Sukses

Polisi Sita Mesin Penambangan Bitcoin di Penjara Venezuela

Ini bukan pertama kalinya penjahat di Amerika Latin tertangkap karena ingin mencetak kripto

Liputan6.com, Jakarta - Pihak berwenang Venezuela menyita berbagai barang dan teknologi dari para penjahat selama penggerebekan penjara minggu ini salah satunya mesin penambangan Bitcoin

Dilansir dari Decrypt, Senin (25/9/2023), dalam operasi untuk memberantas kelompok kejahatan terorganisir paling kuat di negara Amerika Selatan, 11.000 tentara dikerahkan untuk menggerebek penjara Tocoron di negara bagian Aragua, menurut pernyataan resmi pemerintah.

Mereka yang terlibat dalam proses intensif energi perlu menggunakan banyak listrik tetapi diberi imbalan berupa mata uang kripto baru, dan upaya ini bisa sangat menguntungkan. 

Laporan dari Coin Metrics awal tahun ini menunjukkan penambang bitcoin  secara kolektif memperoleh USD 184 juta atau setara Rp 2,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.357 per dolar AS) dari biaya transaksi hanya pada April hingga Juni 2023.

Penggerebekan pada Rabu, 20 September 2023 bukanlah pertama kalinya penjahat di Amerika Latin tertangkap karena ingin mencetak  kripto penemuan ini terjadi hanya dua minggu setelah polisi Chili menemukan jaringan penyelundupan narkoba di Santiago yang menjalankan operasi penambangan Bitcoin.

Berbagai senjata juga ditemukan dalam misi tersebut tetapi pihak berwenang juga menangkap penambang Bitcoin. Video yang diposting di Twitter menunjukkan sebuah bangunan penuh dengan mesin penambangan Bitcoin.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Influencer Kripto dari Venezuela Diduga Menipu

Sebelumnya, influencer kripto Venezuela terkemuka Newman Perez awal bulan ini alami perdebatan di Kolombia oleh seorang pria yang menuduhnya mencuri dananya. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (6/3/2023), Perez sebenarnya orang Venezuela, saat ini dia tinggal di Kolombia karena dia dicari di Venezuela atas tuduhan penipuan terus-menerus, ancaman terhadap pejabat publik, perubahan barang, dan kekerasan pribadi.

Influencer yang memiliki pengikut Instagram lebih dari 668.000, telah meluncurkan beberapa bisnis sebelumnya. Salah satu yang tertua dan paling terkenal adalah situs web Apreciodepana.com, yang menurut Perez didukung oleh Google Ventures. 

Setelah kejadian tersebut, Perez mengatakan di akun Instagramnya itu semua adalah “eksperimen sosial”. Namun beberapa pengikutnya percaya itu hanya sebuah alasan.

Tak lama setelah itu, Perez mengarahkan pengikutnya ke siaran pers yang diterbitkan di Forbes, mempromosikan proyek kripto terbarunya yaitu BNB Beats.

Kontroversi BNB Beats

BNB Beats, aplikasi kripto di jaringan BNB Chain, mengklaim itu menghasilkan pengembalian harian 1 persen dan 3 persen per hari dari jumlah berapapun yang diinvestasikan oleh penggunanya. 

Buku putihnya tidak menjelaskan apa yang dilakukannya, tetapi mengatakan berfokus pada "meningkatkan kualitas hidup manusia" melalui pendidikan, kepercayaan, dan inovasi.

Baru-baru ini, DappBay, pusat aplikasi yang dibuat oleh Binance pada Juli 2022 mengeluarkan peringatan merah pada BNB Beats milik Perez, yang berarti proyek itu telah ditandai sebagai penipuan. 

3 dari 3 halaman

Harga Bitcoin Diprediksi Sentuh Rp 568 Juta pada Akhir 2023

Sebelumnya, kuartal terakhir setiap tahun secara historis merupakan yang terkuat bagi bitcoin (BTC) dalam hal kinerja, dengan pengembalian rata-rata lebih dari 35 persen selama sembilan tahun terakhir.

Dalam laporan terbaru penyedia layanan kripto Matrixport, Rabu, 20 September 2023 memprediksi harga Bitcoin dapat menyentuh USD 37.000 atau setara Rp 568,5 juta (asumsi kurs Rp 15.368 per dolar AS). 

“Jika sejarah adalah panduan, bitcoin bisa mencapai USD 37,000 pada akhir tahun,” tulis kepala penelitian Matrixport, Markus Thielen dalam laporannya, dikutip dari CoinDesk, Kamis (21/9/2023).

Thielen menjelaskan, Oktober juga menjadi bulan yang sangat kuat, dengan pengembalian bitcoin yang positif dalam tujuh dari sembilan tahun terakhir, dengan pengembalian rata-rata 20 persen.

Analisis teknis Matrixport menunjukkan bitcoin baru-baru ini membuat sinyal terobosan baru. Sepuluh kali terakhir model ini dipicu, harganya naik rata-rata lebih dari 9 persen dalam waktu singkat.

Katalis potensial lainnya pada bulan Oktober adalah tenggat waktu kedua untuk pengajuan dana yang diperdagangkan di bursa spot (ETF) bitcoin, ketika Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) harus mengumumkan atau menunda keputusannya untuk menyetujui ETF ini, tambah laporan itu.

Regulator mengatakan pada Agustus mereka menunda keputusannya apakah akan menyetujui semua aplikasi ETF bitcoin spot atau tidak hingga Oktober.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini