Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Senin, (25/9/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 0,28 persen dalam 24 jam dan 0,01 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 26.503 per koin atau setara Rp 407 juta (asumsi kurs Rp 15.357 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) turut kembali melemah. ETH turun 0,19 persen sehari terakhir dan 1,92 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 24,4 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut terkoreksi. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 0,34 persen dan 3,03 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,22 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona merah. ADA merosot 0,39 persen dalam 24 jam terakhir dan 0,71 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 3.764 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali menguat. SOL menguat 0,27 persen dalam sehari dan 3,65 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 299.462 per koin.
XRP terpantau kembali melemah. XRP merosot 0,28 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 3,02 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 7.792 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut anjlok. Dalam satu hari terakhir DOGE terkoreksi 0,56 persen dan 0,50 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 939,08 per token.
Harga kripto hari ini yakni Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,05 triliun atau setara Rp 16.124 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Bitcoin Diprediksi Sentuh Rp 568 Juta pada Akhir 2023
Sebelumnya, kuartal terakhir setiap tahun secara historis merupakan yang terkuat bagi bitcoin (BTC) dalam hal kinerja, dengan pengembalian rata-rata lebih dari 35 persen selama sembilan tahun terakhir.
Dalam laporan terbaru penyedia layanan kripto Matrixport, Rabu, 20 September 2023 memprediksi harga Bitcoin dapat menyentuh USD 37.000 atau setara Rp 568,5 juta (asumsi kurs Rp 15.368 per dolar AS).
“Jika sejarah adalah panduan, bitcoin bisa mencapai USD 37,000 pada akhir tahun,” tulis kepala penelitian Matrixport, Markus Thielen dalam laporannya, dikutip dari CoinDesk, Kamis (21/9/2023).
Thielen menjelaskan, Oktober juga menjadi bulan yang sangat kuat, dengan pengembalian bitcoin yang positif dalam tujuh dari sembilan tahun terakhir, dengan pengembalian rata-rata 20 persen.
Analisis teknis Matrixport menunjukkan bitcoin baru-baru ini membuat sinyal terobosan baru. Sepuluh kali terakhir model ini dipicu, harganya naik rata-rata lebih dari 9 persen dalam waktu singkat.
Katalis potensial lainnya pada bulan Oktober adalah tenggat waktu kedua untuk pengajuan dana yang diperdagangkan di bursa spot (ETF) bitcoin, ketika Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) harus mengumumkan atau menunda keputusannya untuk menyetujui ETF ini, tambah laporan itu.
Regulator mengatakan pada Agustus mereka menunda keputusannya apakah akan menyetujui semua aplikasi ETF bitcoin spot atau tidak hingga Oktober.
Advertisement
Ketua SEC Sebut Kripto Penuh Penipuan, Penyalahgunaan dan Pelanggaran
Sebelumnya, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Gary Gensler bersaksi di depan Komite Perbankan Senat, menyatakan bahwa kripto adalah bidang yang penuh dengan penipuan, penyalahgunaan, dan pelanggaran.
Dia juga menyatakan regulator sekuritas masih meninjau permohonan dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETF).
Melansir Bitcoin, Gary Gensler angkat bicara soal cryptocurrency selama kesaksiannya di hadapan Komite Senat AS untuk Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan pada Selasa.
Mengulangi pandangannya bahwa sebagian besar token kripto adalah sekuritas, Gensler mengatakan kepada anggota parlemen soal perantara kripto juga harus mematuhi undang-undang sekuritas.
“Tanpa berprasangka buruk pada satu token pun, sebagian besar token kripto kemungkinan besar memenuhi uji kontrak investasi. Mengingat sebagian besar token kripto tunduk pada undang-undang sekuritas, maka sebagian besar perantara kripto juga harus mematuhi undang-undang sekuritas," ujar dia.
Dia mengaku, pihaknya telah berkecimpung di bidang keuangan selama 44 tahun sekarang dan belum pernah melihat bidang yang penuh dengan pelanggaran. Hanya saja kripto ini menakutkan.
"Saat ini, sayangnya, terdapat ketidakpatuhan yang signifikan dan ini adalah bidang yang penuh dengan penipuan, penyalahgunaan, dan pelanggaran," kata dia.
Tinjau Keputusan
Senator Bill Hagerty (R-TN) bertanya kepada Gensler selama sidang apa yang perlu dilihat SEC dari emiten untuk menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETF) menyusul keputusan pengadilan baru-baru ini yang mendukung Grayscale Investments.
Pengadilan menemukan bahwa penolakan regulator sekuritas terhadap aplikasi ETF bitcoin spot Grayscale adalah “sewenang-wenang dan berubah-ubah.”
"Kami masih meninjau keputusan itu. Kami memiliki banyak pengajuan seputar produk yang diperdagangkan di bursa bitcoin, jadi bukan hanya produk yang Anda sebutkan saja, tetapi juga beberapa produk lainnya. Kami sedang meninjaunya dan saya menantikan rekomendasi staf," kata Ketua SEC.
Advertisement