Liputan6.com, Jakarta - Laporan yang dirilis perusahaan intelijen kripto Messari pada Kamis, 5 Oktober 2023 menunjukkan tren penurunan yang terus berlanjut dalam pendanaan industri kripto.
Hal ini seiring industri menghadapi ketidakpastian peraturan di Amerika Serikat (AS) dan pembukaan persidangan pidana pendiri dan mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried, demikian dikutip dari laman Investopedia, ditulis Senin (9/10/2023).
Baca Juga
Harga bitcoin meski naik lebih dari 60 persen pada 2023, penggalanggan dana industri kripto turun 36 persen dari kuartal II ke kuartal III 2023 merupakan indikasi jelas kalau pasar bearish kripto belum berakhir.
Advertisement
Hal ini merupakan kelanjutan dari tren penurunan yang dimulai setelah puncak pengalangan dana lebih dari USD 15 miliar pada kuartal I 2022.
Total penggalangan dana yang terkumpul pada kuartal terakhir, sekitar USD 2,1 miliar merupakan jumlah yang terkecil sejak kuartal IV 2020, demikian disebutkan dalam laporan Messari. Selain itu, 297 kesepakatan pengalanggan dana yang dilakukan di industri kripto pada kuartal tersebut adalah paling sedikit sejak kuartal IV 2020.
Infrastruktur blockchain adalah sektor yang menerima jumlah pendanaan terbesar secara keseluruhan sebesar 18 persen dari total jumlah yang dikumpulkan, sedangkan sektor keuangan terdesentralisasi atau DeFi mencatatkan aktivitas terbanyak dengan 67 kesepakatan tercapai.
Lebih khusus lagi, solusi skala yang diusulkan menerima 43 persen dari dana yang dikumpulkan. Aktivitas di dua sektor ini menjadi tren selama setahun terakhir, selain aliran uang ke sektor permainan dan jasa.
Binance Labs adalah investor industri kripto paling aktif pada kuartal III 2023 dengan 23 kesepakatan dibuat. Fokus utamanya untuk investasi indutri kripto adalah DeFi, game dan proyek yang fokus pada teknologi tanpa pengetahuan dan fokus pada privasi.
Pasar Kripto yang Lesu Bayangi Penggalanan Dana pada Kuartal III
Binance Labs menyumbang lebih dari dua kali lipat jumlah transaksi yang diselesaikan oleh investor berikutnya. Meski demikian, 10 investor teratas pada kuartal terakhir hanya sumbang 7 persen dari seluruh kesepakatan pengalanggan dana industri kripto yang menunjukkan ada keragaman yang besar dalam hal sumber pendanaan.
Alasan pasar kripto yang terus menurun lantaran ketidakpastian peraturan di AS hingga penurunan minat secara umum terhadap industri ini setelah runtuhnya bursa kripto FTX dan platform lainnya.
Sejumlah bursa dan proyek kripto besar yakni Binance dan Coinbase telah menjadi sasaran tuntutan hukum oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada tahun ini. Kini, persidangan pidana terhadap pendiri FTX Sam Bankman-Fried atas tuduhan penipuan dan konspirasi telah dimulai. Pada saat yang sama, Kongres sedang mempertimbangkan undang-undang dengan peraturan baru untuk industri kripto.
Advertisement
Banyak Warga Brasil Beralih ke Stablecoin, Ada Apa?
Sebelumnya diberitakan, popularitas stablecoin di Brasil melonjak karena investor dan perusahaan mencari perlindungan selain dolar Amerika Serikat (AS) untuk melakukan lindung nilai terhadap volatilitas pasar aset.
Eksekutif dari beberapa bursa kripto telah menyatakan permintaan stablecoin telah meroket sejak 2022, dan meledak selama bulan-bulan terakhir 2022.
CEO Coinext, sebuah bursa kripto nasional, Jose Artur Ribeiro mengatakan kepada surat kabar lokal Brasil. O'Globo tentang manfaat penggunaan stablecoin, dibandingkan menggunakan dolar AS di rekening bank.
“Stablecoin tidak membayar biaya administrasi atau kinerja. Mereka yang tahu bagaimana mengelola uang lebih suka menyerahkan manajemen kepada diri mereka sendiri. Dan stablecoin memiliki pasar yang benar-benar likuid yang bekerja 24 jam sehari yang mencerminkan harga pasar,” jelas Ribeiro, dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (8/10/2023).
Di sisi lain, CEO pertukaran kripto Bitso, Thales Freitas mengindikasikan volume perdagangan stablecoin tumbuh sebesar 85 persen pada 2022 dan platform tersebut telah mengamati minat yang lebih besar dari orang Brasil untuk aset cryptocurrency ini.
Dia menjelaskan perusahaan kecil dan menengah, dan individu yang pergi ke luar negeri, adalah yang mendorong permintaan stablecoin.
USDT Tether di Antara Koin Pilihan
Ribeiro menambahkan USDT, stablecoin yang dipatok dalam dolar yang dikeluarkan oleh Tether, adalah salah satu aset yang mencatat peningkatan signifikan dalam volume perdagangannya.
USDT secara konsisten menempati peringkat teratas di antara aset cryptocurrency dalam hal nilai bergerak, menurut angka yang dirilis oleh Otoritas Pajak Brasil (RFB), yang menerima laporan transaksi yang dilakukan oleh bursa nasional.
Perusahaan pihak ketiga telah berupaya mengintegrasikan USDT dengan sistem pembayaran tradisional di Brasil. Pada Oktober 2022, Smartpay, sebuah perusahaan teknologi kripto, bermitra dengan Tecban, penyedia ATM, untuk menyediakan USDT Tether di 24.000 ATM di seluruh Brasil.
Advertisement