Liputan6.com, Jakarta - Shiba Inu (SHIB) telah mengalami perjalanan yang penuh gejolak di pasar crypto sejak debut pada Agustus 2020. Namun, beberapa minggu terakhir telah menjadi peristiwa yang sangat penting bagi pemegang Shiba Inu SHIB, karena koin tersebut telah berjuang untuk menembus level resistensi yang krusial, Death Line.
Istilah Death Line diciptakan oleh para penggemar SHIB untuk merujuk pada level resistensi kritis di USD 0,000008. Level tersebut telah menjadi rintangan yang signifikan bagi koin meme untuk dilewati sejak awal Mei. Level resistensi ini telah menimbulkan kecemasan yang cukup besar di kalangan pemegang SHIB dan pedagang, yang sekarang memantau dengan cermat pergerakan koin untuk melihat apakah akhirnya dapat mengatasi garis yang ditakuti dan mendorong ke level tertinggi baru sepanjang masa.
Selain itu, meskipun mencapai level support yang solid di sekitar USD 0,000008, harga SHIB berada di bawah tekanan pasar yang cukup besar. Jika token gagal mempertahankan posisinya di atas garis support, koreksi harga yang signifikan dapat terjadi.
Advertisement
Shiba Inu telah bergulat dengan tekanan pasar dalam beberapa minggu terakhir. Berdasarkan data CoinGecko, harga shiba Inu saat ini berada pada level USD 0,00000873. Dalam 24 jam terakhir, harga SHIB terkoreksi 0,9 persen. Sedangkan dalam sepekan terakhir, harga SHIB turun 2,4 persen.
Melansir NewsBTC, Rabu (17/5/2023), beberapa faktor mempengaruhi lintasan token Shiba Inu dan pasar crypto yang lebih luas. Sentimen pasar memainkan peran penting. Di mana emosi, pendapat, dan sikap investor dapat sangat mempengaruhi permintaan dan nilai mata uang kripto. Sentimen positif dapat memicu tren bullish dan mendorong harga naik, sementara sentimen negatif dapat memicu aksi jual dan mengakibatkan pasar bearish.
Analisis teknis menunjukkan kemungkinan penurunan di pasar crypto, tetapi penting untuk mengenali volatilitas yang selalu ada yang menjadi ciri dunia ini. Terlepas dari indikasinya, penting untuk mengakui bahwa tidak ada yang pasti dalam lanskap yang tidak dapat diprediksi ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
2 Miliar Koin Shiba Inu Dibakar dalam 24 Jam
Transaksi pembakaran Shiba Inu senilai 2 miliar baru-baru ini menimbulkan kecurigaan. Kecurigaan tersebut karena sifat dari aktivitas alamat dompet yang dilakukan pembakaran.
Untuk diketahui, tingkat pembakaran Shiba Inu (SHIB) naik 108,17 persen dalam 24 jam terakhir.
Inisiatif pembakaran Shiba Inu (SHIB) adalah salah satu aksi menonjol di tengah popularitas koin meme saat ini. Inisiatif pembakaran dilakukan untuk mengurangi pasokan yang beredar dan mendorong kenaikan harga dalam jangka panjang.
Pembakaran 2.005.265.274 koin SHIB terjadi pada 2 Mei 2023 pukul 17:20:35 +UTC. Transaksi tunggal mengirim tingkat pembakaran lebih dari 30.000 persen. Namun, transaksi pembakaran 2 miliar SHIB menimbulkan keheranan karena sifat aktivitas dompet tersebut.
Dompet pembakar Shiba Inu senilai 2 miliar menimbulkan kecurigaan. Melansir TheNewsCrypto, Jumat (5/5/2023), alamat dompet yang melakukan transaksi ternyata terbilang tidak cukup aktif dari segi jumlah transaksi.
Dalam transaksi pertama, dua miliar token SHIB diterima dari pertukaran populer Uniswap V3 yang terdesentralisasi. Setelah itu, seluruh jumlah dua miliar SHIB ditransfer ke alamat dompet pasif atau mati, mengakibatkan penghapusan token dari peredaran.
Kedua transaksi ini sudah pasti menimbulkan kecurigaan tentang apa motif di balik kegiatan pembakaran Shiba Inu senilai 2 miliar itu. Tingkat pembakaran, bagaimanapun, telah mendingin dalam 24 jam terakhir. Menurut perincian dari Shibburn, tingkat pembakaran naik 108,17 persen dengan 4,3 juta Shiba Inu terbakar selama periode ini.
Advertisement