Sukses

Volume Perdagangan Bertambah, Pasar Kripto Sempat Menguat Sesaat

Volume perdagangan kripto memiliki peran penting dalam menentukan arah pergerakan harga sebuah aset

Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan beberapa kripto lainnya sempat alami penguatan pada Jumat, 8 September 2023 sebelum kembali datar pada perdagangan akhir pekan. 

Salah satu berita besar yang menjadi pemicu kenaikan harga Bitcoin adalah niat JPMorgan, salah satu bank terkemuka di Amerika Serikat, untuk mengembangkan token berbasis blockchain. Inisiatif ini berpotensi menjadi tonggak baru dalam sektor pembayaran dan penyelesaian internasional.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan sentimen JPMorgan melengkapi kabar baik dari Ark Invest, perusahaan manajemen aset di AS yang dikabarkan mengajukan perizinan untuk meluncurkan ETF Ethereum spot. 

“Kabar ini jadi sentimen positif, memberi harapan adopsi lebih luas hingga volume beli yg meningkat,” kata Fyqieh dalam siaran pers, dikutip Sabtu (9/9/2023). 

Dorongan Volume Perdagangan

Volume perdagangan kripto memiliki peran penting dalam menentukan arah pergerakan harga sebuah aset. Dengan meningkatnya volume, ini menandakan bahwa ada semakin banyak pelaku pasar yang terlibat dalam perdagangan. 

“Hal ini seringkali mengindikasikan adanya kepercayaan atau ketertarikan yang lebih besar dari investor terhadap aset tersebut,” jelas Fyqieh.

Data dari CoinGlass, terlihat bahwa Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 26.432 trader telah melakukan likuidasi, dengan total likuidasi mencapai USD 62,17 juta atau setara Rp 956,2 miliar (asumsi kurs Rp 15.381 per dolar AS). Ini menunjukkan besarnya dampak perubahan pasar terhadap pasar kripto. 

Dalam kasus BTC dan ETH, peningkatan volume perdagangan telah memainkan peran penting dalam mendorong kenaikan harga mereka. Ketika ada volume yang besar masuk ke pasar, hal ini dapat menunjukkan adanya permintaan yang kuat, yang pada gilirannya dapat memicu kenaikan harga.

2 dari 4 halaman

Hasil Studi Menunjukkan 88.200 Jutawan di Dunia Memperoleh Kekayaan dari Kripto

Sebuah studi yang dilakukan oleh Henley & Partners, sebuah konsultan migrasi investasi di London, mengungkapkan sebuah data menarik. Dari 56,1 juta jutawan di dunia, 88.200 orang telah memperoleh kekayaan mereka dari mata uang kripto.

Mendalami data Henley & Partners, 182 individu telah mencapai status centi-jutawan melalui investasi kripto. Untuk lebih jelasnya, centi-jutawan adalah seseorang yang memiliki aset yang dapat diinvestasikan melebihi USD 100 juta atau setara Rp 1,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.320 per dolar AS).

Hebatnya, 78 dari centi-jutawan ini mendapatkan kekayaannya hanya pada Bitcoin. Selain itu, sekitar enam orang telah menjadi miliarder melalui BTC, sementara sekitar 22 miliarder telah mengumpulkan kekayaan mereka dari dunia kripto yang lebih luas.

CEO Henley & Partners, Juerg Steffen, menyoroti dalam laporannya ketika pemerintah merancang peraturan kripto, para penggemar kripto dan investor secara aktif mencari jalur migrasi investasi untuk melindungi aset mereka. 

“Kami telah melihat lonjakan signifikan dalam pertanyaan dari para jutawan kripto selama enam bulan terakhir, yang semuanya ingin membangun Rencana B yang layak untuk melindungi diri mereka dari potensi larangan perdagangan atau penggunaan mata uang kripto di negara mereka dan untuk masa depan,” kata Steffen, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (7/9/2023).

Steffen menambahkan ini menghilangkan risiko kebijakan fiskal agresif yang mengenakan pajak pada aset digital pada sumbernya. Di sisi lain, dua mata uang digital dominan, bitcoin dan ethereum (ETH) sedang mengalami penurunan lebih dari 10 persen dalam sebulan terakhir. 

Nilai Bitcoin berada 62 persen di bawah harga puncaknya pada November 2021, sementara ethereum telah anjlok 66 persen dari level tertingginya pada periode yang sama. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Pasar Aset Kripto Indonesia Punya Potensi Cuan, Peluang Bagi Investor

Industri ekonomi digital, khususnya pertukaran aset kripto dinilai memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Untuk itu, di Indonesia, mulai banyak aplikasi yang menawarkan transaksi aset kripto.

Melalui platform pertukaran aset kripto, NVX (PT Aset Kripto Internasional) dirancang untuk memberdayakan individu, bisnis, dan institusi untuk menavigasi dunia yang berkembang pesat dari aset digital.

"NVX merupakan langkah penting menuju demokratisasi akses ke ekonomi digital," kata Pendiri dan CEO NVX Johnny Lucian Cayadie dalam keterangan resminya, Rabu (6/9/2023).

Didukung pilar keamanan, inovasi, dan pengalaman pengguna, NVX diatur untuk mendefinisikan ulang cara bertransaksi, berinvestasi, dan berinteraksi dengan aset kripto. Dengan komitmen untuk mendorong adopsi massal teknologi blockchain dan mata uang digital, NVX diposisikan untuk menjadi tujuan akhir bagi para pedagang dan investor.

"Visi kami adalah menyediakan platform yang aman, andal, dan inovatif yang memberdayakan individu untuk memanfaatkan potensi teknologi blockchain dan mata uang kripto," ujar Johnny.

 

4 dari 4 halaman

Keamanan

 

Untuk masalah keamanan, NVX menggunakan langkah-langkah keamanan tingkat lanjut, termasuk autentikasi multi-faktor, cold storage untuk sebagian besar dana, audit keamanan reguler, dan protokol enkripsi yang kuat untuk memastikan keamanan aset Anda.

Tak hanya itu, tampilan platform ini juga didesain agar mudah digunakan baik melalui desktop atau perangkat seluler, kapan saja, di mana saja.

Para pengguna juga bisa memilih beragam aset kripto, termasuk Bitcoin, Ethereum, dan sejumlah altcoin dalam satu platform. NVX bertujuan untuk memberikan opsi komprehensif untuk aset digital yang sudah mapan dan yang sedang berkembang.