Liputan6.com, Jakarta Aurora Chain (AOA) memegang misi untuk menciptakan dunia blockchain yang cerah dan penuh warna dengan kontrak kerja cepat yang memfasilitasi pengembangan AOA Coin. Aurora Chain juga mempermudah pengembangan aplikasi yang di blockchain.Â
Dilansir dari situs Tokocrypto, Tim di balik Aurora Chain berusaha untuk mengizinkan bisnis dari industri yang berbeda untuk bekerja sama menggunakan distribusi pasokan tetap dari mata uang dasar AOA sebagai sarana untuk memastikan kecepatan dan fungsionalitas mekanisme konsensus.Â
Baca Juga
Aurora Chain memiliki kripto utilitasnya sendiri yaitu AOA Coin, AOA Coin adalah aset kripto P2P yang dikembangkan di Islandia. Banyak pegiat kripto yang tidak bisa membeli Bitcoin akhirnya beralih membeli aset kripto ini sebagai alternatif investasi.Â
Advertisement
Pendiri AOA Coin
Aset kripto satu ini telah muncul sejak 2014 lalu dan diciptakan oleh seseorang dengan nama samaran Baldur Friggjar Insson atau Odinson dan hadir sebagai alternatif di Islandia untuk Bitcoin.Â
Melalui database di Islandia, tercatat sang pencipta aset kripto ini sudah mendistribusikan AOA Coin untuk 330.000 orang. Kemudian pada 2021 lalu, aset kripto ini berada di peringkat ke-738 sebagai salah satu aset kripto yang jumlahnya sudah mencapai ribuan.
Â
Keunikan AOA Coin
Sama halnya dengan Bitcoin dan Ethereum, Aurora Chain juga menawarkan teknologi yang canggih dan pintar. Aurora Chain sendiri memiliki sebuah slogan dan misi untuk membangun dunia blockchain yang indah serta penuh warna layaknya aurora.Â
Agar Aurora chain bisa meraih misi tersebut, mereka membuat rangkaian solusi untuk memecahkan masalah blockchain.
Â
Disclaimer:Â Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement