Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan kripto Circle mengatakan pada Rabu, 12 Juli 2023 pihaknya telah mengurangi staf dan mengakhiri investasi dalam kegiatan perusahaan non-inti karena penerbit stablecoin tersebut berusaha untuk menopang neracanya.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin (17/7/2023), perusahaan bergabung dengan daftar perusahaan cryptocurrency yang telah mengumumkan PHK tahun ini karena lingkungan suku bunga yang tinggi dan penurunan harga kripto telah merusak kepercayaan investor di sektor ini.
Baca Juga
Coinbase Global, Chainalysis, dan Gemini semuanya mengumumkan rencana PHK di awal tahun setelah lebih dari satu triliun dolar dihapuskan dari sektor ini pada 2022.
Advertisement
Circle menggandakan fokusnya pada kegiatan dan pelaksanaan bisnis inti, menambahkan mereka terus merekrut di bidang fokus utama. Portal berita kripto CoinDesk melaporkan tentang perkembangan di Circle pada hari sebelumnya.
Circle juga baru-baru ini menggandakan bisnisnya di Asia. Pada Juni, Circle Singapore menerima lisensi Major Payment Institution (MPI) untuk layanan token pembayaran digital, yang memungkinkannya untuk menawarkan layanan keuangan tertentu di negara kota tersebut.
Dalam wawancara baru-baru ini CEO Circle, Jeremy Allaire mengatakan Circle sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan stablecoin di Jepang, yang mengesahkan undang-undang yang mengatur stablecoin pada 1 Juni.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penerbit Koin USDC Circle Tak Pantang Mundur Lanjut IPO di Tengah Regulasi Kian Ketat
Tindakan peraturan yang ketat oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC) tidak menghalangi niat penerbit stablecoin USDC, Circle untuk melanjutkan rencana IPO-nya. Namun, mengingat kebijakan regulasi saat ini, nampaknya aksi korporasi itu tidak akan mulus.
Pada musim crypto bull run tahun 2021, Circle mengumumkan rencananya untuk menjadi perusahaan publik melalui merger dengan perusahaan akuisisi tujuan khusus (special purpose acquisition company/SPAC).
Namun Desember 2022 lalu, CEO Circle Jeremy Allaire mengatakan bahwa mereka tidak menyelesaikan kualifikasi SEC tepat waktu
Di sisi lain, eksekutif Circle mengatakan awal tahun ini bahwa go public adalah bagian penting dari strategi perusahaan. Meski perseroan masih belum mengetahui secara pasti timeline listingnya. Berbicara kepada Blockworks, juru bicara perusahaan menambahkan:Â
"Kami belum siap untuk menetapkan tenggat waktu tertentu pada keputusan tersebut, tetapi kami akan mengambil langkah-langkah untuk melanjutkan perjalanan kami untuk go public secepat mungkin," kata juru bicara perusahaan, mengutip laman Coingape, Sabtu (10/6/2023).
Selain itu, perusahaan rupanya mengunggah sebuah tawaran pekerjaan berupa penasihat profesional yang kebutuhannya merujuk pada aksi IPO.
"Penasihat profesional akan ditugaskan untuk membantu proses memenuhi ketentuan SEC untuk go public serta mendukung pengembangan kebijakan, praktik, dan proses perusahaan publik kami," demikian pengumuman itu dibuat.
Advertisement
Keunggulan dari Pesaing
Tampaknya Circle yakin dengan rencananya untuk go publik. Baru-baru ini, CEO Circle Jeremy Allaire mengatakan bahwa perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan para pesaingnya.
Circle bukan satu-satunya pemain yang menantikan daftar publik di AS. Pertukaran Crypto Kraken juga mengisyaratkan hal yang sama dalam unggahan tawaran pekerjaan baru-baru ini.
Deskripsi pekerjaan Kraken menekankan pencarian untuk tim legal. Mereka juga menyoroti bahwa kandidat dengan pengalaman pelaporan perusahaan publik lebih disukai untuk posisi tersebut.
Galaxy Digital Mike Novogratz juga bersiap untuk IPO tahun lalu. Namun, mengingat tindakan SEC baru-baru ini, mungkin rencana itu akan sedikit alot. Novogratz baru-baru ini mengisyaratkan akan memindahkan basis pelanggannya ke luar negeri.