Liputan6.com, Jakarta Tellor adalah protokol oracle terdesentralisasi. Oracle sendiri adalah bagian penting dari infrastruktur blockchain yang memperbarui data off-chain yang berharga. TRB Coin, kripto asli jaringan Tellor digunakan untuk beberapa aktivitas.
Oracle Tellor memasok data yang dapat diminta, divalidasi, dan dipasang tanpa izin dengan pelapor data yang bersaing untuk mendapatkan insentif dari TRB. Pelapor data membawa informasi berharga secara on-chain untuk berbagai aplikasi DeFi.
Baca Juga
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (28/8/2023) harga TRB Coin adalah Rp 207.211 dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 967,5 miliar.
Advertisement
TRB menguat 19,66 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 531 dengan kapitalisasi pasar Rp 353,5 miliar. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sekitar 1,7 juta TRB dari maksimal suplai tidak tersedia.
Pendiri Tellor
Tellor diluncurkan pada 2019 oleh tim yang berbasis di AS dengan tujuan untuk mengatasi masalah oracle pada blockchain Ethereum. Tellor didirikan oleh Brenda Loya, Nick Fett dan Michael Zemrose.
Brenda Loya adalah CEO dan salah satu pendiri Tellor. Sebelumnya, Brenda bekerja sebagai Wakil Presiden dan Pengembang Utama di Daxia di bidang blockchain, skalabilitas, dan ilmu data. Sebelumnya dia adalah seorang ekonom dan ahli statistik pengawasan di Departemen Tenaga Kerja AS.
Â
Keunikan Tellor
Oracle Tellor bekerja dengan memberi insentif kepada pelapor data untuk menempatkan data yang valid secara on-chain sementara juga mendisinsentifkan laporan buruk melalui perselisihan dan pemotongan.Â
Menjadi pelapor tidak memerlukan proses verifikasi yaitu tanpa izin. Siapa pun di mana pun di dunia dapat menjadi pelapor menggunakan perangkat lunak open source, karakteristik unik di antara oracle blockchain.
Ketika pengguna oracle meminta nilai titik data off-chain (misalnya BTC/USD), pelapor data bersaing untuk menambahkan nilai ini ke bank data on-chain, dapat diakses oleh semua kontrak pintar di jaringan yang didukung Teller seperti Ethereum, Polygon, dan Algorand. Frekuensi pembaruan data hanya dibatasi oleh seberapa banyak atau seberapa sering pengguna "memberi tip" dengan TRB Coin.
Keunikan jaringan Tellor lainnya adalah data dikirimkan dalam byte yang berarti oracle fleksibel dan kuat untuk hampir semua aplikasi blockchain.
Disclaimer:Â Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement