Sukses

Selebritas yang Promosikan Pertukaran Kripto FTX Minta Investor Cabut Gugatan

Gugatan tersebut meminta ganti rugi dari pendiri FTX Sam Bankman-Fried bersama beberapa selebriti yang mempromosikan FTX

Liputan6.com, Jakarta - Selebritas yang mempromosikan FTX, termasuk komedian Larry David, mengatakan gugatan investor yang mencari ganti rugi setelah jatuhnya pertukaran mata uang kripto FTX harus dibatalkan.

Dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu, (22/4/2023), gugatan perwakilan kelompok yang diusulkan di Miami menuduh akun pembawa hasil FTX adalah sekuritas tidak terdaftar yang dijual secara tidak sah di Amerika Serikat, yang mengharuskan promotor untuk mengungkapkan kompensasi yang mereka terima.

Gugatan tersebut meminta ganti rugi dari pendiri FTX Sam Bankman-Fried bersama beberapa selebriti yang mempromosikan FTX termasuk David. Para korban keruntuhan FTX juga meminta ganti rugi dari tim National Basketball Association, Golden State Warriors yang mempromosikan FTX.

Para artis dan Warriors mengatakan dalam surat-surat pengadilan yang diajukan pada Jumat mereka tidak pernah mengajukan akun yang dipermasalahkan dalam kasus tersebut dan tidak menyebabkan kerugian investor.

Mereka mengatakan di bawah teori investor, aktor dalam iklan pialang mana pun akan bertanggung jawab untuk menjual sekuritas apa pun yang kemudian dibeli oleh pengguna individu menggunakan layanan pialang.

David membintangi iklan untuk FTX yang ditayangkan selama Super Bowl 2022 di mana dia memerankan karakter fiksi yang menolak inovasi penting sepanjang sejarah dan diakhiri dengan pesan "Jangan Lewatkan kripto."

Bankman-Fried berargumen di surat-surat pengadilan kasus terhadapnya harus dihentikan sementara saat dia melawan tuntutan pidana di New York. Permintaan itu tidak ditentang oleh investor.

Jaksa telah menuntut Bankman-Fried, 31, dengan mencuri miliaran dolar dalam dana pelanggan FTX untuk menutup kerugian di Alameda Research, dan menghasilkan puluhan juta dolar dalam sumbangan politik ilegal untuk membeli pengaruh di Washington, DC. Dia mengaku tidak bersalah.

 

2 dari 3 halaman

Usai Bangkrut, Anak Perusahaan FTX Janji Kembalikan Dana Pelanggan

Sebelumnya, anak perusahaan FTX di Eropa, FTX Europe, telah meluncurkan situs web baru bagi pengguna untuk menarik dana dari platform cryptocurrency yang sekarang sudah tidak berfungsi.

Permintaan penarikan harus diajukan melalui situs web baru dan akan tunduk pada pemeriksaan Know Your Customer (KYC) dan anti-pencucian uang. 

Pengumuman FTX EU untuk mengizinkan penarikan datang setelah FTX Jepang mengumumkan rencananya untuk membuka penarikan pada pertengahan Februari 2023. 

Mengenai anak perusahaan Eropa, perusahaan menyatakan akan memberi pelanggan pernyataan tentang saldo dana mata uang fiat mereka yang berhak sesuai dengan undang-undang Siprus. FTX EU terpaksa mengembalikan dana pelanggan setelah penangguhan lisensi perusahaan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Siprus.

Hanya klien FTX EU yang mendaftarkan akun setelah Maret 2022 yang memenuhi syarat untuk penarikan, dan beberapa mitra bisnis tidak akan disertakan. Selain itu, pelanggan harus menjalani verifikasi formal KYC dan anti-money-laundering (AML). 

“Penarikan pelanggan mungkin tertunda jika detail bank atau akun lainnya belum diverifikasi secara memadai,” kata perusahaan itu dalam siaran pers, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (18/4/2023).

FTX EU juga mengindikasikan mereka telah mengirim email kepada klien FTX EU mengenai proses penarikan. Setiap pelanggan FTX EU LTD berhak untuk menarik saldo mereka yang dipisahkan dalam akun pelanggan yang ditunjuk, pengumuman tersebut menjelaskan. 

Situs web baru mengharuskan pengguna untuk mengatur ulang kata sandi yang ada dan membuat kata sandi baru untuk situs penarikan. Situs web FTX EU juga disahkan dan diatur oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Siprus.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 3 halaman

Usai Bangkrut, FTX Bakal Mulai Pertukaran Kripto Baru

Sebelumnya, FTX berencana menggunakan uang yang awalnya ditujukan membayar pelanggan untuk memulai kembali pertukaran kripto yang gagal karena proyek tersebut akan membutuhkan sejumlah besar uang tunai, kata seorang pengacara perusahaan di pengadilan Rabu, 12 April 2023.

Seorang pengacara FTX dengan firma hukum Sullivan & Cromwell Andrew G. Dietderich,  mengatakan kepada Hakim Kebangkrutan AS John T Dorsey, perusahaan masih dalam tahap awal memutuskan apakah akan mengembalikan pertukaran, yang memungkinkan pelanggan untuk memperdagangkan aset digital sebelum FTX runtuh, 

“Ada banyak pendapat tentang ini karena ada profesional dalam kasus ini, dan itu banyak sekali,” kata Dietderich, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (14/4/2023). 

Dietderich menambahkan, aplikasi perdagangan FTX yang asli adalah "facade". Saat ini facade lebih mirip video game daripada pertukaran profesional yang berfungsi dengan baik. 

Menurut pengacara itu, dana yang diperlukan untuk memulai kembali pertukaran dapat berasal dari pihak ketiga yang bersedia berinvestasi dalam proyek tersebut, atau FTX dapat menggunakan sebagian dari uang tunai, kripto, dan aset lain senilai USD 7,3 miliar atau setara Rp 107,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.724 per dolar AS) yang telah dikumpulkannya sejauh ini. 

“Uang itu ditahan sampai FTX memenangkan persetujuan pengadilan akhir untuk rencana pembayaran kreditur, sesuatu yang tidak mungkin sampai tahun depan,” pungkas Dietderich.

 

 

Video Terkini