Liputan6.com, Jakarta Pasar kripto sempat koreksi dan bergerak datar sejak akhir pekan lalu, setelah selama awal hingga pertengahan pekan terus alami penguatan signifikan.
Trader Eksternal Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengungkapkan, hal ini terjadi imbas dari komentar anggota The Fed, Christopher Waller, menyerukan lebih banyak kenaikan suku bunga untuk membawa inflasi ke target.
Baca Juga
“Komentar Waller mengirim Indeks saham AS dan kripto ke posisi merah pada Jumat, 14 April 2023 sementara dolar AS melonjak,” kata Fyqieh dalam analisis pasar harian yang diterima Liputan6.com, Senin (17/4/2023).
Advertisement
Tidak hanya itu saja, pada Jumat bursa aset kripto, Bitrue mengalami kasus peretasan terhadap hot wallet-nya. Bitrue mengalami kerugian sebesar USD 23 juta atau setara Rp 340,4 miliar (asumsi kurs Rp 14.800 per dolar AS) dalam bentuk koin ETH, QNT, GALA, SHIB, HOT dan MATIC.
Bitrue telah menangguhkan penarikan untuk seluruh nasabah nya dari tanggal 14 hingga 18 April 2023. Efek dari kasus peretasan ini membuat para nasabah Bitrue dan investor keseluruhan ketakutan akan aset kripto mereka.
“Investor ketakutan ini bisa menjadi salah satu exit scam atau bangkrut seperti FTX. Semoga kasus seperti FTX tidak akan pernah terjadi kembali. Tentu saja ini merupakan kabar buruk untuk kepercayaan pasar kripto. Hal ini juga yang membuat BTC kembali terkoreksi dan bergerak sideways di akhir pekan lalu,” jelas Fyqieh.
Minggu Tenang
Fyqieh menyebut, pekan ini bisa menjadi minggu yang tenang. Tidak ada peristiwa makroekonomi yang besar. Ada satu yaitu Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (IMP) yang akan rilis pada Jumat mendatang.
IMP penting untuk melihat kondisi bisnis dan ekonomi secara keseluruhan di Amerika Serikat. Data IMP yang lebih tinggi dari perkiraan dapat meredakan beberapa kekhawatiran tentang tekanan resesi dan kenaikan suku bunga tinggi.
“Hal tersebut dapat memberikan arahan dan membuat investor mempertimbangkan aktivitas peraturan baru-baru ini, indikator ekonomi AS, dan komentar The Fed,” pungkas Fyqieh.
Hasil Survei: 74 Persen Orang Amerika Tidak Percaya Kripto
Orang Amerika tidak terlalu percaya pada cryptocurrency. Sekitar 75 persen dari mereka yang akrab dengan kripto mengatakan tidak yakin saat ini berinvestasi, memperdagangkan, atau menggunakan cryptocurrency dapat diandalkan dan aman.
Dilansir dari CNBC, Senin (17/4/2023), hal ini terungkap menurut lembaga survei Pew Research Center terhadap 10.071 orang berusia 18 tahun ke atas.
Sekitar 18 persen mengatakan mereka agak percaya diri, tetapi hanya 6 persen yang merasa sangat atau sangat percaya diri terhadap kripto, menurut survei tersebut.
Keyakinan bervariasi berdasarkan usia juga. Sekitar 66 persen orang dewasa AS di bawah 50 tahun yang akrab dengan kripto tidak yakin dengan keandalan dan keamanannya. Bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun, angka itu meningkat menjadi 85 persen.
Terlebih lagi, trader dan investor kripto Amerika merasa investasi mereka tidak berjalan sebaik yang mereka harapkan, menurut survei Pew. Sekitar 45 persen responden mengatakan investasi mereka benar-benar lebih buruk dari yang mereka harapkan.
Sementara 30 persen mengatakan investasi mereka berjalan seperti yang diharapkan, hanya 15 persen mengatakan investasi mereka berjalan lebih baik dari yang diantisipasi.
Advertisement
Keadaan Kripto Saat Ini
Salah satu alasan kurangnya optimisme adalah karena saat ini merupakan waktu yang agak rumit bagi industri kripto.
Pasar cryptocurrency secara keseluruhan kehilangan nilai besar pada 2022 karena berbagai perusahaan kripto mengajukan kebangkrutan dan FTX, salah satu bursa kripto terbesar, runtuh.
Selain itu, investor kripto kehilangan hampir USD 4 miliar atau setara Rp 59,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.782 per dolar AS) karena peretasan sepanjang 2022, menurut Chainalysis, sebuah perusahaan analisis blockchain.
Namun terlepas dari gejolak sebelumnya, koin digital kripto paling populer tampaknya terus menguat sepanjang tahun ini.
Sejak awal tahun, bitcoin telah melonjak sekitar 80 persen. Pada 13 April, harga terus berkisar sekitar USD 30.000 atau setara R- 443,4 juta. Peregangan ini adalah pertama kalinya mencapai level itu sejak Juni 2022, tetapi masih jauh lebih rendah daripada puncak bitcoin lebih dari USD 68.000 atau sekitar Rp 1 miliar yang dicapai pada November 2021.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.