Liputan6.com, Jakarta - Stake, platform taruhan kripto terkemuka Australia, kembali beroperasi setelah alami peretasan dan kehilangan USD 41 juta atau setara Rp 628,1 miliar (asumsi kurs Rp 15.320 per dolar AS) kripto dalam eksploitasi dompet panas.
Perusahaan mengatakan dana pengguna tetap tidak terpengaruh dan pengguna yang bertransaksi selama peretasan akan mendapat penggantian. Aset yang dicuri termasuk ETH, USDC, USDT, dan DAI, yang tersebar di Ethereum, Polygon, dan BNB Chain.
Baca Juga
Salah satu pendiri Stake, Ed Craven sebelumnya telah mengkonfirmasi entitas tidak sah telah melakukan transaksi dari hot wallet ETH dan BSC miliknya.
Advertisement
“Stake menyimpan sebagian kecil cadangan kriptonya di dompet panas setiap saat karena alasan-alasan ini,” kata Craven, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (6/9/2023).
Diduga Peretas Korea Utara
Dalam beberapa jam setelah mengonfirmasi pelanggaran keamanan, Stake kembali online dan beroperasi seperti biasa. Perusahaan keamanan PeckShield melaporkan eksploitasi tersebut menargetkan beberapa dompet panas.
Manajer Produk Utama MetaMask Taylor Monahan mencatat para peretas tampak metodis, mendistribusikan dana curian ke beberapa dompet. Monahan juga menyarankan kemungkinan adanya hubungan antara eksploitasi Stake dan peretas Korea Utara, dengan menyebutkan kesamaan dengan eksploitasi sebelumnya.
Stake adalah salah satu platform taruhan kripto terbesar, melaporkan pendapatan USD 2,6 miliar atau setara Rp 39,8 triliun pada 2022. Perusahaan telah mendapatkan sponsor terkenal, termasuk dengan rapper Kanada Drake dan tim Formula 1 Alfa Romeo.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Alami Peretasan
Sebelumnya, platform taruhan kripto Stake.com mengonfirmasi pada 4 September 2023, entitas tak dikenal telah melakukan transaksi tidak sah dari ethereum dan hot wallet Binance Smartchain miliknya.
Namun, platform taruhan kripto bersikeras dana pengguna aman dan dompet panas lainnya tetap beroperasi. Konfirmasi platform taruhan kripto tentang peretasan tersebut terjadi beberapa jam setelah pengguna X (sebelumnya Twitter) mengklaim Stake.com telah kehilangan aset digital senilai jutaan dolar.
Detektif kripto online yang terkenal, Zachxbt menyatakan peretas awalnya mencuri aset senilai hampir USD 16 juta atau setara Rp 243,7 miliar (asumsi kurs Rp 15.232 per dolar AS) sebelum menyedot aset lain senilai lebih dari USD 25 juta atau setara Rp 390,3 miliar.
Namun, dalam pernyataan yang dikeluarkan di X, Stake.com, yang disetujui oleh penyanyi dan selebriti Kanada Drake, mengklaim dana pengguna aman. Ia menambahkan BTC, LTC, XRP, EOS, TRX, dan semua dompet lainnya beroperasi.
Mengomentari kejadian tersebut, salah satu pendiri Stake.com Ed Craven berkata mengatakan Stake menyimpan sebagian kecil cadangan kriptonya di dompet panas.
“Stake menyimpan sebagian kecil cadangan kriptonya di dompet panas setiap saat karena alasan berikut. Semua dompet yang terpengaruh akan segera beroperasi,” jelas Craven, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (5/9/2023).
Namun, Craven, seperti halnya platform taruhan kripto, tidak mengungkapkan nilai aset digital yang dicuri tersebut.
Advertisement
2 Petinggi Proyek Game Blockchain Gala Saling Ajukan Gugatan
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Eric Schiermeyer dan Co-Founder Gala Games, Wright Thurston platform game blockchain yang menawarkan game play-to-earn (P2E), mengajukan tuntutan hukum terhadap masing-masing pihak dalam peristiwa yang mengejutkan.
Dilansir dari Coinmarketcap, Senin (4/9/2023), dalam video YouTube yang baru-baru ini dirilis oleh saluran Classy Games, pembawa acara berbagi wawasan tentang narasi hukum dalam Gala Games, merefleksikan gugatan yang diajukan oleh True North Investments milik Thurston, sebuah perusahaan yang memiliki 45 persen saham Gala Games, terhadap Schiermeyer.
Video tersebut menyoroti tuduhan Thurston terhadap Schiermeyer, dengan menunjukkan Schiermeyer diduga menyia-nyiakan jutaan dolar aset perusahaan, termasuk membakar aset hampir USD 600 juta atau setara Rp 9,1 triliun (asumsi kurs Rp 15.225 per dolar AS).
Gugatan baru-baru ini juga mengklaim entitas yang diakuisisi Schiermeyer di Dubai dan Swiss menggunakan pinjaman pribadinya.
Token GALA atau GALA Coin adalah token utilitas digital ekosistem dari Gala Games. Kripto tersebut diamankan secara kriptografis dan asli dari ekosistem Gala Games.
GALA dapat ditransfer peer-to-peer antar pengguna, dan mereka memiliki kendali penuh atas cara menggunakannya. Dengan demikian, token GALA mendorong ekosistem Gala Games.
Para peserta dalam ekosistem Gala Games menggunakan GALA sebagai token utilitas yang tidak dapat dikembalikan dan media pertukaran.
GALA bertujuan untuk menyediakan mode pembayaran dan penyelesaian yang sesuai dan aman antara peserta yang berinteraksi dalam ekosistem Gala Games, misalnya, untuk membayar barang digital atau item dalam game.
Barang-barang seperti itu di blockchain Ethereum dapat diakses dengan berbagai dompet dan mekanisme penyimpanan sumber terbuka dan aman secara kriptografis.