Liputan6.com, Jakarta - Penjualan Non Fungible Token (NFT) kembali terpukul, turun lebih dari 10 persen pekan ini, dengan total transaksi USD 85 juta atau setara Rp 1,2 triliun (asumsi kurs Rp 15.225 per dolar AS) sejak Sabtu, 26 Agustus 2023.Â
Dilansir dari Bitcoin.com, Selasa (5/9/2023), ini menandai penurunan penjualan NFT selama tiga minggu berturut-turut, mencerminkan penurunan di pasar kripto yang lebih luas. Kemerosotan ekonomi kripto ini sangat dampak signifikan terhadap pasar NFT.
Baca Juga
Menariknya, jumlah pembeli NFT melonjak, menunjukkan peningkatan 20.35 persen dari minggu sebelumnya. Data yang dikumpulkan pada 2 September 2023, selama tujuh hari terakhir sejak 26 Agustus, mengungkapkan NFT berbasis Ethereum mendominasi pasar, menghasilkan USD 47,8 juta atau setara Rp 727,7 miliar.Â
Advertisement
Namun, penjualan ETH NFT merosot sebesar 18,75 persen minggu ini. Mengikuti Ethereum dalam penjualan NFT adalah Mythos, Solana, Polygon, dan Immutable X, melengkapi lima blockchain teratas. Solana mengalami penurunan paling signifikan dengan penjualan anjlok 24,19 persen.Â
Sebaliknya, Mythos menyaksikan lonjakan 12,85 persen minggu ini. Selama tujuh hari terakhir, penjualan Polygon turun 12,14 persen, sementara Immutable X memimpin lima besar dengan peningkatan 36,46 persen.Â
NFT Bitcoin (BTC) mempertahankan posisi ketujuh mereka, mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 6,43 persen. Meskipun Arbitrum menikmati lonjakan 57.71 persen minggu ini, Arbitrum hanya mengumpulkan USD 667.646 atau setara Rp 10,1 miliar dalam penjualan NFT.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Perdagangan NFT di Ethereum Sentuh Level Terendah dalam 2 Tahun
Sebelumnya, volume perdagangan bulanan NFT berbasis Ethereum mencapai level terendah dalam dua tahun pada bulan lalu. Hal itu salah satunya karena aktivitas di pasar OpenSea, Blur, LooksRare, dan X2Y2 disebut mulai mengering.
Melansir The Block, Minggu (3/9/2023), volume perdagangan turun menjadi USD 407 juta pada Agustus, turun 32 persen dari Juli sebesar USD 599 juta. Sekaligus menjadi volume perdagangan terendah sejak Juni 2021. X2Y2 memimpin pelemahan dengan penurunan 40 persen dari bulan ke bulan (month over month/MoM), dengan volume perdagangan Blur, OpenSea, dan LooksRare masing-masing turun 38 persen, 18 persen, dan 8 persen.
OpenSea, yang pernah mendominasi lanskap pasar NFT dan memberikan penawaran investasi dengan penilaian USD 10 miliar juga mencatatkan jumlah pengguna aktif terendah sejak Juli 2021, menurut Dune Analytics. Pengguna aktif OpenSea turun 12 persen menjadi 126,000 di bulan Agustus.
Minat terhadap NFT blue-chip dan koleksi berbasis Solana menurun Sementara pasar kripto yang lebih luas telah mengalami penurunan volume perdagangan yang signifikan. NFT sangat terpukul sejak puncak pasar tahun 2021, kondisi ini menunjukkan penurunan minat.
Indeks Koleksi NFT Blue-Chip Bitwise, yang merupakan beberapa koleksi NFT terbesar, seperti CryptoPunks, Bored Ape Yacht Club, Azuki, dan DeGods, turun 37 persen tahun ini, periode di mana ethereum terapresiasi 37 persen.
Solana, blockchain lain yang populer untuk mencetak dan memperdagangkan NFT, juga mengalami nasib yang sama, dengan volume perdagangan harian di pasar NFT berbasis Solana turun di bawah USD 1 juta untuk pertama kalinya sejak September 2021.
Â
Advertisement
Arus Keluar Bitcoin dan Ethereum Sentuh Rp 26,3 Triliun dalam 30 Hari
Sebelumnya, selama 30 hari terakhir, harga bitcoin dan ethereum juga relatif stabil. Namun, data terbaru mengungkapkan sejumlah besar bitcoin telah ditarik dari bursa, dengan 43.301 BTC, senilai USD 1,16 miliar atau setara Rp 17,2 triliun.Â
Dilansir dari Bitcoin.com, Jumat (25/8/2023), selain bitcoin, data Cryptoquant menunjukkan platform perdagangan kripto terpusat juga mengalami arus keluar ethereum yang signifikan meninggalkan bursa mereka selama sebulan terakhir. Sekitar 340.000 eter, senilai USD 613,71 juta atau setara Rp 9,1 triliun telah meninggalkan bursa.
Secara total Bitcoin dan Ethereum telah melihat arus keluar dari bursa dalam sebulan terakhir sebesar USD 1,77 miliar atau setara Rp 26,3 triliun.
Bursa Kripto yang Mencatatkan Arus Keluar Terbesar
Sejumlah besar pertukaran kripto utama telah melihat arus keluar bitcoin yang signifikan. Data Cryptoquant menunjukkan platform perdagangan terpusat Exodus memegang 2,5 juta bitcoin. Dalam sebulan terakhir saja, 43.301 BTC, senilai lebih dari USD 1,16 miliar, telah meninggalkan platform ini.
Sedangkan, menurut data yang dicatat oleh analitik blockchain Coinglass, Binance saat ini memegang cadangan bitcoin terbesar, dengan saldo 555.435 pada Minggu malam. Namun, selama 30 hari terakhir, pertukaran tersebut telah mengalami arus keluar sekitar 10.102 BTC.Â
Coinbase berada di posisi kedua dengan cadangan 486.630 bitcoin, dan mengalami peningkatan moderat sekitar 316 BTC dalam sebulan terakhir. Bitfinex, bursa terbesar ketiga dalam hal kepemilikan BTC, juga mengalami sedikit peningkatan sekitar 339 BTC selama periode yang sama.
Â