Liputan6.com, Jakarta Ukraina yang dilanda perang dilaporkan telah menerima sumbangan kripto senilai lebih dari USD 225 juta atau setara Rp 3,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.095 per dolar AS) dalam perjuangannya melawan Rusia.
Dilansir dari Crypto Potato, Selasa (1/8/2023), perusahaan dan tokoh terkemuka yang menjadi bagian dari industri aset digital, seperti bursa cryptocurrency terbesar di dunia, Binance, dan pendiri Tron, Justin Sun, juga telah berkontribusi dalam sumbangan pada Ukraina.
Baca Juga
Menurut laporan Crystal Blockchain, Ukraina telah menerima hampir seperempat miliar dolar aset kripto sebagai sumbangan sejak dimulainya konflik militer dengan Rusia. Pihak berwenang telah menggunakan dana tersebut untuk membeli amunisi, peralatan medis, senjata, dan perlengkapan perang lainnya untuk terus melawan invasi Rusia.
Advertisement
Bagian terbesar dari total kontribusi datang pada 2022, karena mereka mengalami stagnasi pada akhir tahun lalu dan awal 2023. Negara ini telah menerima kripto senilai kurang dari USD 10 juta atau setara Rp 150,9 miliar sejak Mei.
Maret 2022 adalah bulan paling sukses dalam hal donasi ketika Ukraina mengumpulkan hampir USD 100 juta atau setara Rp 1,5 triliun. Februari 2022, menduduki peringkat kedua dengan aset digital lebih dari USD 30 juta atau setara Rp 452,8 miliar.
Crystal Blockchain memperkirakan kontribusi terbanyak USD 83 juta atau setara Rp 1,2 triliun datang dalam bentuk USDT. Donasi Ethereum (ETH) berada di urutan kedua, terdiri dari USD 79 juta atau setara Rp 1,1 triliun, sedangkan Bitcoin (BTC) berada di peringkat ketiga USD 41 juta atau setara Rp 618,8 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.