Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia aset kripto terdapat berbagai istilah yang sering digunakan oleh para investor kripto baik dalam membaca pergerakan harga ataupun mengambil keputusan dalam investasi.
Pada aset kripto sering muncul istilah yang disebut dengan Hodl. Lantas apa maksud dari istilah Hodl? Dilansir dari situs crypto exchange Pintu, Senin (21/8/2023), Hodl adalah kata yang akan sering ditemukan di dalam komunitas kripto.
Baca Juga
Hodl berasal dari kata “Hold” namun ditulis dengan pengejaan yang salah, dan merupakan akronim dari “Hold on for Dear Life.” Frasa ini mengacu pada keputusan tetap memilih untuk mempertahankan koin dibanding menjualnya.
Advertisement
Penggunaan kata ini di dunia kripto bermula saat seseorang menulis kata “hold” secara salah di forum awal bitcoin. Pengguna lain mengartikan kesalahan ini sebagai akronim dari “bertahan untuk kehidupan yang baik.”
Investor terutama akan menemukan banyak kata HODL dalam kondisi pasar bearish saat harga sedang turun. Sekarang, kata ini menjadi semacam lelucon yang sering diutarakan investor bitcoin atau aset kripto.
Pendekatan HODL mengandung filosofi untuk tetap berpikir positif (dan optimistis) dalam kondisi pasar apapun ketika tengah melakukan trading. Strategi ini cenderung menghindari perdagangan aset kripto berdasarkan fluktuasi harga jangka pendek.
HODL juga memungkinkan untuk investor terhindar dari risiko investasi aset kripto yang sangat fluktuatif.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Mengenal Apa Itu Kripto Attila Coin dan Sejarahnya
Sebelumnya, Attila Coin atau ATT adalah singkatan dari Agreement of Telecom Technosphere. Menurut situs resminya, Attila adalah sebuah protokol informasi terdesentralisasi yang berdasar pada teknologi blockchain.
Dilansir dari situs Ajaib Kripto, Jumat (23/6/2023), Attila memiliki komitmen untuk memberikan solusi mengenai komunikasi antar platform untuk jejaring sosial secara global. Attila menjadi salah satu perusahaan pertama yang menyediakan solusi tersebut.
ATT Coin menggunakan blockchain yang memiliki dua lapis. Pada lapisan dasar, blockchain menangani distribusi pesan. Sedangkan, lapisan kedua menangani pelapisan produk. Dua lapisan tersebut berguna untuk mempercepat perpindahan data dan menjaga stabilitas.
Tim Attila mengatakan mereka telah mengumpulkan beberapa pengembang teknologi dan pakar dari berbagai bidang. Mereka juga mengadopsi B2B2C, bisnis model yang memungkinkan pengguna untuk mengirim data mereka sendiri di dalam dunia virtual digital.
Adapun data tersebut menjadi otonom dan mengubah pengguna menjadi pemilik yang sebenarnya dari data mereka sendiri.
Sejarah ATT Coin
Project Attila sudah dibangun sejak 2017. Namun, Attila baru diluncurkan 3 tahun kemudian, tepatnya pada Mei 2020. Awal peluncurannya, ATT bergerak dengan baik sesuai rencana.
Kemudian pada 2021, rencana yang dilakukan ATT berjalan kurang mulus. Hal ini dikarenakan adanya kesulitan untuk bekerja sama dengan beberapa perusahaan khususnya di bidang telekomunikasi.
Advertisement
Apa ATT Coin Masih Layak Diperdagangkan?
Melihat sejarah koin ini sejak peluncurannya pada 2020 hingga saat ini, banyak investor yang mulai keluar dan menjauhi project kripto ini. Meskipun begitu, sudah banyak investor yang sudah terlanjur membeli koin ini. Apakah koin ini masih layak dipertimbangkan untuk disimpan?
Dari segi fundamental, project Attila terlihat memiliki fundamental yang bisa dibilang kurang baik. Secara tertulis, inovasi dan teknologi yang ditawarkan memang terlihat sangat baik dan menarik.
Namun, hingga saat ini belum ada bukti nyata yang cukup kuat untuk menandakan bahwa jaringan Attila dapat terus bergerak secara lancar sesuai dengan tujuan awal mereka.
Data mengenai project Attila juga cukup terbatas, sehingga tidak banyak informasi yang bisa didapatkan. Hal ini juga disebabkan oleh media sosial Attila (ATT) yang terlihat tidak aktif sejak 2021 silam. Selain itu, pemasaran dan awareness terkait project yang dilakukan oleh Attila juga dinilai kurang dan tergolong tertutup.
Ahli Prediksi Harga Bitcoin Tak Akan Sentuh Rp 1,5 Miliar Sebelum Halving 2024
Sebelumnya, ahli kripto yang sekaligus investor, Jesse Myers memprediksi harga Bitcoin tidak akan menyentuh USD 100.000 atau setara Rp 1,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.318 per dolar AS) sebelum Halving 2024.
Dalam sebuah postingan di X (sebelumnya Twitter) pada 15 Agustus, Myers, yang merupakan salah satu pendiri perusahaan investasi Bitcoin Onramp, mengatakan pasar hanya akan menghargai kenaikan setelah terjadinya Halving.
Siklus separuh empat tahun Bitcoin kembali menjadi fokus karena peristiwa separuh berikutnya akan terjadi pada paruh pertama 2024.
Penambang akan melihat hadiah yang diperoleh per blok transaksi turun dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC, sementara penurunan emisi yang sesuai dan dampaknya terhadap penawaran dan permintaan membuat para analis bersemangat. Namun bagi Myers, pasar hanya akan menanggung implikasi tersebut setelah halving terjadi.
“Bitcoin tidak akan melonjak menjadi USD 100.000 sebelum halving berikutnya,” jelas Myers, dikutip dari Cointelegraph, Jumat (18/8/2023).
Analisis saat ini menunjukkan tahun sebelum peristiwa halving telah melihat kinerja harga BTC yang serupa di setiap kesempatan. Beberapa orang percaya kenaikan sudah dekat, dengan Oktober saat ini merupakan tenggat waktu yang populer bagi pasar bullish Bitcoin untuk kembali. Dalam hal prediksi harga pre-halving, USD 100.000 atau lebih bukanlah hal yang tidak biasa.
Salah satu seruan terbaru untuk Bitcoin enam digit datang dari Robert Kiyosaki, penulis buku populer, “Rich Dad Poor Dad,” yang minggu ini menggandakan prediksi harga BTC-nya.
Sementara itu, analisis historis menunjukkan sebagian besar siklus keuntungan Bitcoin terjadi pasca-separuh daripada menjelang Halving.
Advertisement