Liputan6.com, Jakarta - Didirikan pada 18 Mei 2018, Verasity (VRA) adalah generasi berikutnya dari platform berbagi video yang bertujuan menciptakan sistem yang adil. VRA Coin memberikan keuntungan bagi pembuat konten untuk mendapatkan penghasilan dan bagi pengiklan untuk mendapatkan nilai dari pembelanjaan iklan mereka.
Dilansir dari Coinmarketcap, Verasity mencapai ini melalui protokol proof-of-value (PoV), lapisan produknya, dan platform-nya esportfightclub yang platform streaming pro-game yang menampilkan turnamen esports seperti PUBG Mobile yang merupakan kasus penggunaan terpenting Verasity.
Baca Juga
Verasity juga memiliki token kripto utilitasnya sendiri yang disebut VRA Coin. Dalam situs webnya VRA menggabungkan semua produk Verasity menjadi satu platform yang dimiliki dan dikendalikan oleh Verasity. Dengan semakin banyak pengguna, platform menawarkan hadiah dalam VRA untuk menonton, berlangganan, dan menang.
Advertisement
Verasity.tv jadi salah satu produk lain dari Verasity sebagai agregat untuk platform seperti YouTube, Twitch, dan penerbit di platform lain berjuang untuk mendapatkan pendapatan untuk pekerjaan mereka.
Berdasarkan data Coinmarketcap, Selasa (3/10/2023), harga VRA Coin adalah Rp 86,55 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 741,15 miliar.
VRA menguat 12,27 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 403, turun dari sebelumnya peringkat 380. VRA memiliki kapitalisasi pasar Rp 887,12 miliar. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 10,3 miliar VRA dari maksimal suplai 110,3 miliar VRA.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto pada Selasa 3 Oktober 2023
Sebelumnya, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Selasa, (3/10/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali meleah 1,38 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 4,73 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 27.521 per koin atau setara Rp 427,7 juta (asumsi kurs Rp 15.542 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut melemah. ETH turun 4,28 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 4,50 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 25,76 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 2,04 persen, tetapi masih menguat 2,14 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,33 juta per koin.
Kemudian kripto Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 3,06 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 5,47 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 4.016 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali terkoreksi. SOL anjlok 4,01 persen dalam sehari tetapi masih menguat 19,95 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 361.437 per koin.
Advertisement
Harga XRP
XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP terkoreksi 2,25 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 1,42 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 7.960 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut memerah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 2,54 persen tetapi masih menguat 1,54 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 960,78 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,1 triliun atau setara Rp 17.092 triliun.
Penelitian Baru Ungkap 95 Persen NFT Tak Berharga
Sebelumnya, Non Fungible Token (NFT) muncul sebagai poster kebangkitan digital. Dengan hype yang mencapai puncaknya selama bull run 2021, pasar NFT mengalami volume perdagangan bulanan hampir USD 2,8 miliar atau setara Rp 43,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.481 per dolar AS) pada Agustus 2021. Namun, pada Juli 2023, kondisi NFT telah berubah drastis.
Nilai perdagangan mingguan NFT anjlok menjadi sekitar USD 80 juta atau setara Rp 1,2 triliun, menandai kontraksi yang signifikan. Di tengah latar belakang ini, penelitian terbaru mengungkap kenyataan yang mengejutkan. Sebagian besar NFT diperdagangkan dengan kapitalisasi pasar nol Ethereum (ETH), menjadikannya tidak berharga.
NFT Menjadi Tidak Berharga
Kebangkitan NFT yang meroket dipuji sebagai terobosan baru bagi industri mata uang kripto. Namun, seiring dengan meredanya keadaan, pasar kini berada dalam kondisi yang buruk. Banyak proyek NFT berebut mencari pembeli di tengah prospek suram mengenai nilai masa depan.
Laporan terbaru dari spesialis dalam kripto dan blockchain, Vlad Hategan mengungkapkan yang terakhir menjadi fondasi teknologi NFT dibangun.
Laporan tersebut, yang diperoleh dari analisis ekstensif terhadap lebih dari 73.000 koleksi NFT, mengungkap narasi serius yang sangat kontras dengan kisah kesepakatan jutaan dolar dan kesuksesan dalam semalam.
Advertisement
Kelebihan Pasokan
Memang benar, dari koleksi NFT yang dianalisis, hanya 21 persen yang diklaim sepenuhnya atau memiliki lebih dari 100 persen kepemilikan, sedangkan 79 persen sisanya tidak terjual.
“Hampir 4 dari setiap 5 NFT yang dimiliki tetap tidak terjual. Situasi ini menunjukkan ketidakseimbangan yang signifikan antara pembuatan NFT baru dan permintaan aktual untuk aset digital ini,” bunyi laporan tersebut, dikutip dari Bein Crypto, Jumat (29/9/2023).
Ketidakseimbangan antara banyaknya NFT baru dan permintaan sebenarnya menunjukkan masalah kelebihan pasokan yang penting, yang menciptakan pasar pembeli. Dalam lingkungan seperti itu, investor yang cerdas semakin mencermati keunikan, potensi nilai, dan narasi di balik proyek NFT sebelum mengambil risiko.