Sukses

Adidas Luncurkan Residensi Artis NFT, Buka Kesempatan Kolaborasi Fisik

Program debut Residency by Adidas untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi serta sediakan jalur kreatif bagi senimen digital.

Liputan6.com, Jakarta - Adidas Studio telah mengumumkan program residensinya sendiri untuk seniman digital yang didukung Web3. Juga dikenal sebagai Three Stripes Studio, raksasa streetwear ini menyatakan program debut 'RESIDENCY by Adidas' siap menyambut beragam seniman digital yang berasal dari seluruh dunia.

Tujuan program ini adalah untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi, serta menyediakan jalur kreatif bagi seniman digital untuk terhubung dengan merek dan komunitas kolektor. Hal ini akan menjadi kesempatan unik untuk menampilkan para seniman dan juga memungkinkan mereka terlibat dalam kolaborasi baik di ranah digital maupun fisik.

Perusahaan ini memperkenalkan Moto yang berbasis di Tokyo (alias MonkeeMoto) dan artis Lebanon Adra Kandil (alias DearNostalgia), duo yang dipilih sendiri oleh studio. Three Stripes Studio bermitra dengan NFT Now untuk iterasi ketiga The Gateway di Korean Blockchain Week yang dimulai pada 7 September di Seoul.

"Dengan karya seni segar dari para seniman, RESIDENCY dimulai dengan penjualan seni NFT edisi terbatas dan edisi terbuka adidas yang perdana," mengutip pengumuman Studio Adidas pada laman Crypto News, Sabtu (2/9/2023).

Dua karya edisi terbuka diberi judul 'Seoul' dan 'Creatives'. Sementara dua karya seni edisi terbatas adalah 'Soul Searching /// Youth Is Your Privilege' dan 'Hype'. Edisi terbuka akan tersedia untuk semua orang dengan harga ETH 0,03.

Sedangkan edisi terbatas akan terdiri dari 100 item per artis dan hoodie eksklusif yang hanya tersedia untuk peserta acara peluncuran. Paket akan diberi harga ETH 0,15. Kedua edisi tersebut dapat dibeli melalui Manifold dengan ETH atau kartu kredit, mulai Rabu, 6 September. Tiket ke acara tersebut gratis.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bangun Merek

Pemegang ALTS oleh Adidas NFT dapat mendaftar untuk mendapatkan tiket VIP gratis yang memberikan pemegang akses ke acara pembukaan VIP pada 6 September dan masuk ke acara Gateway 2 hari. Ini bukan perjalanan NFT pertama Adidas. Pada Desember 2021, perusahaan merilis koleksi NFT “Into the Metaverse” dengan 30.000 item NFT, bekerja sama dengan Yuga Labs, Punks Comic, dan Gmoney, influencer NFT dengan nama samaran.

Hal ini ternyata menjadi kekuatan pendorong perusahaan untuk terus membangun mereknya di Web3. Pada April 2023, perusahaan meluncurkan proyek NFT baru yang diberi nama ALTS. Hal ini memungkinkan pemegang "Into the Metaverse" untuk membakar NFT asli dengan imbalan gambar profil Adidas (PFP) baru yang terkait dengan kampanye naratif.

Pada Agustus tahun ini, Adidas Originals dan BAPE meluncurkan "sepatu kets Forum 84 BAPE Low Triple-White yang sangat terbatas." Didukung oleh Adidas /// Studio (Three Stripes Studio), dan bekerja sama dengan penyedia infrastruktur pembayaran kripto Moonpay, sepatu kets dalam jumlah terbatas dilelang dan dipasangkan dengan versi NFT.

3 dari 4 halaman

Penjualan NFT Anjlok 14 Persen Sepanjang Pekan Terakhir Agustus 2023

Sebelumnya, menurut statistik terbaru, penjualan Non Fungible Token (NFT) telah mengalami penurunan 14 persen sepanjang pekan terakhir Agustus 2023, dengan nilai USD 91.86 juta atau setara Rp 1,4 triliun (asumsi kurs Rp 15.298 per dolar AS) dalam tujuh hari terakhir. 

