Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan pasar aset kripto masih belum bergairah setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) memutuskan kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 bps. Kenaikan ini sesuai prediksi banyak analis, tetapi belum optimal menggerakan pasar kripto ke zona hijau.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan slah satu penyebab masih lesunya pasar kripto adalah sentimen negatif dari pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell yang membuka peluang untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut di masa mendatang.
Baca Juga
"Belum jelasnya kebijakan The Fed ke depan dipastikan akan menimbulkan lebih banyak ketidakpastian global, sehingga investor dan trader kripto harus menunggu dan mempertimbangkan rilis data ekonomi AS terbaru,” kata Fyqieh dalam siaran pers, dikutip Sabtu (29/7/2023).
Advertisement
Inflasi di AS tetap jauh di atas target The Fed sebesar 2 persen. Sebagai catatan, The Fed baru akan menggelar pertemuan pada 19-20 September 2023.
Sebelum pertemuan tersebut, The Fed akan memiliki data pendukung yang lebih banyak yakni dua kali inflasi dan data pengangguran (Juli dan Agustus). Hal ini akan mempengaruhi gairah investor kripto ke depan.
Prediksi Harga Bitcoin
Prediksi pergerakan harga Bitcoin pada bulan Juli adalah akan berakhir dengan minus, jika tidak dapat mempertahankan harga di atas USD 30.400 atau setara Rp 459,2 juta (asumsi kurs Rp 15.107 per dolar AS) hingga tanggal 31 Juli 2023.
"Meskipun selama tiga tahun berturut-turut (2020, 2021, dan 2022) Bitcoin mengalami tren bullish pada bulan Juli, namun pada tahun ini terlihat kemungkinan Bitcoin akan ditutup dengan koreksi merah," ujar Fyqieh.
Pergerakan Bitcoin secara kuartal atau setiap tiga bulan di awal semester 2 2023 mengalami koreksi sebesar 4,0 persen. Juli merupakan bulan pertama di kuartal ke-3, dan banyak harapan yang terletak pada bulan ini karena pergerakannya dapat menjadi penentu bagi pergerakan Bitcoin selama tiga bulan ke depan.
Jika dibandingkan dengan performa Bitcoin pada kuartal pertama dengan kenaikan sebesar 71,77 persen dan kuartal kedua dengan kenaikan 7,19 persen, prediksi untuk kuartal ke-3 adalah bahwa Bitcoin akan mengalami pelemahan harga.
Mempertimbangkan Analisis Teknikal
Namun, tidak ada yang bisa tahu dengan pasti apakah kuartal ini akan ditutup dengan persentase harga minus atau plus. Pergerakan Bitcoin sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar dan berbagai faktor fundamental yang terjadi pada masa depan.
Fyqieh mengatakan jika harga Bitcoin berhasil melampaui level USD 30.000 atau setara Rp 453,2 juta, maka sentimen pasar kemungkinan akan mengalami kenaikan karena akan ada euforia dan keserakahan yang lebih tinggi dari para investor dan trader.
“Dalam situasi seperti ini, analisis teknikal juga menjadi penting untuk memahami pergerakan harga lebih lanjut,” pungkas Fyqieh.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Investor Besar Kripto Pindahkan Bitcoin Senilai Rp 901 Miliar dalam 5 Hari
Sebelumnya, sejumlah investor besar yang memegang jutaan dolar Bitcoin (BTC) memindahkan kepemilikan mereka minggu lalu setelah bertahun-tahun tidak aktif.
Dilansir dari Decrypt, Rabu (26/7/2023), secara total ada sekitar USD 60 juta atau setara Rp 901,7 miliar (asumsi kurs Rp 15.028 per dolar AS) Bitcoin yang tidak aktif bertahun-tahun kemudian berpindah dalam 5 hari terakhir.
Pada 20 Juli, dua dompet yang dibuat sejak 2011, masing-masing memegang 10 Bitcoin senilai USD 292.767 atau setara Rp 4,3 miliar memindahkan kepemilikan mereka ke lokasi baru.
Keesokan harinya, dompet lain yang menyimpan 5 BTC senilai UDS 146.383 atau setara Rp 2,1 miliar bergerak setelah 12 tahun tidak aktif. Kemudian, pada 24 Juli, sebuah dompet dari 2010 memindahkan 50 BTC senilai USD 1,4 juta atau setara Rp 21 miliar.
Paus Bitcoin adalah investor yang memegang Bitcoin dalam jumlah besar (setidaknya 1.000 BTC) dan tidak menyentuhnya selama bertahun-tahun, sebagai hasilnya mereka mendapatkan keuntungan besar dari perubahan harga Bitcoin bertahun-tahun lalu hingga saat ini.
Investor seperti itu telah terbukti lebih sukses daripada trader yang membeli dan menjual Bitcoin dalam waktu singkat.
Harga Bitcoin sangat fluktuatif dalam jangka pendek tetapi selama 10 tahun terakhir telah melonjak dari di bawah USD 95 per koin menjadi USD 29.203, peningkatan 30.700 persen.
Pergerakan Investor Besar Bitcoin Tahun Ini
Investor besar Bitcoin atau Bitcoin Whale pasti bergerak tahun ini. Perusahaan data Blockchain Glassnode mengatakan dalam laporan Senin telah terjadi kenaikan pergerakan investor besar Bitcoin selama beberapa bulan terakhir.
Glassnode mencatat sejumlah Whale telah memindahkan kepemilikan ke bursa biasanya cara terbaik untuk menguangkan, atau mengalihkan kepemilikan ke aset digital lainnya.
Tidak jelas apakah whale ini adalah individu atau perusahaan, tetapi Dr. Kirill Kretov, pengembang alat untuk perdagangan otomatis dan analis blockchain, sebelumnya mengatakan ada kemungkinan transaksi ini mewakili entitas komersial yang membeli Bitcoin secara individu.
Advertisement