Sukses

Hong Kong Bikin Langkah Positif saat Atur Perdagangan Kripto

Hong Kong tidak terpengaruh dengan musim kripto. Bahkan Hong Kong membuat aturan baru yang membuat investor ritel dapat beli bitcoin.

Liputan6.com, Jakarta - Investor ritel di Hong Kong akan segera dapat membeli  kripto populer seperti bitcoin di bursa berlisensi pemerintah, berkat aturan baru. Aturan ini dimaksudkan untuk memperkuat posisi kota sebagai pusat aset digital.

Melansir Channel News Asia, Senin (29/5/2023), pasar kripto global belum pulih dari serangkaian kegagalan profil tinggi (high-profile) dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kejatuhan spektakuler platform perdagangan FTX dan bank AS yang ramah kripto, Signature dan Silvergate.

Namun, apa yang disebut musim dingin kripto tidak menghalangi otoritas Hong Kong untuk merangkul sektor ini, sebuah poros yang dimulai Oktober lalu dan memuncak dengan undang-undang baru untuk pertukaran kripto mulai 1 Juni.

Para pejabat juga berharap perubahan itu akan menjadi keuntungan bagi perekonomian kota, yang terus berjuang di tengah pandemi, kerusuhan sosial, dan dampak terhadap kepercayaan bisnis dari undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing.

Namun, yang terpenting, para pengamat mengatakan itu akan memperkuat Hong Kong sebagai rute utama bagi investor China daratan yang ingin berdagang kripto, yang dilarang di negara itu.

Regulator berharap untuk merayu perusahaan dengan kondisi bisnis yang menguntungkan, tetapi harus menyeimbangkannya dengan kebutuhan akan perlindungan investor di area yang berkembang dengan baik dalam keuangan tradisional tetapi kurang begitu di ruang aset virtual.

"Ada pengakuan eksplisit bahwa produk-produk ini semakin menjadi bagian dari ekonomi kita," Seorang profesor hukum di Universitas Hong Kong Giuliano Castellano, kepada AFP.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Hong Kong Berpacu dengan Regulator di Seluruh Dunia

Kota ini telah memiliki sistem lisensi sukarela untuk platform perdagangan kripto sejak 2019, tetapi pemegang lisensi hanya dapat melayani klien profesional dengan portofolio minimal 8 juta dolar Hong Dong (USD 1 juta atau setara dengan Rp 14,95 miliar).

Tanpa opsi lokal berlisensi, pedagang kripto ritel Hong Kong diturunkan ke situs web offshore seperti Binance dan Coinbase, atau raft of brick dan mortar shops yang membeli dan menjual token dengan uang tunai.

Pembatasan basis klien tidak populer dengan bisnis kripto Hong Kong, dan pejabat akhirnya membatalkannya saat merancang aturan yang masuk.

"Jin sudah keluar dari botol," kata Seorang pengacara fintech di DLA Piper, Kristi Swartz, merujuk pada perdagangan kripto ritel.

"(Mereka) tinggal menghadapi kenyataan.. Kalau sudah ada, coba kita atur," ia menambahkan.

Hong Kong berpacu dengan regulator di seluruh dunia untuk mencari tahu aturan dasar untuk kripto, yang meskipun mengalami crash masih memiliki kapitalisasi pasar global lebih dari USD 1 triliun.

Sedangkan, Uni Eropa awal bulan ini menyetujui aturan komprehensif pertama di dunia tentang sektor ini dan pengawas sekuritas internasional IOSCO mengusulkan rekomendasinya segera setelah itu.

Berbeda dengan sikap yang berkembang terhadap kripto di seluruh dunia, China telah mempertahankan larangan ketat sejak 2021.

 

 

3 dari 5 halaman

Hong Kong Memiliki Daya Tarik Khusus

Hong Kong, kota China dengan peraturan keuangan terpisah dari daratan memiliki daya tarik khusus untuk bisnis dan investor kripto China, menurut Leo Weese selaku salah satu pendiri Asosiasi Bitcoin Hong Kong.

"Ada keinginan besar dari usaha cryptocurrency (Cina) untuk memiliki segala jenis kehadiran hukum di tanah Cina," katanya.

Ia menambahkan, perusahaan melihatnya sebagai pintu gerbang ke pasar daratan yang menguntungkan.

Baik dalam keuangan tradisional maupun kripto, investor China daratan biasanya diakui sebagai klien Hong Kong jika mereka memiliki rekening bank dan alamat di kota tersebut.

"Begitu Anda memiliki lisensi Hong Kong, Anda akan dapat meyakinkan banyak klien daratan Anda, bahwa aman bagi mereka untuk berinteraksi dengan Anda melalui rekening bank Hong Kong mereka," kata Weese kepada AFP.

4 dari 5 halaman

Pertukaran Kripto di China Ajukan Lisensi di Hong Kong

Pertukaran kripto besar seperti Huobi dan OKX, keduanya didirikan di China, telah mengumumkan rencana untuk mengajukan lisensi Hong Kong.

Sementara sikap anti-kripto Beijing tetap tidak berubah di atas kertas, pejabat ekonomi senior secara terbuka mendukung ambisi Hong Kong.

"Anda dapat melihat bahwa China berkata, 'Lihat, jika itu terjadi di Hong Kong, populasi sekitar tujuh, delapan juta, tidak apa-apa. Kita dapat menggunakannya sebagai cawan petri kita'," kata Swartz kepada AFP.

Berbeda dengan sistem keluar, aturan ramah ritel yang berlaku pada Juni akan bersifat wajib, yang berarti semua bursa yang melakukan bisnis di Hong Kong pada akhirnya harus mendapatkan lisensi.

Regulator Hong Kong mengatakan mereka berharap untuk bergerak cepat dalam mengeluarkan lisensi pertama.

Beberapa bisnis kripto mengatakan peralihan tersebut diperkirakan tidak akan mengganggu operasi sehari-hari karena pihak berwenang mengizinkan periode transisi satu tahun.

HashKey dan OSL, dua pemegang lisensi yang ada, mengatakan kepada AFP bahwa mereka akan mengajukan lisensi baru dan mengembangkan kehadiran ritel mereka.

"Ada kebutuhan yang sangat signifikan di pasar untuk memiliki platform yang mudah diakses, tetapi juga dikelola dan diatur dengan baik," kata Presiden Eksekutif HashKey Group Michel Lee.

 

5 dari 5 halaman

Pengajuan Lisensi Baru

"Rezim baru ini menambahkan lebih banyak kejelasan tentang apa yang Anda dapatkan, standar keamanan apa yang akan Anda dapatkan," ujarnya.

Dengan ingatan akan keruntuhan FTX yang masih segar, regulator Hong Kong mengatakan aturan baru tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan investor yang kuat dan mengelola risiko utama.

Satu pengamanan adalah bahwa bursa hanya dapat menyediakan aset virtual kapitalisasi besar, seperti bitcoin dan ethereum kepada investor ritel, dan harus membentuk komite internal untuk memutuskan mata uang kripto mana yang akan ditawarkan.

Klien ritel juga harus menjalani tes pengetahuan dan profil risiko sebelum mereka dapat berdagang, meskipun masih belum jelas tingkat pengetahuan apa yang dianggap cukup.

Sementara itu, produk-produk seperti stablecoin dan turunan kripto dilarang untuk investor ritel untuk saat ini.

Peraturan baru dimaksudkan untuk melindungi investor lebih baik, kata Castellano. "Adalah bijaksana untuk memiliki pendekatan yang berhati-hati," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.