Sukses

Peretasan Kripto Rugikan Investor Rp 4,5 Triliun pada Juli, Terparah Sepanjang 2023

Data ini dikeluarkan oleh perusahaan audit keamanan CertiK yang muncul akibat peretasan DeFi baru-baru ini

Liputan6.com, Jakarta Investor kripto menderita kerugian USD 303 juta atau setara Rp 4,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.100 per dolar AS) dari eksploitasi dan peretasan selama Juli, menjadi bulan terburuk sepanjang 2023.

Dilansir dari CoinDesk, Selasa (1/8/2023), eksploitasi Curve Finance dan Multichain adalah kasus terbaru yang menunjukkan kerentanan dalam keuangan terdesentralisasi. 

Data ini dikeluarkan oleh perusahaan audit keamanan CertiK yang muncul karena investor keuangan terdesentralisasi (DeFi) masih terhuyung-huyung dari eksploitasi Curve Finance bursa terdesentralisasi akhir pekan ini, infrastruktur utama dalam ekosistem DeFi. 

Sejak Minggu, Certik mengonfirmasi sekitar USD 52 juta atau setara Rp 785,7 miliar aset digital telah disedot dari protokol menggunakan kerentanan di beberapa versi bahasa pengkodean kontrak pintar Vyper yang populer.

Awal bulan ini, sekitar USD 125 juta atau setara Rp 1,8 triliun aset terkuras dari protokol penghubung blockchain Multichain. Platform tersebut kemudian menutup operasinya dan mengatakan bahwa pihak berwenang China telah menahan kepala eksekutif Zhaojun pada Mei.

Ari Redbord, kepala urusan hukum dan pemerintahan dari firma intelijen blockchain TRM Labs, mengatakan dalam wawancara TV CoinDesk pada Mei protokol DeFi adalah bagian paling rentan dari ekosistem kripto, menambahkan eksploit masih terjadi dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan skala.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.