Sukses

IMF Sebut Pelarangan Kripto di Suatu Negara Sudah Tidak Efektif

Menurut IMF, contoh pelarangan sepenuhnya kripto seperti di China tidak efektif dalam jangka panjang.

Liputan6.com, Jakarta Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini mengatakan pelarangan kripto mungkin tidak efektif, tetapi IMF mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan mata uang digital bank sentral (CBDC) yang dirancang dengan baik.

Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (26/6/2023), sementara beberapa negara, terutama China, telah melarang kripto sepenuhnya, IMF mengatakan pendekatan ini mungkin tidak efektif dalam jangka panjang.

Dalam sebuah posting blog tentang aset digital di Amerika Latin yang diterbitkan Kamis, perwakilan dari IMF mengatakan alih-alih melarang cryptocurrency, yang baru saja dibahas beberapa bulan yang lalu, negara-negara harus fokus pada kebutuhan pembayaran digital yang telah mendorong warga untuk mengadopsi kripto.

Postingan tersebut mencatat bagaimana empat negara Amerika Latin  Brasil, Argentina, Kolombia, dan Ekuador  termasuk di antara 20 negara teratas untuk adopsi aset kripto pada 2022, meskipun Argentina melarang platform pembayaran untuk menawarkan kripto kepada pelanggan pada Mei. 

IMF mengatakan orang-orang di negara-negara ini menggunakan kripto untuk perlindungan terhadap kondisi ekonomi makro, pembayaran yang lebih murah dan lebih cepat, dan menghindari kontrol modal.

Dari 19 yurisdiksi Amerika Latin yang termasuk dalam studi IMF tahun lalu, 12 telah melembagakan atau meluncurkan semacam kerangka kerja untuk cryptocurrency. Ini termasuk Brasil, ekonomi terbesar di Amerika Latin, yang minggu lalu melembagakan undang-undang kripto.

 

2 dari 2 halaman

Langkah El Salvador Adopsi Kripto

IMF juga menyoroti langkah El Salvador yang menjadi salah satu negara Amerika Latin pertama yang merangkul kripto, khususnya dengan membuat cryptocurrency paling populer, Bitcoin, alat pembayaran yang sah, IMF mengatakan pendekatannya mungkin bukan yang terbaik.

Ditulis oleh dua ekonom IMF dan kepala divisi di departemen Belahan Bumi Barat IMF, postingan pada Kamis juga mendukung mata uang digital bank sentral, alias CBDC, yang telah diadopsi oleh beberapa negara seperti Bahama dan Jamaika.

Mata uang digital yang disponsori negara ini dapat memperkuat kegunaan, ketahanan, dan efisiensi sistem pembayaran di Amerika Latin jika dirancang dengan baik. Lebih banyak individu yang tidak memiliki rekening bank juga dapat diintegrasikan ke dalam ekosistem keuangan yang lebih besar.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.