Liputan6.com, Jakarta Pengembang ekosistem Shiba Inu sedang mengerjakan layanan yang dapat digunakan untuk menghubungkan aset dunia nyata ke NFT.
Upaya ini dimaksudkan untuk membantu membuktikan kepemilikan sebagai bagian dari peluncuran ekosistem Shibarium mereka.
Baca Juga
Shibarium adalah blockchain layer 2 terencana yang berfokus pada aplikasi metaverse dan non-fungible token (NFT) yang akan menggunakan token shiba inu (SHIB), bone (BONE) dan leash (LEASE) untuk beroperasi. Blockchain diharapkan dapat rilis akhir tahun ini.
Advertisement
Melansir CoinDesk, Kamis (22/6/2023), pengembang utama Shytoshi Kusama berbagi bahwa apa yang disebut Shibacals: Authenticated Collectibles, akan menggunakan chip NFC untuk mengotentikasi barang fisik secara digital yang dapat meningkatkan nilai barang koleksi ini. Near Field Communication memungkinkan perangkat untuk berinteraksi secara nirkabel dalam jarak yang sangat dekat.
Â
Melonjak
Misalnya, Shibacals dapat digunakan untuk membuat tag untuk produk dunia nyata, seperti T-shirt, yang dikaitkan dengan koleksi NFT pengguna dengan cara mengautentikasi pemilik T-shirt dan NFT sebagai orang yang sama.
Saat dijual kembali, tag ini dapat diverifikasi di blockchain sehingga pembeli dapat membedakan antara produk asli dan tiruan.
“Kegemaran NFT, sebagian karena kepemilikan yang dapat diverifikasi dan kelangkaan yang ditawarkan item digital pada blockchain... Tag Shibacal tidak akan terbatas pada ekosistem Shibarium dan dapat digunakan untuk memverifikasi produk di blockchain apa pun," jelas Kusama.
Data CoinGecko menunjukkan, token ekosistem Shiba Inu melonjak pada hari Rabu setelah pembaruan pengumuman itu. SHIB melonjak 11 persen, sementara BONE dan LEASH masing-masing melonjak 9 persen dan 5,5 persen.
Advertisement