Liputan6.com, Jakarta - Sempat populer kemunculannya, proyek kripto Worldcoin (WLD Coin) mencatatkan peningkatan dari segi alamat dompet yang memiliki kripto tersebut sebesar 148 persen.
Dilansir dari Bitcoin.com, Senin (7/8/2023), apa yang meningkat dalam kinerja Worldcoin baru-baru ini adalah peningkatan jumlah alamat unik yang memegang WLD. Pada 25 Juli, jumlah pemegang token WLD mencapai 164.195 dompet. Menengok 12 hari kemudian atau 5 Agustus, angka itu telah meningkat sebesar 148 persen menjadi 408.721 alamat unik.
Baca Juga
Meskipun alami kenaikan pemegang kripto, WLD Coin melihat penurunan harga signifikan. Harga WLD Coin telah berosilasi nilainya antara USD 2,69 atau setara Rp 40.807 (asumsi kurs Rp 15.170 per dolar AS) hingga USD 2,13 atau setara Rp 32.312 per token selama 12 hari sebelumnya.Â
Advertisement
Harga WLD Coin sempat memuncak mencapai USD 3,30 atau setara Rp 50.061 per koin pada 24 Juli 2023. Sebaliknya, WLD juga menyentuh level terendah sepanjang masa di USD 1,66 atau setara Rp 25.152 pada 24 Juli, tetapi harga telah pulih, naik lebih dari 27 persen dari level terendah tersebut.Â
Pada minggu menjelang 5 Agustus, nilai WLD telah terkikis sebesar 9,2 persen terhadap dolar AS, dengan 1,7 persen dari kerugian tersebut terjadi pada 5 Agustus saja.
Diselidiki Berbagai Negara
Meski menunjukkan banyak minat masyarakat, proyek kripto WLD Coin telah mendapat perhatian dari berbagai negara. Regulator data Inggris mengatakan akan memeriksa Worldcoin, proyek kripto ciptaan CEO OpenAI Sam Altman.
Usai Inggris, pengawas privasi Prancis (CNIL) mengatakan pada Jumat, 28 Juli 2023, pihaknya mempertanyakan legalitas Worldcoin dan bakal memeriksa lebih lanjut. Langkah lebih keras diambil oleh Kenya yang secara terbuka membatasi proyek kripto WLD Coin di negara tersebut.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Kenya Jadi Negara Pertama Melarang Proyek Kripto Worldcoin
Sebelumnya, regulator privasi di beberapa negara telah memantau proyek kripto Worldcoin milik CEO OpenAI Sam Altman sejak diluncurkan minggu lalu. Namun langkah keras langsung diambil oleh Kenya untuk melarang Worldcoin.
Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (3/8/2023), Worldcoin adalah skema yang sangat besar dengan banyak sisi. Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan sistem di mana orang dapat membuktikan mereka adalah manusia dan bukan AI.Â
Untuk mencapai hal ini, Worldcoin mencoba membujuk orang agar mata mereka dipindai dengan menawarkan mata uang kripto baru yang disebut WLD, yang diklaim juga dapat menunjukkan jalur potensial untuk pendapatan dasar universal.
Kenya adalah pemain yang cukup besar di tahap pertama Worldcoin, menjadi tuan rumah bagi setidaknya 18 situs pemindaian iris yang disebut Orbs. Menurut Reuters, lebih dari 350.000 warga Kenya telah mendaftar, dengan masing-masing menerima 25 WLD.Â
Tapi pagi ini, kementerian dalam negeri Kenya menghentikan semua aktivitas Worldcoin di negara itu, sampai agensinya menentukan apakah ada risiko bagi publik. Badan-badan tersebut sedang mencari implikasi perlindungan data dan bagaimana pemanen bermaksud menggunakan data tersebut.
Worldcoin mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka telah menghentikan layanan verifikasi di Kenya karena sangat berhati-hati dan dalam upaya untuk mengurangi volume kerumunan dan akan menggunakan jeda tersebut untuk bekerja dengan pejabat lokal untuk meningkatkan pemahaman tentang langkah-langkah privasi.Â
Advertisement