Dilansir dari Bitcoin.com, Rabu (30/8/2023), jumlah pembeli meningkat sebesar 38 persen; namun, transaksi NFT mengalami penurunan lebih dari 30 persen selama minggu ini. Papan peringkat penjualan menampilkan Ethereum dan Solana sebagai yang terdepan, diikuti oleh Polygon, Mythos, Immutable X, BNB, dan Bitcoin.

Di antara angka-angka ini, penjualan Ethereum, 13,87 persen lebih rendah pada minggu ini, tetap mempertahankan pangsa terbesar, menyumbang USD 56,35 juta atau setara Rp 862 miliar terhadap total keseluruhan USD 91,86 juta. 

Solana mengamankan tempat kedua dalam penjualan NFT berdasarkan blockchain, mengumpulkan jumlah USD 8,5 juta atau setara Rp 130 miliar selama tujuh hari terakhir.

Posisi Bitcoin tetap konsisten di posisi ketujuh selama tiga minggu berturut-turut, setelah merosot dari posisi kedua sebelumnya. NFT yang berpusat pada BTC mengumpulkan USD 2,1 juta atau setara Rp 32,1 miliar minggu ini, namun angka ini 22.05 persen lebih rendah dari rekor minggu sebelumnya. 

Di antara sepuluh blockchain teratas, Cardano dan Arbitrum adalah satu-satunya yang memperoleh keuntungan dalam hal persentase pertumbuhan minggu ini.

Koleksi NFT Paling Menonjol

Mengalihkan fokus ke koleksi paling menonjol selama tujuh hari terakhir, Bored Ape Yacht Club (BAYC) muncul sebagai yang terdepan, memperoleh USD 10,18 juta atau setara Rp 155,7 miliar. 

Meskipun menghadapi masa-masa sulit dalam beberapa minggu terakhir, yang mengakibatkan penurunan signifikan pada nilai dasar koleksi, penjualan BAYC NFT menantang rintangan dengan melonjak 99 persen lebih tinggi dibandingkan minggu sebelumnya. 

Mengikuti di belakang BAYC adalah Dmarket, Sorare, Draftkings, Cross the Ages, dan Mutant Ape Yacht Club, dalam urutan itu. Khususnya, Cross the Ages mengalami lonjakan penjualan yang menakjubkan sebesar 1.025 persen dibandingkan minggu sebelumnya.

 

4 dari 4 halaman

Garap Kasus Penegakan NFT Pertama, SEC Denda Perusahaan Media LA USD 6 Miliar

Sebelumnya, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC) menggugat proyek non-fungible token (NFT). Ini adalah pertama kalinya otoritas tersebut mengambil tindakan penegakan hukum terhadap perusahaan yang menjual NFT tidak terdaftar.

Impact Theory, sebuah perusahaan media yang berbasis di Los Angeles, diketahui mendorong calon investor untuk melihat pembelian proyek NFT perusahaan, Founder's Key sebagai investasi dalam bisnis, dengan menyatakan bahwa investor akan mendapat untung dari pembelian mereka jika Impact Theory berhasil dalam bisnisnya. SEC menambahkan, aset digital yang ditawarkan kepada investor berbentuk kontrak investasi dan surat berharga.

Secara keseluruhan, Impact Theory mengumpulkan sekitar USD 30 juta dari ratusan investor, termasuk yang berada di AS.

Kasus ini penting bagi industri kripto, yang sedang dilanda serangkaian pembatasan peraturan di AS, karena kasus ini memberikan petunjuk tentang bagaimana NFT dapat diatur di masa depan.

Melansir Tech Crunch, Selasa (29/8/2023), banyak proyek NFT lainnya menggunakan bahasa yang mirip dengan cara Impact Theory memasarkan aset digitalnya, yaitu menggembar-gemborkan pengidentifikasi berbasis blockchain yang mewakili kepemilikan aset digital sebagai peluang investasi.

Impact Theory tidak mengakui atau menyangkal temuan SEC namun setuju untuk membayar denda lebih dari USD 6,1 juta untuk menyelesaikan tuduhan tersebut.

Perintah tersebut juga membentuk Fair Fund untuk memberi kompensasi kepada investor yang terkena dampak serta mewajibkan Impact Theory untuk menghancurkan semua NFT Founder's Key dan menghilangkan royalti apa pun yang mungkin dikumpulkan dari transaksi pasar sekunder.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.