Liputan6.com, Jakarta Salah satu momen yang ditunggu-tunggu bagi pendukung kripto khususnya Bitcoin dalam waktu dekat ini adalah Bitcoin Halving Day. Menjelang momen ini, sejumlah situs kripto menunjukkan Bitcoin Halving Countdown atau waktu hitung mundur. Lantas berapa lama lagi bisa mencapai Bitcoin Halving Day 2024?
Menurut penelusuran kanal Crypto Liputan6.com, pada Kamis (25/5/2023) melalui situs NiceHash menunjukkan Halving Bitcoin 2024 akan terjadi dalam 346 hari lagi sejak tanggal saat ini.
Baca Juga
Bitcoin Halving sendiri adalah kondisi ketika imbalan bagi penambang Bitcoin (block reward) berkurang setengah setelah selesai menambang 210.000 blok, yang biasanya terjadi empat tahun sekali.
Advertisement
Ada sekitar 19,375,656 BTC telah beredar, 92 persen dari total pasokan 21,000,000. Setiap halving yang terjadi 4 tahun sekali akan menurunkan tingkat inflasi Bitcoin.
Saat ini, para penambang akan dihadiahi Bitcoin sebanyak 6,25 koin. Nantinya setelah Halving terjadi pada 2024, penambangan akan dihadiahi Bitcoin sebanyak 3,125 koin setiap memproses transaksi
Halving menjadi indikator penting dalam menyusun proyeksi harga Bitcoin. mengingat aktivitas ini memberi sinyal utama mengenai pasokan milik kripto terbesar itu saat ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Gerak Harga Bitcoin Masih Dibayangi Sentimen Utang AS
Harga Bitcoin (BTC) sempat naik tipis 0,06 persen bergerak di kisaran USD 26.810 atau setara Rp 400,5 juta (asumsi kurs Rp 14.940 per dolar AS) pada Selasa, 23 Mei 2023. Namun penguatan tak bertahan dan Bitcoin kembali terkoreksi cukup dalam pada Kamis.
Pergerakan BTC cenderung terbatas disebabkan dari hasil pembicaraan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan Ketua DPR AS dari Partai Republik Kevin McCarthy berakhir tanpa kesepakatan tentang bagaimana langkah untuk menghindari potensi default atau gagal bayar utang.
Advertisement
Gagal Bayar
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan karena Amerika Serikat tidak pernah mengalami gagal bayar utang sebelumnya maka akan sulit memprediksi bagaimana dampaknya ke pasar aset kripto.
“Namun, jika The Fed melakukan langkah mendorong suku bunga lebih tinggi, maka akan menyebabkan tekanan kepada aset kripto, khususnya BTC,” kata Panji, dalam siaran pers dikutip, Kamis (25/5/2023).
Panji menambahkan, harga Bitcoin cenderung bergerak di kisaran USD 26.600 atau setara Rp 397,4 juta hingga USD 27.800 atau setara Rp 415,3 juta pada pekan ini.
“Investor masih menunggu perkembangan lebih lanjut plafon utang AS dan risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal AS untuk menganalisis kebijakan moneter yang akan diambil dan data indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada April yang dirilis Jumat,” jelas Panji.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.