Sukses

Peretas Korea Utara Diduga Jadi Dalang Peretasan di Platform Kripto Atomic Wallet

Peretas yang didukung Korea Utara yang dikenal sebagai Grup Lazarus

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan analitik blockchain, Elliptic mengungkapkan peretas yang didukung negara Korea Utara kemungkinan berada di balik peretasan baru-baru ini di Atomic Wallet, yang mengakibatkan kerugian jutaan dolar.

Atomic Wallet yang berbasis di Estonia adalah dompet kripto terdesentralisasi non-penahanan, yang berarti pengguna bertanggung jawab atas aset yang mereka simpan. 

Perusahaan, yang mendukung lebih dari 500 koin dan token, termasuk Bitcoin dan Ethereum, mengklaim lebih dari lima juta pengguna perangkat lunaknya di seluruh dunia.

Atomic Wallet mengonfirmasi pada 3 Juni mereka telah menerima laporan tentang dompet yang disusupi dan telah mulai menyelidiki masalah tersebut. Pembaruan yang diposting pada 5 Juni mengatakan kurang dari 1 persen pengguna bulanannya  diperkirakan sekitar 50.000 orang  terpengaruh oleh peretasan. 

Elliptic menilai dengan “tingkat kepercayaan yang tinggi” peretas yang didukung Korea Utara yang dikenal sebagai Grup Lazarus berada di balik peretasan Dompet Atom. 

“Pencucian aset kripto yang dicuri mengikuti serangkaian langkah yang persis sama dengan yang digunakan untuk mencuci hasil peretasan masa lalu yang dilakukan oleh Lazarus Group,” kata Elliptic, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (9/6/2023).

Elliptic juga menemukan para peretas mencuci aset yang dicuri melalui Sinbad, pencampur kripto yang memungkinkan pemilik untuk menyembunyikan sumber dana kripto mereka. 

Elliptic mengatakan Sinbad, yang diyakini sebagai perubahan merek dari mixer Blender.io yang disetujui, sebelumnya digunakan untuk mencuci hasil peretasan masa lalu yang dilakukan oleh Grup Lazarus.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.