Liputan6.com, Jakarta Firo (FIRO Coin), sebelumnya dikenal sebagai Zcoin, adalah cryptocurrency yang berfokus untuk menjadi uang digital pribadi. Firo Coin menciptakan protokol privasi Lelantus yang memungkinkan pengguna untuk membakar koin mereka dan menebusnya nanti dengan koin baru yang tidak memiliki riwayat transaksi apa pun.
Dilansir dari Coinmarketcap, Firo juga merupakan kripto pertama yang mengkode dan meluncurkan implementasi praktis dari protokol Zerocoin yang menjadi salah satu protokol privasi paling umum yang digunakan, sebelum digantikan oleh Sigma dan kemudian Lelantus setelah kelemahan kriptografi ditemukan di Protokol zerocoin pada 2019.
Baca Juga
Pada November 2018, blockchain Firo (sebelumnya Zcoin) digunakan dalam pemilihan utama Partai Demokrat Thailand untuk memilih pemimpin partainya.
Advertisement
Dengan lebih dari 127.000 suara yang diberikan secara nasional, ini adalah pemilihan politik skala besar pertama di dunia yang diadakan di blockchain.
Siapa Pendiri Firo?
Pendiri Firo adalah Poramin Insom. Dia memperoleh gelar master dalam Keamanan Informasi dari Universitas Johns Hopkins di mana dia menulis makalah tentang implementasi praktis yang diusulkan dari protokol Zerocoin.Â
Selain Firo, dia juga salah satu pendiri Satang Corporation dan menjabat sebagai letnan dua di Royal Thai Armed Forces di divisi perang dunia maya.
Kemudian Reuben Yap bergabung dengan proyek tersebut tidak lama setelah peluncurannya pada 2016 dan sekarang memimpin proyek tersebut dalam strategi keseluruhan, tujuan pengembangan dan penelitiannya.Â
Reuben telah menjadi advokat vokal privasi online dan finansial, setelah mendirikan salah satu layanan VPN paling awal di Asia Tenggara untuk memerangi penyensoran dan merupakan pembicara yang dihormati mengenai topik tersebut.
Dia juga telah memberikan komentar unggulan di CoinDesk, BBC, Forbes, Nasdaq, Reuters dan Cheddar Berita, antara lain. Dia berperan sebagai Project Steward & Co-Founder pada November 2019.
Â
Keunikan Firo
Â
Protokol privasi Lelantus Firo dan pendahulunya, Sigma, sebagai bagian dari konstruksinya mengandalkan bukti tanpa pengetahuan khusus yang disebut satu dari banyak bukti yang tidak seperti konstruksi lainnya, tidak memerlukan penyiapan tepercaya atau asumsi matematika/kriptografi eksotis sementara mempertahankan set anonimitas tinggi.
Firo juga merupakan proyek pertama yang menerapkan Dandelion++ pada Oktober 2018, yaitu metode penyebaran transaksi yang mencegah pihak ketiga menautkan alamat IP ke transaksi.
Disclaimer:Â Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement