Sukses

El Salvador Luncurkan Lahan Penambangan Bitcoin Negara Pertama

Perusahaan penerbit stablecoin Tether jadi salah satu perusahaan yang berinvestasi dalam proyek tersebut

Liputan6.com, Jakarta El Salvador secara resmi meluncurkan lahan penambangan Bitcoin lokal pertamanya. Proyek yang dinamai Volcano Energy memulai penambangan blok melalui Lava Pool dalam kemitraan dengan Luxor Technology.

Proyek energi terbarukan senilai USD 1 miliar atau setara Rp 15,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.602 per dolar AS) di negara ramah Bitcoin ini menjadi berita utama pada awal 2023.

Perusahaan penerbit stablecoin Tether jadi salah satu perusahaan yang berinvestasi dalam proyek tersebut yang berencana menghasilkan listrik dari sumber terbarukan di El Salvador untuk menggerakkan operasi penambangan Bitcoin di masa depan di negara tersebut.

Volcano Energy memanfaatkan pengalaman Luxor dalam menyediakan perangkat lunak dan layanan penambangan Bitcoin. Proyek ini juga akan menggunakan Hashrate Forward Marketplace Luxor untuk memitigasi volatilitas pasar melalui strategi manajemen risiko otomatis yang digunakan oleh operator penambangan Bitcoin besar lainnya.

Pernyataan dari kepala strategi Volcano Energy Gerson Martinez menyoroti upaya berkelanjutan El Salvador untuk mengamankan keuntungan sebagai penggerak pertama sebagai negara yang mengadopsi Bitcoin.

“Visi kami adalah untuk menciptakan perusahaan energi dan pertambangan bitcoin yang terintegrasi secara vertikal yang nilainya meningkat bagi investor dan seluruh warga negara Salvador,” kata Martinez, dikutip dari Cointelegraph, Kamis (5/10/2023).

Di sisi lain, Chief Operating Officer Luxor, Ethan Vera mengatakan pendirian Volcano Energy dan dimulainya penambangan Bitcoin lokal akan berkontribusi pada etos desentralisasi geografis Bitcoin.

 

2 dari 2 halaman

Tahap Pertama Proyek

Pengumuman tersebut juga menyebutkan potensi negara-negara dengan sumber energi terbarukan yang melimpah untuk menggunakan penambangan Bitcoin guna meningkatkan keekonomian proyek energi baru. 

“Operasi penambangan dapat memberikan pembeli fleksibel sebagai pilihan pertama dan terakhir” bagi produsen energi dan bertindak sebagai sumber pendapatan alternatif,” jelas Vera. 

Tahap pertama proyek Volcano Energy melibatkan pembangunan taman energi terbarukan berkapasitas 241 megawatt (MW) di Metapán yang akan terdiri dari 169 MW energi surya fotovoltaik dan 72 MW tenaga angin. Tujuan jangka panjang dari proyek ini adalah untuk memanfaatkan energi panas bumi yang melimpah di negara ini.

 

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.