Coinbase Mengetahui Soal Pelanggaran Hukum Sekuritas, SEC Angkat Suara

Liputan6.com, Jakarta Komisi Sekuritas dan Pertukaran Amerika Serikat (SEC) mengajukan tanggapan atas klaim Coinbase bahwa regulator tidak memiliki yurisdiksi untuk menuntut pertukaran kripto.

Menurut surat yang dikirim oleh SEC pada 7 Juli kepada hakim distrik, Coinbase mengetahui kemungkinan undang-undang sekuritas federal akan berlaku untuk operasinya, secara terbuka memberi tahu para pemegang sahamnya tentang kemungkinan aset yang diperdagangkan di platformnya diklasifikasikan sebagai sekuritas.

"Sejak menjadi perusahaan publik, Coinbase telah berulang kali memberi tahu para pemegang sahamnya tentang risiko bahwa aset crypto yang diperdagangkan di platformnya dapat dianggap sebagai sekuritas dan oleh karena itu perilakunya dapat melanggar undang-undang sekuritas federal,” kata SEC, dikutip dari Cointelegraph, Minggu (9/7/2023).

Sesuai SEC, Coinbase adalah entitas multi-miliar dolar yang disarankan oleh penasihat hukum yang canggih yang dengan sengaja "mengabaikan lebih dari 75 tahun hukum pengendalian di bawah Howey" dalam upaya untuk membangun tesnya sendiri untuk apa yang merupakan investasi kontrak.

Surat tersebut merupakan tanggapan atas pengajuan sebelumnya dari Coinbase. Pada 28 Juni, pertukaran kripto tersebut memberi tahu pengadilan tentang niatnya untuk mengajukan mosi untuk penilaian.

Menurut Universitas Cornell, mosi untuk penilaian digunakan jika salah satu pihak percaya bahwa tidak ada perselisihan nyata tentang fakta material dalam suatu kasus.

Dalam surat sebelumnya, Coinbase menampilkan ketua SEC Gary Gensler di depan Kongres, ketika dia diduga mengklaim 'tidak ada pengatur pasar di sekitar pertukaran kripto ini' dan 'hanya Kongres' yang dapat memberikan wewenang untuk mengatur pertukaran kripto.