Liputan6.com, Jakarta Harga Degree Crypto Token (DCT) terpantau hijau pada Kamis, 31 Agustus 2023 siang. Merujuk data Coinmarketcap, harga degree crypto token saat ini berada pada posisi USD 71,28 atau sekitar Rp 1,08 juta (kurs Rp 15.232,70 per USD).
Volume perdagangan selama 24 jam terakhir yakni sebesar USD 78.061,21 . DCT naik 0,42 persen dalam 24 jam terakhir. Peringkat CoinMarketCap saat ini adalah #3106.
Degree Crypto Token (DCT) merupakan aset kripto karya anak bangsa yang digagas oleh Dobby Lega Putra, Cuncun Wahyudi dan Tanza Fourlong.
Advertisement
Proyek ini memanfaatkan teknologi TRC20. DCT dirancang untuk memfasilitasi pertukaran nilai antara anggota komunitas Degree, yang merupakan sebuah platform pendidikan berbasis blockchain.
Degree Crypto Token dikembangkan menggunakan algoritma khusus untuk kebutuhan lanjutan individu, pedagang kecil, dan industri yang dimaksud untuk kemajuan usaha serta kesempatan baru memanfaatkan penambangan Aset Digital yang terdesentralisasi.
Degree Crypto Token atau DCT Coin mulanya didasarkan pada standar ERC-20. Kemudian, adanya pemilihan teknologi TRC20 menjadikan Degree Crypto Token dapat memiliki jaringan teknologi yang bisa digunakan untuk perkembangan Degree Crypto Token.
Degree Crypto Token dikembangkan menggunakan algoritma khusus untuk kebutuhan lanjutan individu, pedagang kecil, industri yang dimaksud untuk kemajuan usaha dan kesempatan baru memanfaatkan penambangan aset digital yang terdesentralisasi.
Berkolaborasi dengan Perseroan Terbatas Konakami Digital Indonesia dalam membangun strategi pengembangan likuiditas dan strategi pengembangan ekosistem DCT.
Menpora Dukung Anak Muda Melek Industri Aset Kripto
Advertisement
Terungkap, Ini Penyebab Pertumbuhan Investor Kripto di Indonesia Melambat
Data terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengungkap data jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 17,67 juta orang hingga Juli 2023.
Jika dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah tersebut meningkat 13.000 orang atau naik 0,74 persen dari Juni 2023 sebanyak 17,54 juta orang. Walaupun terus mengalami peningkatan, pertumbuhan investor kripto di dalam negeri cenderung melambat.
Mulai dari Oktober 2022 hingga Juli 2023, peningkatan jumlah investor kripto tidak pernah melebihi 1 persen. Secara tahunan (YoY), jumlah investor kripto telah bertambah sekitar 2,09 juta orang atau tumbuh 13,4 persen dibanding pada Juli 2022 sebesar 15,58 juta orang.
Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko menuturkan dinamika perdagangan fisik aset kripto tengah mengalami pasang surut sejak beberapa tahun terakhir. Didid menjelaskan dunia masih mengalami fase crypto winter.
Menanggapi hal ini, CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis memaparkan penurunan pertumbuhan jumlah investor di pasar kripto Indonesia berasal dari penurunan tren perdagangan kripto global. Dampak dari situasi ini menyebabkan menurunnya minat para investor untuk berpartisipasi dalam pasar kripto.
"Pelambatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penurunan nilai aset kripto dalam beberapa periode terakhir. Hal ini juga sejalan dengan tekanan yang masih dirasakan oleh pasar kripto global,” kata Yudho dalam siaran pers, dikutip Minggu (27/8/2023).
Yudho menambahkan, saat ini, kapitalisasi pasar aset kripto global belum mengalami lonjakan yang signifikan sejak awal 2023. Terdapat faktor lain yang turut berperan, seperti ketidakpastian ekonomi global dan tingginya tingkat inflasi di beberapa negara.
Kondisi ini membuat para investor ragu-ragu dalam menentukan keputusan untuk masuk atau meninggalkan pasar.
Dalam hal nilai transaksi kripto di Indonesia pada Juli 2023, tercatat adanya peningkatan sebesar 4,5 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jumlahnya mencapai Rp 9,37 triliun, melonjak dari angka Rp 8,97 triliun pada Juni 2023.