Sukses

Asosiasi Sebut Perlu Pengawasan Pedagang Kripto Global yang Miliki Konsumen Warga Indonesia

Maraknya pedagang kripto global yang belum memiliki izin untuk beroperasi di Indonesia saat ini diperkirakan berjumlah lebih dari 303 platform.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia merupakan salah satu pasar kripto yang potensial, hal ini dibuktikan dengan posisi Indonesia sebagai salah satu pasar kripto terbesar di Asia Tenggara. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat di Indonesia sudah ada lebih dari 17 juta investor kripto per Maret 2023. 

Jumlah tersebut bertambah signifikan dibandingkan 2021 yang hanya sekitar 11,2 juta investor kripto. Nilai transaksi kripto di Indonesia juga telah mengalami peningkatan 3,3 persen pada Maret 2023 mencapai Rp 12,54 triliun dibandingkan Januari 2023 yang hanya sebesar Rp 12,14 triliun meskipun masih dalam crypto winter

Maraknya pedagang kripto global yang belum memiliki izin untuk beroperasi di Indonesia saat ini diperkirakan berjumlah lebih dari 303 platform, hal ini memunculkan kekhawatiran terhadap daya kompetitif pedagang kripto lokal. 

Chairwoman Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Asih Karnengsih mengatakan pengaturan perdagangan aset kripto di bawah Bappebti dan Kementerian Keuangan dapat memberikan kepastian hukum dan kepatuhan wajib pajak

“Kedua poin itu penting untuk diperhatikan oleh seluruh pihak baik Pelaku Industri, Pemerintah, Asosiasi, dan khususnya konsumen, demi mendorong pertumbuhan pasar dalam negeri dan melindungi konsumen dari penipuan, aktivitas pencucian uang, pendanaan terorisme, dan tindakan kriminal lainnya,” kata asih dalam siaran pers, dikutip Sabtu (20/5/2023).

Asih menambahkan, jika pedagang aset kripto yang memiliki konsumen Warga Negara Indonesia (WNI) sudah terdaftar di Indonesia, pemerintah akan lebih mudah untuk mengawasi transaksi, mendeteksi pelanggaran, dan melakukan penindakan jika terjadi hal-hal yang dapat merugikan konsumen.

Indonesia Basis Investor Kripto Terkuat di Dunia

Asih mengungkapkan, data yang dihimpun dari TripleA, menunjukkan Indonesia merupakan salah satu basis investor kripto paling kuat di dunia. Aset kripto yang diperdagangkan oleh investor Indonesia di luar negeri mencapai miliaran dolar AS setiap bulan. Sumbangan pajak kripto terhadap negara hingga Desember 2022 telah menghasilkan Rp 246,45 miliar.

 

2 dari 4 halaman

Regulasi Tak Jelas di Amerika Serikat, Apa Dampaknya untuk Industri Kripto?

Sebelumnya, baru-baru ini sejumlah pelaku industri kripto di AS mengeluarkan komentar terkait regulasi kripto di AS yang tidak jelas karena Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terus menindak pelaku industri. 

Tak sedikit, pelaku industri yang mengeluarkan statemen ingin angkat kaki dari AS karena dianggap regulasinya tak bersahabat. Terkait kejadian ini, apa dampaknya untuk industri kripto ke depan? 

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan, kripto mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda dibandingkan aset lain. Kripto tak hanya diperdagangkan melalui bursa terdaftar, tetapi juga bisa diperdagangkan di decentralized exchange (DEX). Itu jadi hambatan regulator untuk memonitor perdagangan aset kripto. 

“Jika SEC melarang, ini akan menjadi pukulan dan menambah tekanan yang keras untuk pasar kripto. Di sisi lain, negara lain juga sudah banyak membuka diri untuk menjadi pusat kripto jika terjadi hambatan regulasi,” kata Panji dalam webinar Ajaib Kripto, Jumat (19/5/2023). 

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Hong Kong Rilis Pedoman Terakhir Terkait Kripto

Panji menuturkan saat ini beberapa negara mulai bersaing untuk menjadi pusat kripto di dunia. Beberapa di antaranya, pemerintah China menunjukkan dukungan untuk Blockchain. Pusat penelitian blockchain nasional baru telah dibuka di Beijing akan bertindak sebagai pusat penelitian untuk industri blockchain China 3.

Bersaing untuk menjadi pusat kripto, Hong Kong akan merilis pedoman terakhir untuk perdagangan kripto yang ingin diluncurkan di sana pada Mei, menurut CEO Komisi Sekuritas dan Futures (SFC) Hong Kong Julia Leung.

Aturan baru juga diharapkan memungkinkan investor ritel memperdagangkan mata uang kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum (ETH) pada 1 Juni.

Kemudian, pemerintah Liechtenstein berencana memungkinkan warganya untuk membayar sejumlah layanan di negara itu dengan Bitcoin  pada masa mendatang.

“Jika China bisa menjadi pusat kripto dan menjadi pusat ekonomi dunia, ini mungkin bisa mengubah arah kripto dari AS ke China,” pungkas Panji.

 

4 dari 4 halaman

Mantan Pendiri Twitter Pimpin Pendanaan Rp 89,5 Miliar untuk Startup Kripto

CEO Block sekaligus mantan pendiri Twitter, Jack Dorsey memimpin putaran pendanaan awal senilai USD 6 juta atau setara Rp 89,5 miliar (asumsi kurs Rp 14.922 per dolar AS) untuk perusahaan startup pembayaran Bitcoin Azteco.

Azteco menawarkan cara unik untuk membeli Bitcoin di seluruh dunia dengan fokus mempermudah pengguna yang tidak memiliki rekening bank untuk menggunakan uang digital. 

Pengguna dapat membeli voucher Azteco secara online atau di toko fisik lokal, yang kemudian dapat ditukarkan dengan Bitcoin. Model kerjanya mirip dengan membeli kartu hadiah atau isi ulang ponsel

Karena pengguna tidak harus melalui pertukaran untuk membeli Bitcoin dalam mata uang asli mereka, metode ini memberi pengguna lebih banyak fleksibilitas dan telah dikenal di kalangan kripto sebagai proyek dengan potensi untuk membantu bank yang tidak memiliki rekening bank.

Dalam sebuah pernyataan, investor dan penggila Bitcoin terkenal, Dorsey, mengatakan dia merasa terhormat untuk mendukung Azteco karena mencoba membantu individu yang tidak memiliki rekening bank memasuki sistem keuangan.

"Populasi yang belum tersentuh layanan perbankan sangat besar. Kami memiliki teknologi dan sumber daya untuk menutup kesenjangan ini, tetapi hingga saat ini, belum ada yang mengambil langkah penting berikutnya," kata Dorsey dikutip dari Decrypt, Jumat (19/5/2023).

Dorset menambahkan, Azteco menyediakan lebih dari sekadar akses ke sistem keuangan yang aman itu membangun ekosistem penentuan nasib keuangan yang aman dan didukung oleh komunitas lokal.

Bersama dengan Dorsey, investor lain yang mendukung startup ini termasuk Lightning Ventures, Hivemind Ventures, Ride Wave Ventures, Aleka Capital, Visary Capital, Gaingels, dan pengusaha serial Sunil Rajaraman.