Liputan6.com, Jakarta Semakin berkembangnya industri kripto dan blockchain, mendorong kemunculan jenis-jenis kripto lainnya di luar Bitcoin yang sering disebut Alternatif Coin (Altcoin).
Menurut data dari CoinMarketCap, per 2022, terdapat kurang lebih ada 10.000 aset kripto yang termasuk dalam jenis Altcoin yang aktif. Lantas apa sebenarnya Altcoin itu?
Baca Juga
Dilansir dari situs crypto exchange Pintu, Selasa (6/6/2023), Altcoin merupakan gabungan kata dari alternatif dan coin yang mencakup semua kripto alternatif selain Bitcoin. Dalam kata lain, Altcoin adalah cryptocurrency yang muncul setelah kehadiran Bitcoin.
Advertisement
Lahirnya Bitcoin memang membuka jalan, maka di awal tahun 2000-an setidaknya ada 5000 coin lain yang muncul.
Banyak Altcoin mencoba menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki Bitcoin. Kemunculan Altcoin ini memiliki sisi kompetitif masing-masing. Ada yang berlomba menawarkan privasi yang lebih aman atau metode penyebaran koin yang berbeda.
Altcoin sendiri memiliki jenis atau tipenya masing-masing seperti Mining Based, Security Tokens, Stablecoin, dan Utility Tokens. Sedangkan beberapa contoh Altcoin yang populer saat ini adalah Ethereum, Ripple, Binance, Cardano, dan lain-lain.
Perbedaan Altcoin dengan Bitcoin
Perbedaan menonjol antara altcoin dengan Bitcoin adalah fungsi dan perannya dalam pasar aset kripto. Bitcoin memiliki dua fungsi utama sebagai medium perpindahan kekayaan seperti uang dan juga sebagai “emas digital” dengan nilai yang terus meningkat.
Sementara itu, altcoin mengisi kelemahan Bitcoin dan memiliki berbagai jenis fungsi. Altcoin seperti Ethereum (ETH) berperan sebagai biaya transaksi dan digunakan dalam berbagai aplikasi sementara stablecoin seperti USDT dan USDC melindungi nilai aset pada bear market.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Mengenal Apa Itu Bitcoin Diamond dalam Kripto
Bitcoin Diamond (BCD) adalah blockchain yang dibuat dari fork dari blockchain Bitcoin. Pencipta Bitcoin Diamond sedang mencoba untuk membuat peningkatan pada protokol Bitcoin Diamond dalam upaya untuk mengatasi biaya transaksi Bitcoin yang tinggi, waktu konfirmasi yang lambat, sentralisasi penambangan, dan masalah skalabilitas.
Dilansir dari Coinmarketcap, Bitcoin Diamond dibuat oleh tim di belakang BCD yang memutuskan Bitcoin asli tidak benar-benar memenuhi tujuan Satoshi untuk menjaga agar Bitcoin tetap terdesentralisasi.
Jadi tim BCD berupaya membuat rantai blok Bitcoin dan membuat beberapa perubahan pada protokolnya untuk meningkatkan kegunaannya sebagai sistem kas elektronik peer-to-peer.
Cara Kerja Bitcoin Diamond
Bitcoin Diamond memiliki kecepatan transaksi, keamanan jaringan, dan skalabilitas yang lebih baik daripada Bitcoin. Tim BCD juga berupaya menjadikan penambangan sebagai proses yang lebih mudah diakses dan terdesentralisasi.
Blockchain Bitcoin Diamond mampu memproses 100 transaksi per detik, dan setiap blok di jaringan dapat menampung 8MB data transaksi. Segwit juga diaktifkan di jaringan. Waktu blok rata-rata adalah 10 menit, dan kesulitan jaringan menyesuaikan setiap 12 jam.
Bitcoin Diamond menggunakan proof of work atau bukti kerja X13, algoritme yang bertindak sebagai pencegah penambang ASIC dan mendorong penggunaan penambangan dengan GPU.
Advertisement
Total Pasokan Bitcoin Diamond
Bitcoin Diamond dibuat ketika bercabang dari jaringan Bitcoin pada 24 November 2017; pada ketinggian blok 495.866, snapshot diambil dari blockchain Bitcoin dan saldo dompetnya, dan untuk setiap Bitcoin yang dimiliki individu, mereka menerima 10 BCD pada rantai Bitcoin Diamond.
Total pasokan BCD (210 juta) sepuluh kali lebih besar dari total pasokan Bitcoin (21 juta). Ada 170 juta BCD, 10 BCD didistribusikan untuk setiap 1 BTC diberikan kepada pemegang Bitcoin saat fork berlangsung, dan 40 juta BCD lainnya secara otomatis ditransfer ke kumpulan hadiah komunitas sebagai upeti dan untuk hadiah penambangan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.