Korelasi Bitcoin dengan Indeks Nasdaq 100 Kembali Meningkat

Liputan6.com, Jakarta Bitcoin membangun kembali korelasinya dengan saham-saham teknologi. Setelah rusaknya hubungan terarah antara dua kelas aset pada Juni, mata uang digital terbesar ini kembali mencerminkan pergerakan harga dari melonjaknya Indeks Nasdaq 100. 

Pemimpin sektor teknologi telah menguat lebih dari 40 persen tahun ini di tengah kegembiraan atas kecerdasan buatan. 

Pemimpin penelitian di perusahaan analisis kripto CCData, Josh de Vos mengatakan Bitcoin memiliki reaksi berlebihan yang besar terhadap peristiwa berita, tetapi jika tidak ada, hal itu akan lebih berkorelasi dengan saham.

“Saya dapat melihat tren korelasinya meningkat dalam beberapa bulan ke depan,” kata Vos dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (15/9/2023). 

Koefisien korelasi 30 hari untuk Bitcoin dan Nasdaq 100 kembali ke hampir 0,4 versus negatif 0,1 atau lebih tinggi dari Juni dan Juli. Angka 1 menunjukkan aset bergerak searah, sedangkan minus 1 menunjukkan aset bergerak berlawanan arah.

Kembali ke era pandemi dengan stimulus besar, baik saham kripto maupun saham teknologi melonjak secara bersamaan. Korelasi antara Bitcoin dan berbagai aset tradisional melemah setelah jatuhnya industri kripto pada 2022 yang akhirnya mengurangi minat investor terhadap pasar.

Bitcoin menguat untuk hari ketiga berturut-turut, naik sebanyak 2,2 persen menjadi USD 26,692 atau setara Rp 410,8 juta (asumsi kurs Rp 15.392 per dolar AS). Nasdaq 100 meningkat 0,8 persen.

Salah satu ironi dari dimulainya kembali pergerakan bersamaan seiring dengan kenaikan harga adalah Bitcoin pada awalnya dianggap oleh para peminat sebagai hal yang tidak berkorelasi dengan aset keuangan tradisional.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.