/4/2023).

Instagram pertama kali mulai menguji fitur NFT dengan kreator terpilih pada Mei 2022. Namun, sebagian besar pengguna baru merasakan integrasi NFT platform pertama mereka pada Agustus di tahun yang sama ketika perusahaan mengaktifkan fitur untuk pengguna di 100 negara di seluruh dunia.

Meskipun demikian, fungsionalitas inti NFT belum ditambahkan, yaitu kemampuan pengguna untuk membuat, membeli, dan menjual NFT satu sama lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini