Liputan6.com, Jakarta - Polisi Kenya baru-baru ini menggerebek sebuah bangunan perumahan cryptocurrency yang menjadi kantor proyek kripto Worldcoin, dan dilaporkan mengambil perangkat yang digunakan untuk menyimpan data.
Dilansir dari Bitcoin.com, Kamis (10/8/2023), menurut sebuah laporan lokal, agen penegak hukum tidak hanya dipersenjatai dengan surat perintah penggeledahan tetapi juga mendapat dukungan dari apa yang disebut pejabat multi-lembaga.
Baca Juga
Penggerebekan di kantor Worldcoin Kenya terjadi hampir seminggu setelah pemerintah menangguhkan proyek cryptocurrency dengan alasan itu merupakan ancaman bagi keselamatan publik. Sebelumnya, badan pengatur data Kenya telah membunyikan alarm atas aktivitas Worldcoin di negara Afrika Timur tersebut.
Advertisement
Namun, mengikuti langkah pemerintah Kenya, Alex Blania dari Tools for Humanity (TFH) mengatakan dalam sebuah tweet organisasinya akan menggunakan jeda dalam aktivitas Worldcoin untuk mengatasi masalah regulator.
Namun, seperti yang dinyatakan dalam laporan yang diterbitkan oleh Kahawa Tungu, Komisaris Data Immaculate Kassait bersikukuh Worldcoin tidak menjelaskan niatnya secara memadai selama proses pendaftarannya, sehingga terjadilah penggerebekan tersebut.
Data Pengguna Tidak Akan Dilanggar
Sementara itu, menteri Kenya, Eliud Owalo yang membela aktivitas Worldcoin di masa lalu, menyarankan dalam sebuah wawancara dengan Citizen TV Kenya TFH mungkin tidak mematuhi persyaratan lisensi pendaftarannya.
Ketika ditanya tentang nasib data yang dikumpulkan dari lebih dari 350.000 warga Kenya yang iris matanya dipindai oleh "Orb" Worldcoin, Owalo mengatakan Kantor Komisaris Data telah memastikan bahwa data tidak akan dilanggar.
Menanggapi berita penggerebekan, pendiri platform pertukaran kripto Shapeshift, Erik Voorhees menyesalkan bagaimana penyitaan perangkat penyimpanan data Worldcoin telah mengakibatkan transfer data pribadi pengguna ke politisi.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Alamat Unik Pemegang Kripto Worldcoin Tumbuh 148 Persen Tapi Harganya Justru Turun
Sebelumnya, sempat populer kemunculannya, proyek kripto Worldcoin (WLD Coin) mencatatkan peningkatan dari segi alamat dompet yang memiliki kripto tersebut sebesar 148 persen.
Dilansir dari Bitcoin.com, Senin (7/8/2023), apa yang meningkat dalam kinerja Worldcoin baru-baru ini adalah peningkatan jumlah alamat unik yang memegang WLD. Pada 25 Juli, jumlah pemegang token WLD mencapai 164.195 dompet. Menengok 12 hari kemudian atau 5 Agustus, angka itu telah meningkat sebesar 148 persen menjadi 408.721 alamat unik.
Meskipun alami kenaikan pemegang kripto, WLD Coin melihat penurunan harga signifikan. Harga WLD Coin telah berosilasi nilainya antara USD 2,69 atau setara Rp 40.807 (asumsi kurs Rp 15.170 per dolar AS) hingga USD 2,13 atau setara Rp 32.312 per token selama 12 hari sebelumnya.Â
Harga WLD Coin sempat memuncak mencapai USD 3,30 atau setara Rp 50.061 per koin pada 24 Juli 2023. Sebaliknya, WLD juga menyentuh level terendah sepanjang masa di USD 1,66 atau setara Rp 25.152 pada 24 Juli, tetapi harga telah pulih, naik lebih dari 27 persen dari level terendah tersebut.Â
Pada minggu menjelang 5 Agustus, nilai WLD telah terkikis sebesar 9,2 persen terhadap dolar AS, dengan 1,7 persen dari kerugian tersebut terjadi pada 5 Agustus saja.
Advertisement
Diselidiki Berbagai Negara
Meski menunjukkan banyak minat masyarakat, proyek kripto WLD Coin telah mendapat perhatian dari berbagai negara. Regulator data Inggris mengatakan akan memeriksa Worldcoin, proyek kripto ciptaan CEO OpenAI Sam Altman.
Usai Inggris, pengawas privasi Prancis (CNIL) mengatakan pada Jumat, 28 Juli 2023, pihaknya mempertanyakan legalitas Worldcoin dan bakal memeriksa lebih lanjut. Langkah lebih keras diambil oleh Kenya yang secara terbuka membatasi proyek kripto WLD Coin di negara tersebut.