Sukses

Tak Hadir Sebagai Saksi Penipuan Kripto, Legenda Sepak Bola Ronaldinho Terancam Ditahan

Menurut anggota kongres dia akan mendapat kesempatan lagi untuk memberikan kesaksian pada 31 Agustus

Liputan6.com, Jakarta Legenda sepak bola Brasil Ronaldinho Gaucho dapat ditahan oleh pihak berwenang untuk bersaksi atas penyelidikan penipuan kripto di Brasil. 

Dilansir dari Cointelegraph, Senin (28/8/2023), menurut laporan media lokal, Ronaldinho gagal hadir di hadapan Kongres negara tersebut terkait penyelidikan skema piramida yang diduga terkait dengan salah satu perusahaannya.

Ronaldinho gagal memberikan kesaksian pada sidang kongres pada 24 Agustus, dengan alasan kondisi cuaca buruk, dan mengabaikan panggilan pengadilan untuk kedua kalinya. 

Menurut anggota kongres Aureo Ribeiro, dia akan mendapat kesempatan lagi untuk memberikan kesaksian pada 31 Agustus. Jika Ronaldinho tidak hadir, aparat penegak hukum dapat membawanya ke hadapan komite.

Saksi yang dipanggil untuk hadir di hadapan Kongres mempunyai kewajiban untuk melakukannya, sesuai dengan hukum Brasil. Saksi yang tidak mematuhi panggilan pengadilan dapat didenda dan dibawa secara paksa ke hadapan Kongres oleh polisi.

Investigasi berkisar pada usaha Ronaldinho, '18kRonaldinho'. Perusahaan tersebut diduga menjanjikan pengembalian harian kepada klien lebih dari 2 persen melalui investasi kripto. 

Tuntutan hukum yang meminta ganti rugi lebih dari USD 61 juta atau setara Rp 932,9 miliar (asumsi kurs Rp 15.295 per dolar AS) diajukan terhadap perusahaan karena gagal mengembalikan keuntungan tersebut. Litigasi ini sekarang menjadi bagian dari penyelidikan yang lebih luas terhadap penipuan kripto di negara tersebut.

Tim kuasa hukum Ronaldinho berargumen dia hanyalah duta besar perusahaan, sehingga menjadi korban lain dari dugaan penipuan tersebut. Menurut mereka, gambar dan namanya digunakan secara ilegal untuk menipu calon klien tanpa izin yang sesuai. Bisnis kripto Ronaldinho juga mencakup koleksi Non Fungible Token (NFT), yang diluncurkan bekerja sama dengan INFLUXO pada 2021.

Pada 2020, Ronaldinho dan saudaranya Roberto de Assis ditangkap di Paraguay karena memasuki negara itu dengan paspor palsu, menghabiskan lebih dari 170 hari di balik jeruji besi. Assis juga terlibat dalam penyelidikan kripto yang sedang berlangsung.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.