Sukses

Israel Sita 190 Akun Binance Diduga Terafiliasi dengan Teroris

Otoritas Israel telah menyita sekitar 190 akun Binance yang diduga berkaitan dengan kelompok teroris seperti Hamas dan Daesh sejak 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta - Otoritas Israel telah menyita sekitar 190 akun Binance yang diduga berkaitan dengan kelompok teroris seperti Hamas dan Daesh sejak 2021.

Mengutip dokumen Biro Nasional Israel untuk Pendanaan Penanggulangan Teror (National Bureau for Counter Terror Financing/NBCTF), pada Januari lalu NBCTF menyita sejumlah aset kripto yang tidak diungkapkan dari dua akun yang diduga terkait dengan Daesh, sebuah kelompok teroris yang berbasis di Suriah dan Irak.

Otoritas Israel menyita dana untuk menggagalkan aktivitas Daesh dan mengganggunya mencapai tujuan. Catatan pemerintah lainnya yang tercatat sejak tahun 2021, menyatakan lebih dari 100 akun Binance yang disita memiliki hubungan dengan Hamas, sebuah kelompok bersenjata Palestina yang sering bentrok dengan Pasukan Pertahanan Israel.

Hukum Israel sendiri memang mengizinkan menteri pertahanan negara untuk memerintahkan penyitaan aset yang berafiliasi dengan teroris, sebagaimana ditentukan oleh kementerian Israel.

Melansir laman CoinDesk, Jumat (5/5/2023), Binance mendapat kecaman tahun lalu karena kebijakan yang menurut para kritikus mendorong pengguna bursa untuk mengabaikan kontrol pencucian uangnya. Sejak 2017, pertukaran tersebut telah memproses lebih dari USD 10 miliar pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kriminal dan aktor jahat lainnya yang berusaha menghindari sanksi AS.

Binance mengatakan akan mematuhi semua regulator untuk memastikan platformnya tidak dapat diakses oleh teroris dan aktor jahat lainnya. Perusahaan juga mengatakan harus melalui proses panjang untuk menentukan apakah akun individu benar-benar memiliki hubungan yang jelas dengan organisasi kriminal mana pun.

"Berkenaan dengan organisasi spesifik yang disebutkan dalam laporan, penting untuk mengklarifikasi bahwa pelaku tidak mendaftarkan akun atas nama perusahaan kriminal mereka. Inilah sebabnya tim kami bekerja sama dengan penegak hukum, dan memanfaatkan informasi yang hanya tersedia bagi mereka untuk mengidentifikasi individu yang mengoperasikan akun untuk organisasi terlarang," kata Binance.

Binance memiliki tim kepatuhan beranggotakan 700 orang yang memproses 1.300 permintaan penegakan hukum setiap minggu.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 2 halaman

Binance US Sulit Temukan Mitra Perbankan di Tengah Ketatnya Aturan Industri Kripto

Binance US, anak perusahaan pertukaran kripto Amerika Serikat (AS) mengalami kesulitan menemukan mitra perbankan AS. Hal ini menyusul runtuhnya Silvergate Bank, Silicon Valley Bank dan Signature Bank.

Dikutip dari Bitcoin.com, Senin (10/4/2023), Binance mengalami kesulitan dalam menemukan mitra perbankan AS berdasarkan laporan Wall Street Journal. Saat ini, pelanggan Binance AS telah diberi tahu “layanan deposit USD tertentu tidak akan tersedia untuk sementara”. Binance US menyatakan beralih ke mitra perbankan baru dan layanan akan dilanjutkan setelah proses selesai.

Akan tetapi, menurut sumber, Binance hadapi tantangan dalam menemukan mitra perbankan. Laporan itu menyatakan Binance US diduga berusaha untuk membangun koneksi dengan beberapa bank tertentu setelah runtuhnya tiga bank AS yang ramah kripto.

Sumber mengatakan, Binance US tidak berhasil menjalin hubungan perbankan langsung dengan bank termasuk Cross River Bank, pemberi pinjaman berbasis di New Jersey yang melayani beberapa perusahaan kripto dan teknologi keuangan, dan pelanggan Bancorp Inc, bank regional yang berbasis di Pennsylvania dalam beberapa bulan terakhir.

Juru Bicara Binance US menyatakan, pihaknya bekerja dengan beberapa penyedia perbankan dan pembayaran yang berbasis di Amerika Serikat dan terus menjalin mitra baru sambil meningkatkan sistem internal untuk menciptakan platform fiat yang lebih stabil dan menawarkan layanan tambahan.

Adapun tidak pasti apakah bisnis kripto lainnya menghadapi masalah serupa untuk menemukan mitra perbankan, tetapi pertukaran kritpo Bittrex baru-baru ini menutup operasi di AS. Mengutip pengawasan, peraturan yang berlebihan di AS sebagai alasan penutipan.

Pada 27 Maret 2023, US Commodity Futures Trading Commission (CFTC) AS mengajukan gugatan terhadap Binance Holdings Ltd, perusahaan induk Binance AS dengan tuduhan pelanggaran aturan perdagangan dan derivatif.

 

EnamPlus