Sukses

Mengenal Funding Wallet dalam Transaksi Kripto, Apa Bedanya dengan Spot Wallet?

funding wallet dapat digunakan untuk mentransfer dana maupun aset antar akun atau bursa kripto yang berbeda. Lalu apa bedanya dengan spot wallet?

Liputan6.com, Jakarta - Dalam transaksi kripto, mungkin pelaku pasar tak asing dengan istilah funding wallet. Secara harfiah, funding wallet berarti dompet dana dalam bahasa Indonesia.

Melansir berbagai sumber, Sabtu (12/8/2023), funding wallet dalam transaksi kripto secara sederhana dapat diartikan sebagai dompet digital untuk menyimpan sejumlah dana atau set kripto yang akan ditransaksikan.

funding wallet dapat digunakan untuk mentransfer dana maupun aset antar akun atau bursa kripto yang berbeda.

Meski bisa digunakan untuk mengendapkan sejumlah dana atau aset yang akan dipakai untuk transaksi kripto, biasanya trader membutuhkan fitur lain untuk melakukan transaksi langsung, yang disebut spot wallet.

Spot wallet

Spot wallet berisi aset kripto yang secara aktual diperdagangkan secara aktif di bursa atau platform perdagangan. Spot walet umumnya digunakan oleh pedagang mata uang kripto yang sering terlibat dalam pembelian dan penjualan mata uang kripto berdasarkan pergerakan harga jangka pendek.

Spot wallet dirancang untuk perdagangan dan transaksi yang lebih aktif, menyediakan akses cepat ke mata uang kripto untuk segera digunakan di pasar spot.

Saat perdagangan dieksekusi, mata uang kripto ditransfer dari spot wallet ke dompet pembeli atau penjual di platform. Spot wallet juga merupakan tempat keuntungan atau kerugian dari perdagangan yang direalisasikan.

Singkatnya, perbedaan utama antara keduanya adalah, funding wallet digunakan untuk mentransfer dana antar akun atau bursa. Sedangkan spot wallet digunakan untuk perdagangan langsung atau aktual di platform.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

2 dari 2 halaman

Harga Bitcoin Tiba-Tiba Melonjak ke Rp 456 Juta, Apa Penyebabnya?

Sebelumnya, Bitcoin secara singkat meroket melewati USD 30.000 atau setara Rp 456,4 juta (asumsi kurs Rp 15.214 per dolar AS) pada Rabu, 10 Agustus 2023. Kripto terbesar di dunia ini mendekati level tertinggi sepanjang 2023.

Bitcoin mencapai ketinggian USD 30.177 sebelum dengan cepat jatuh tepat di atas USD 29.800. Cryptocurrency ini sekarang diperdagangkan pada kisaran yang sama dalam beberapa pekan terakhir. Dalam seminggu terakhir, Bitcoin naik hampir 2 persen.

Sejak saat itu, Bitcoin belum melewati batas tertinggi itu, tetapi telah mencapai stabilitas yang mengejutkan untuk aset yang biasanya mudah berubah. Harga Kripto tidak sejalan dengan pasar saham yang lebih luas, karena S&P 500 turun hampir 2 persen dan Nasdaq hampir 3 persen dalam jangka waktu yang sama.

Pemimpin penelitian Bitcoin di CoinShares, Chris Bendiksen mengatakan kenaikan harga Bitcoin sejauh ini hanya sekitar 3 persen dari posisi terendah baru-baru ini. 

"Itu bagus dalam profil volatilitas harian historisnya, jadi seharusnya tidak terlalu menarik,” kata Bendiksen, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (10/8/2023). 

Bendiksen menambahkan, untuk menghidupkan kembali kegembiraan yang tepat di pasar investor perlu melihat penembusan harga yang meyakinkan untuk Bitcoin di atas USD 32.000 atau setara Rp 486,8 juta, diikuti dengan periode harga bertahan yang lama di atas level tersebut.